tag:blogger.com,1999:blog-22629033694999148002024-03-05T15:51:26.043-08:00coretan ku..Curahan Renungan, Kenangan, Asa dan Harapan...gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.comBlogger125125tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-78314126304314181032023-02-09T08:28:00.009-08:002023-02-09T08:45:55.119-08:00PUKAT, Si Panjang Akal<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXYBgh0h6tcqJ3ns8jHrDxpVI7UDtUpD6-DzB6Xy-BKhLJrix53MxifqZ3QBcuyRK9emDP_sVWrjYN5itI2PLmQon6wCfqnpvHE3jOU2FA3pdAgqttwGWSzy7C6nxymOjN81gwag9h2TiPKI2_lXEia2iSljTLuLr9soepWsu86DiTF9oiPTtJnxAM/s4000/IMG_20230209_232526.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXYBgh0h6tcqJ3ns8jHrDxpVI7UDtUpD6-DzB6Xy-BKhLJrix53MxifqZ3QBcuyRK9emDP_sVWrjYN5itI2PLmQon6wCfqnpvHE3jOU2FA3pdAgqttwGWSzy7C6nxymOjN81gwag9h2TiPKI2_lXEia2iSljTLuLr9soepWsu86DiTF9oiPTtJnxAM/s320/IMG_20230209_232526.jpg" width="239" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Judul
Buku : PUKAT (Serial Anak-anak Mamak)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Penulis :
TERE LIYE<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Penerbit :
Republika Penerbit<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Tahun
terbit : Februari 2010<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Jumlah
halaman: vi + 344<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 106%;"><o:p><span style="font-family: verdana;"> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Entah kenapa, dari
keseluruhan tetralogi Serial Anak-Anak Mamak, sejak awal saya kurang antusias
dengan si Pukat, anak kedua Mamak ini. Walaupun di setiap kisah
saudara-saudaranya disebutkan bahwa Pukat seorang anak yang pintar, senang
melakukan berbagai eksperimen (walaupun saya hanya menemukan satu eksperimen
spektakularnya, yaitu membuat perahu tok-tok), namun justru dalam kisah tentang
dirinya sendiri, gak ada tuh adegan dia berkutat dengan berbagai peralatan
untuk membuat sesuatu. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Yup, dalam novel ini kepintaran
Pukat memang bukan dalam hal penemuan teori baru bak seorang Einstein atau
Archimedes. Namun kemampuan berpikir yang melebihi anak seusia dirinyalah yang
membuat dirinya dikesankan sebagai seseorang yang pintar. Kemampuan untuk
menghubungkan sebuah peristiwa dengan peristiwa yang lain, seperti yang disampaikan
oleh Penulis (melalui penuturan Pukat) di akhir kisah, “<i>Berpikirlah sedikit,
rangkaikan sendiri kejadian-kejadian yang ada, lantas dengan cerdas mengambil
keputusan. Jangan macam Burlian yang hanya sibuk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertanya, bertanya dan bertanya.” </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">(hal. 343)<o:p></o:p></span></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><span></span></span></span></p><a name='more'></a><span style="font-family: verdana;">Kepintaran
Pukat dibuktikan melalui beberapa peristiwa penting yang membuat dirinya beberapa
kali menjadi Pahlawan bagi kelangsungan hidup orang lain. Simaklah, bagaimana
Pukat mampu menangkap penjahat yang menjarah harta benda penumpang kereta,
hanya dengan sebuah akal cerdik, menaburkan tepung pada pakaian bagian bawah
sang perampok, sehingga petugas keamanan mampu membedakan siapa saja gerombolan
penjahat, dari 600 penumpang kereta lainnya (hal. 31) <o:p></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Kemampuan
Pukat untuk memecahkan sebuah masalah pelik juga terbukti kala dia harus membeli
pulpen di warung Ibu Ahmad yang terletak di depan sekolah. Kala itu Ibu Ahmad
terlihat kepayahan karena harus menjaga anaknya yang tengah sakit parah dan kondisi
ini tak memungkinkan dirinya untuk membuka warung. Namun, Ibu Ahmad juga harus
mendapatkan uang untuk biaya pengobatan anaknya serta mencukupi kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, anak-anak sekolah sangat berharap warung Ibu Ahmad buka, agar
mereka dapat membeli berbagai keperluan sekolah, serta membeli jajanan ringan,
sekedar penahan rasa lapar selama bersekolah. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Maka
Pukat memutar otak, mencoba mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah
tersebut. Hingga dia menemukan ide untuk menyedikan “kaleng kejujuran”. Kisah
tentang kaleng kejujuran ini, diceritakan hingga empat chapter. Sepertinya Tere
Liye, sang pengarang novel, sangat ingin menanamkan sifat kejujuran tanpa terkesan
menggurui, bagi para pembacanya yang diperkirakan berusia remaja muda. (hal.
