RSS

“CINTA TANPA SYARAT. Jembatan Hati antara Orangtua dengan Anak”

BOOK REVIEW

Judul Buku: “CINTA TANPA SYARAT. Jembatan Hati antara Orangtua dengan Anak”
Pengarang: Fitri Restiana
Penerbit: Anugerah Utama Raharja (AURA), Maret 2016
Jumlah Halaman: xvi + 136 halaman

Cinta hal absurd yang dianugerahkan Sang Maha Pecinta pada setiap manusia.  Cinta tak menuntut balas dan cinta tanpa syarat, itulah cinta yang dicurahkan seorang Ayah dan terutama Ibu pada buah hatinya.

Buku ini memuat 34 kisah cinta yang terjalin dalam keluarga, penuh liku, duka, haru, canda, tawa, bahagia, penyesalan diiringi derai air mata hingga protes yang terlontar.  Dirangkai secara apik dalam 4 bagian.

Bagian pertama berisi curahan hati anak terhadap orangtua, tentang ketakutan, kekhawatiran, kasih sayang serta marahnya.

Bagian kedua berisikan ungkapan perasaan orangtua terhadap anak, cinta yang tak dimengerti, berbagai larangan dan tuntutan yang terkesan memaksa, curahan hati seorang ibu yang kelelahan merawat cucu dan kesedihan ayah yang tak mampu memenuhi harapan anaknya.

Keseharian penulis dengan dua jagoannya, diceritakan dalam bentuk dialog seru di bagian ketiga. Pertanyaan dan ide cerdik mereka direkam dan diceritakan menjadi beberapa kisah yang menarik untuk disimak.

Bagian terakhir, berupa kumpulan kisah inspiratif hubungan anak dengan orangtua yang diambil dari beberapa tulisan di internet.
---------------


Kisah tragis kepergian sang ayah yang sangat mendadak, diceritakan dalam beberapa versi. Mulai dari ketegaran seorang istri, kesiapan seorang anak tertua yang merasa harus menjadi partner bunda dalam membimbing adik-adiknya, rasa kehilangan sangat yang dirasa oleh penulis dan tak lupa permintaan maaf sang Ayah yang tak pernah sampai ke rumah untuk membawakan sekeranjang buah-buahan dan beberapa kotak susu yang selalu menjadi kebiasaannya setiap pulang kantor.  Aura kehilangan sosok ayah dan suami yang tiba-tiba, sangat mendominasi isi buku ini.

Namun, sebuah puisi berisikan untaian kata sebagai tanda perpisahan sari sang ayah, mampu menggambarkan bagaimana suasana hati ayah, seandainya Ia mampu mengungkapkannya dari alam yang berbeda nun jauh di sana. Benar-benar puisi yang sangat menyentuh dan mampu membuat pembaca termehek-mehek, membayangkan jika suatu saat harus terpisah jarak dan waktu dengan orang-orang yang dicintai. Semoga kelak pertemuan nan indah di jannahlah yang kan mempersatukan mereka kembali.

Beberapa Lembar Makna, berserakan di dalamnya. Namun sayang, bagian akhir yang tanpa penutup membuat buku ini terkesan menggantung. Seandainya secarik Lembar Makna menjadi lembaran terakhir, tentu pembaca tak penasaran membolak balik halaman yang ada.

Secara keseluruhan, buku ini cukup menarik untuk dibaca dan diresapi hikmah yang terkandung, sebagai cerminan kala kita abai bersikap saat menjadi orangtua atau saat menjalani peran seorang anak yang seharusnyalah memperhatikan hak orangtua yang telah susah payah membesarkan kita tanpa pamrih sedikitpun. Layaknya Sebuah Cinta Tanpa Syarat.
---------------



Tol Cileunyi, 19’04’16 (17’15)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hai,mba Gina..Iya,buku ini emang bagus..saya sudah punya bukunya.Rekomended banget buat para Orangtua.

www.fitrirestiana.web.id mengatakan...

Teh Ginaaa.. makasih review kerennya, ya. Akhirnya saya tambah bagian penutup, berdasarkan masukan darimu.. :)

Mbak Alika, terimakasih juga, ya. Hiks, saya jadi terharu. Semoga kita mampu menjadi oangtua yang bijak. Aamiin.

Posting Komentar