RSS

Dunia Baru itu bernama KOMUNITAS

ilustrasi: gofaztrack.com
Terinspirasi dari tulisan seseorang dan kebetulan saya sedang memikirkan issue yang sama, tentang sebuah trend yang semakin berkembang akhir-akhir ini, yaitu KOMUNITAS! Maka saya coba mengungkapkan uneg-uneg yang mengganjal belakangan itu, daripada nanti jadi bisul dan sewaktu waktu bisa meletus... :-D

Duluuu alias beberapa waktu yang lalu alias sekian tahun terakhir, saya masih bereuforia dengan kehebohan bertemu teman lama melalui dunia maya. Berkat adanya facebook (saya termasuk yang telat bergabung dan telat mengenal jejaring sosial melalui dunia maya), saya dapat kembali berkomunikasi dengan teman kuliah, teman SMA. teman SMP, teman SD, bahkan teman TK (itu juga kalau si teman masih ingat pernah satu TK... :-p ).


Lucunya, yang namanya momen reuni atau kopdar, seringkali waktunya  hampir bersamaan, hanya beda hari. Terkadang bahkan dalam seminggu, bisa janjian bertemu dengan tiga teman dari level berbeda, Jum'at malam gaul dengan teman SMA, Sabtu sore main dengan teman SMP, diakhiri Minggu siang ngobrol bareng teman kuliah. Walaupun ada juga sih, beberapa teman yang ketemu di sana dan di sini, sebab kita alumni SMA dan kampus yang sama. 

Setelah sering bertemu, ternyata lama-lama timbul kejenuhan juga. Seringkali yang dibicarakan soal kenangan masa lalu, nggosipin si A, ngomongin si B, njelek-njelekin si C, muji setinggi langit di D, dan seterusnya dan seterusnya. Bosannya, setiap pertemuan, selalu hal itu yang dibicarakan. 

Bagi sebagian orang, barangkali menyenangkan bisa mengingat kejadian lucu masa lalu, namun bagi si korban? Belum tentu dia bisa memaafkan kebodohannya saat itu, apalagi sekian tahun kemudian ternyata digunjingkan kembali. Bisa jadi, terasa tambah sakit (sakitnya itu di siniiiih...*sambil nunjuk dada) :-D

Barangkali, berawal dari kejenuhan menghadapi hebohnya momen reuni itu, akhirnya timbullah berbagai perkumpulan alias komunitas di dunia maya. Setelah bosan hanya sekedar ber ha ha hi hi, tanpa manfaat berarti, mulai timbul kesadaran untuk berkumpul dan berkoloni bersama orang-orang yang mampu memberikan manfaat positif. 

Apa sih komunitas itu? Sedikit mengutip penjelasan om Wiki, Komunitas itu merupakan kumpulan manusia yang berbagi lingkungan, karena persamaan maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, resiko, kegemaran, ketertarikan, habitat dan berbagai kondisi lain yang serupa. Intinya, komunitas terbentuk karena adanya "persamaan", yaitu persamaan wilayah, persamaan minat dan persamaan komuni (seperti yang dijelaskan di atas).

Ada komunitas blogger, komunitas jalan sehat, komunitas sepeda tua, komunitas bike to work, komunitas pendidikan rumah dan ribuan komunitas yang kian beragam. Seringkali, dari satu komunitas, akan melahirkan beberapa komunitas berdasarkan lokasi dan sebagainya.

Salah satu komunitas blogger yang kini semakin berkembang adalah Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), yang digawangi oleh seorang perempuan super energik, produktif dan kreatif, yaitu teh Indari Mastuti, yang akrab disapa Teh Iin. Komunitas ini awalnya didirikan di Bandung, namun kini telah tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan telah mempunyai beberapa perwakilan di Manca Negara. 

Kemudahan teknologi juga mempengaruhi semakin menjamurnya ragam komunitas. Tertarik dengan suatu hal, tinggal cari, klik dan gabung. Pemilik/pendiri komunitas sudah menyiapkan semuanya, aturan, peraturan, program-program, kesempatan berkembang hingga kesempatan mendapatkan keuntungan materi. Mau berkarir di komunitas pun bisa!

Keuntungan lain berkomunitas, adalah tersalurnya rasa ingin tahu, mendapatkan yang dibutuhkan, menambah ilmu dan jejaring, yang berarti secara tidak langsung akan menambah pemasukan, jika mampu memanfaatkan dengan benar.

Namun di sisi lain, tidak semua komunitas berkonotasi positif. Ada beberapa komunitas yang ternyata melakukan tindakan pidana. Nah, yang seperti ini yang patut dicurigai dan dihapuskan dari daftar pertemanan.

Jadi, pilih mana? Berkomunitas atau ber'reuni ria?? Seandainya melalui reuni akhirnya terbentuk komunitas positif yang menguntungkan. Kenapa tidak? Karena,telah lahir sebuah "Dunia Baru itu bernama KOMUNITAS".


Ilustrasi: nursholeh02.wordpress.com

---------------
RaDal, 140914, 15'17



5 komentar:

Nurul Fitri Fatkhani mengatakan...

Beruntung kita gabung di komunitas IIDN yang banyak menebarkan ilmu dan manfaat ya ...

gina hendro mengatakan...

Yup! Bener mb Fitri... Di IIDN kita bisa dapat banyak ilmu, persahabatan dan saling memberi manfaat :-D

Anonim mengatakan...

iya saya rasakan manfaatnya dengan berkomunitas, selain nambah temen nambah ilmu juga

gina hendro mengatakan...

alhamdulillah...sesuatu bingits ya, mb Dina. Makasih sudah mampir ;-)

Rayni mengatakan...

Blognya baguuus :)

Posting Komentar