111)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Tindakan
patriotik Pukat yang dipicu oleh kepintaran dalam mengambil keputusan, kembali
terlihat kala harus menyelamatkan diri dari kepungan api pembakaran hutan, guna
pembuatan ladang padi. Dikisahkan, bagaimana Pukat, beserta Burlian dan Can terjebak
api, gara-gara berusaha menangkap ayam hutan. Di saat bersamaan, area tersebut
telah siap untuk dibakar, karena akan dijadikan lahan bertani padi ladang, oleh
Bapak. Dalam hitungan detik, mereka akan terpanggang hidup-hidup jika tidak
segera mengambil keputusan, seberapapun akibat yang akan dialami. Beruntung akhirnya
mereka dapat selamat, walau mengalami luka bakar stadium ringan. (hal. 301)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Tapiii,
sepintar-pintarnya Pukat, dia tetaplah seorang anak yang acapkali melakukan berbagai
kebodohan serta melupakan nasehat orangtua. Lihatlah, bagaimana dia bersama Can
dan Burlian terlilit akar rotan (hal. 281), atau menuduh Samsurat sebagai
tersangka penyerang kambing Wak Lihan tanpa bukti yang jelas. (hal 260). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dengan
kejadian ini, kau benar-benar menghapus seluruh hati baik yang kau miliki,
Pukat… Ringan tangan membantu, pintar, selalu tahu semua jawaban, bersahaja,
membanggakan. Ternyata, mulut kau sama busuknya seperti orang lain. Sama
sampahnya dengan berjuta penggunjing di atas muka bumi ini.” </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikian ucapan Pak Bin, mencurahkan kekecewaannya,
kala mendapati kenyataan salah seorang murid kebanggaannya tega melakukan
perbuatan tak terpuji, memfitnah seseorang bahkan menyebarluaskan berita bohong
tentang orang tersebut. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Melalui
kisah ini, Tere Liye sepertinya kembali berusaha menanamkan kesadaran, betapa fitnah
itu lebih kejam daripada pembunuhan dan betapa buruknya kebiasaan bergunjing
itu, layaknya memakan bangkai saudara sendiri. Sungguh menjijikkan, bukan?<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Namun,
dari keseluruhan kisah dalam novel ini, teka-teki Wak Yati-lah yang menjadi penghubung
keseluruhan kisah. Lihatlah, bagaimana Pukat langsung membeli tiket penerbangan
Amsterdam-Jakarta kala menemukan jawaban dari teka-teki yang telah terkubur berbelas
tahun lamanya, tentang harta kampung yang paling berharga. Bukan… bukan tentang
berjuta ton batubara yang terpendam di bawah tanah desa mereka. Bukan juga tentang
beribu kilogram emas dan perak, ribuan hektar tanah leluhur mereka yang kini
telah beralih rupa menjadi lahan sawit. Juga bukan tentang koin-koin emas keluarga
Van Houten yang ditemukan di loteng masjid kampung. Ataupun tentang celengan
indah naga dan peri-peri milik Nek Kiba. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Jawaban
teka-teki itu demikian sederhana, namun hanya orang yang mau berpikirlah yang
mampu menemukannya. Dan hal ini yang menyebabkan Pukat langsung bergegas kembali
ke kampung halaman, walaupun Wak Yati sudah lama meninggal dunia. Ya,
jawabannya adalah anak-anak yang dibesarkan oleh kesederhanaan kampung. Generasi
yang tidak hanya mampu memastikan apakah hutan-hutan dan tanah mereka akan
tetap lestari, namun juga tentang kejujuran, harga diri, perangai elok serta
kebaikan yang harus tetap terpelihara di manapun mereka berada. (hal. 342)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lantas,
seperti apakah teka-teki Wak Yati itu? Begini bunyinya “</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gunung runtuh, lautan mengering, awan
berarak selalu pergi… kecuali satu, semua berubah siang dan malam. Nah, apakah
yang satu itu? </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">(hal.176) <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Dengan
selesainya review Novel Pukat ini, maka berakhirlah review Tetralogi Anak-anak
Mamak. Secara keseluruhan, dari keempat novel, saya paling terkesan dengan
kisah Burlian, terutama saat dia harus kehilangan sahabat tercinta. Emosi
pembaca diaduk-aduk, terkadang tersenyum sendiri, tertawa terpingkal, atau
mengusap sudut mata yang tanpa sadar telah basah, sejak awal hingga akhir
perjalanan kisah Burlian, si anak badung namun dicap spesial oleh Bapak dan
Mamak. Sespesial kisahnya dalam serial ini. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Insya
Allah kita akan bertemu kembali di review tetralogi benda langit (Matahari-Bulan-Bintang
dan Bumi)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p><span style="font-family: verdana;"> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">RaDal,
