RSS

# MENULIS!! MENULIS!! MENULIS!! BUKAN MELUKIS!!!#


# MENULIS!! MENULIS!! MENULIS!! #

Tulisan itu terpampang besar-besar di setiap sudut rumah, mulai dari pintu lemari pakaian, pintu kulkas, pintu kamar tidur, pintu kamar mandi, hingga pintu hatiku (ini yang paling penting...hehe)

Semenjak mengikuti sebuah Workshop Penulisan secara online, saya mulai tergila-gila (kembali), untuk MENULIS!! Yaa!! MENULIS!! Sekali lagi ME..NU..LIS!!

Ketika misi rahasia ini saya ceritakan kepada kakak ipar, beliau bertanya

“Apa kunci sukses dalam menulis??”,

Saya Jawab,

“Hanya tiga kata, MENULIS, MENULIS dan MENULIS!!” (gak mungkin banget MELUKIS kaan?? Hehe)


Teman-teman saya terkadang suka heran, koq saya bisa menulis dengan asyiknya. Padahal mereka paling malas kalau diminta untuk menulis, maunya hanya membaca, itu juga kalau sempat dan mau..

Di setiap acara dan kebetulan saya berada di sana, ternyata mereka menanti-nanti “laporan pandangan mata” saya langsung dari tempat kejadian, yang terus terang saja, lebih sering subyektif... Toh mereka suka-suka saja tuuuh...Que sera-sera lah... hehe

Mereka gak tau, bahwa aslinya saya sendiri suka kurang pede melihat hasil tulisan saya (yang sering saya bangga-banggakan itu). 
============

Saya jadi ingat, awal ketertarikan saya di dunia tulis menulis, ya dimulai dari sebuah Diary, My Diary tepatnya.

Diary pertama saya, berisikan perjalanan hidup semenjak saya kelas 6 SD hingga melintasi ruang dan waktu menuju jenjang kuliah... ckckck, kebayang kan seberapa tebalnyaa??

Hihihi...ketipuuu!! Gak tebal-tebal amat koq. Ukuran wajar untuk sebuah diary lah...

Isinya?? Ya seperti kebanyakan remaja ABG pada umumnya, kenangan indah masa-masa dibangku sekolah, terutama saat hati mulai tertarik dengan sesosok mahluk hitam manis berkaca mata, pendiam namun pintar. My first love, will never die.. (ehm..ehm..)

Ternyata, itu diary pertama dan terakhir saya yang super duper komplit plit, karena diary lanjutannya hanya berisikan kenangan semasa kuliah saja (ketika proses pendewasaan diri terjadi...cie..ciee...)

Tanpa saya sadari, kebiasaan menulis diary yang sebenarnya ajang curhat itu, menjadi motivasi alam bawah sadar saya untuk rajin mengikuti berbagai pelatihan menulis.  Mulai dari Pelatihan menulis ilmiah, yang agak ilmiah hingga yang gak ilmiah sama sekali, alias fiksi atau ngarang suka-suka.

Juga menjadikan saya sebagai aktipis eh aktifis kampus di media kemahasiswaan, plus aktifis di luar kampus, melalui Pijar, sebuah wadah bagai pecinta dunia tulis menulis yang independent (pada akhirnya aktifis Pijar turun ke jalan di masa reformasi).

Tulisan pertama saya di Pijar, merupakan hasil hunting di KRL Jabotabek. Semua personil yang suka seliweran di atas KRL, menjadi bahan buruan saya, mulai dari pedagang es lilin, tukang semir sepatu, hingga gerombolan pengamen yang ternyata dikomandani oleh seorang AsDos alias Asisten Dosen sebuah universitas ternama di Depok.

Bukan hanya sekedar mewawancarai mereka, investigasi (ceila, investigasi..hehe) saya lakukan hingga ke akar-akarnya. Ketika saya menulis tentang tukang semir sepatu yang mayoritas usia SD namun putus sekolah itu, saya melakukan wawancara hingga ke pejabat yang berwenang di tingkat kotamadya. 

Juga ketika saya menulis tentang segerombolan anak muda yang hoby nyanyinya disalurkan di KRL, saya ikutin mereka hingga kost-kostannya. Niat banget kaan??

Termasuk ketika ngewawancara anak kecil yang jualan es lilin, saya nyasar sampai ke pemasok es lilin yang tinggal di sebuah kampung kecil, di pinggiran rel.

Wah, pengalaman seru nan tak terlupakan.

Tentunya, semua akan menyangka bahwa saya pada akhirnya berprofesi sebagai reporter, wartawan atau sebangsanya.

Ternyata tidak, saudara-saudara!! Saya lebih memilih menjadi seorang Ibu Rumah Tangga merangkap Pembantu Rumah Tangga yang Profesional saja!! Hehe...

Sebab, dengan tanpa meninggalkan kewajiban utama, saya masih bisa menyalurkan hobi saya mengetik sebelas jari, kali ini melalui media yang lebih canggih, di jaman yang serba online ini... yaa... melalui blog dan notes di fesbuk!!

Sekitar medio 2009, terbitlah coretan pertama saya di sebuah blog yang saya beri judul “coretan ku” (ini judul blog-nya looh, alamatnya di coretangina.blogspot.com yaa...).

Tulisannya sendiri berkisah tentang proses kelahiran si sulung, yang ternyata mengidap Delayed Psikomotorik, alias keterlambatan perkembangan psikomotorik. Sengaja saya persembahkan di kala dia berulang tahun ke 13. Supaya dia tahu bagaimana saya berjuang menjadikan dia seorang Pribadi yang Tangguh dan Mumpuni, menjadi seorang Pemenang bukan seorang Pecundang!! Istilah kerennya “to be a winner, not a loser”!! Menjadi seorang Pemain, bukan sekedar Penonton!!

Coretan-coretan selanjutnya, bisa tentang berbagai hal, pokoknya semua mengalir begitu saja, karena ide bisa didapat dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun dan ketika dengan siapapun... Seru kaan??

Mulai dari hal-hal remeh, seperti sisir! Yaa.., sisir sebuah benda kecil, namun penting. Dari sebilah sisir, saya bisa asyik bercerita tentang sosok ayah saya, hingga sosok Maesaroh, sang juru sisir istri Firaun, plus hikmah dibalik pengorbanannya.

Saya juga bisa bercerita tentang seekor binatang menjijikkan, tikus!! Ya... binatang yang suka berkeliaran di mana-mana ini, bisa menjadi sumber inspirasi slain menjadi sumber penyakit dan sumber jerit (“ ada tikuuusss...”).
Dengan menulis, saya juga bisa berceloteh tentang persahabatan, perselingkuhan hingga pengorbanan...
============
Ternyata menulis memang banyak manfaatnya, selain bisa menjadi ajang curhat, ajang diskusi, ajang berbagi ilmu, juga bisa menjadi ajang sosialisasi dan aktualisasi diri.

Modalnya pun gak perlu besar, cukup dengan secarik kertas dan alat tulis, semua ide yang terlintas tinggal kita goreskan di atasnya. Mau canggihan sedikit? Ya, nulislah di hape. Toh jaman sekarang hape selalu dalam genggaman, bukan?? Mulai dari hape pekgo alias cepek gocap, atau seratus lima puluh ribuan hingga yang model jutaan, ala BB dan android.

Mau lebih serius? Ya ketiklah di komputer atau laptop atau ipod & ipad (hehe..dua benda terakhir, bunyinya hampir serupa namun ternyata sama sekali tak sama)! Gak punya komputer? Tinggal lari ke warnet... atauuu... numpang ngetik ke tetangga, paling dekat ya tetangga kamar. Gitu aja koq repot...  J

Kembali, semua tergantung NIAT! Sekali lagi, NIAT!!

Kalau sudah NIAT MENULIS, ya semua akan mengalir sendiri dengan mudahnya, seperti istilah Prof Johannes Surya, “Mestakung”, Semesta kan Mendukung!
============
Selamat MENULIS...!! Karena saya juga berniat untuk selalu MENULIS!! Hingga kelak saya berhasil membuat sebuah buku setiap bulannya, untuk menyalurkan passion saya MENULIS!! Bukan MELUKIS!!!
============
BojSar, 10’1’13 (02’20)

0 komentar:

Posting Komentar