090223 (23’24)</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></span></p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-59232343008629440802023-01-25T07:48:00.007-08:002023-01-25T15:08:13.721-08:00BURLIAN, si Anak Spesial...<p><span style="font-family: verdana; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCXwiYClcBwULK3wX4jnYPJk4T3wIvuo3aSEFrbbd3YuBFZ_qCdUKN_X5mO4rACUzG4bGIOHLw2V9SnwAyEJ7YWW2Vo_vZyppI_PujpwjEbiHxspyWvsqW57JlMWJRqCmJw3SqRBpfgZJ4o0EToxOjzNLCqEpXe5ilWW75XrOgZP_x6GtqvIEVjj59/s4000/IMG_20230125_210316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCXwiYClcBwULK3wX4jnYPJk4T3wIvuo3aSEFrbbd3YuBFZ_qCdUKN_X5mO4rACUzG4bGIOHLw2V9SnwAyEJ7YWW2Vo_vZyppI_PujpwjEbiHxspyWvsqW57JlMWJRqCmJw3SqRBpfgZJ4o0EToxOjzNLCqEpXe5ilWW75XrOgZP_x6GtqvIEVjj59/s320/IMG_20230125_210316.jpg" width="239" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><span style="font-family: verdana; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: verdana; font-size: 12pt;">Judul Buku : BURLIAN (Serial Anak-anak Mamak)</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penulis : TERE LIYE</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerbit : Republika Penerbit</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahun terbit : November 2009 </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah halaman: vi + 339</span></span></p><p><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p></p><p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Barangkali saya termasuk yang
paling telat membaca serial anak-anak Mamak ini. Tapi tetap beruntung, karena
hidup sejaman dengan tokoh utama, yang sepertinya juga sejaman dengan Sang Penulisnya
sendiri. Sehingga mudah bagi saya untuk membayangkan jalan cerita, layaknya menyaksikan
sebuah pertunjukan layar lebar. Ditunjang pula dengan kepiawaian Tere Liye
dalam merangkai kata yang mampu menghanyutkan pembacanya, mengaduk-aduk emosi
serta mengambil hikmah dari setiap kalimat yang disampaikan oleh beberapa tokoh
dalam cerita tersebut.<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span></span></span></span></p><a name='more'></a><span style="font-family: verdana;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;">***</span><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span><p></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">BURLIAN, anak ketiga Mamak
yang jahil, keras kepala, suka seenaknya sendiri, namun sejak kecil selalu diberi
label sebagai anak spesial (gak pake telur), agar memiliki pegangan setiap
terbentur masalah. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Seperti ketiga saudaranya yang
lain, dimana masing-masing anak memiliki julukan berbeda: Amelia anak yang
kuat, Pukat si anak pintar dan Eliana si anak pemberani. Itulah cara terbaik
Bapak dan Mamak dalam menumbuhkan keyakinan dan rasa percaya diri anak-anaknya.
Hmm, sepertinya di jaman sekarang, jarang ditemui orangtua yang memiliki cara mendidik
seperti ini. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Tak seperti dua buku yang sudah
saya review sebelumnya, justru di novel BURLIAN ini, mata saya berembun sejak prolog
hingga akhir epilog. Banyak kisah beraroma bawang bertaburan di dalamnya. Mulai
dari kematian seorang anak yang semula tak pernah dianggap ada, bahkan menjadi
korban bullying. Tapi justru menjadi calon pahlawan desa saat akan bertanding
bola di tingkat kecamatan. Namun semua harapan berakhir tragis, hanya karena
dia melakukan sebuah perbuatan terpuji, menolong Burlian pada waktu dan tempat
yang salah (hal. 67)<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><i><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;">“Saat semua terasa berat untuk
dilalui, waktu menjadi obat paling mujarab. Sang waktu tidak pernah tua,
berhenti atau berubah. Nooit verloren… tidak pernah kalah dari apapun!” </span></i><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;">Demikian nasihat Wak Yati, kakak tertua Bapak yang pernah mengecap
bangku sekolah Belanda, meski tidak lulus, kala Burlian menanyakan banyak hal
yang tak dimengertinya. (hal. 69).<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Mata pembaca akan kembali
berembun, sewaktu sampai di bab betapa seorang ibu rela melakukan pengorbanan
apapun, demi keselamatan anaknya. <i>“Jangan pernah membenci Mamak kau, Burlian…
jangan pernah! Karenajika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi
anak-anaknya, maka yang kau tahu itu sejatinya, bahkan belum sepersepuluh dari
pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian.”</i> (hal. 211).<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Ah, Bapak memang selalu bijak,
walau SD-pun tak tamat, namun berbagai pengalaman hidup telah menempa Bapak
menjadi seorang yang arif bijaksana. Di saat Burlian ngambek karena Mamak tidak
menepati janji untuk membelikan sepeda jika dia mampu mengkhatamkan Al Qur’an
dibawah bimbingan Nek Kiba, Bapak mampu mengubahnya menjadi momen yang demikian
melankolis.<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Burlian, si anak spesial yang
kenakalannyapun sebenarnya tak jauh berbeda dari anak seumurannya. Mulai dari
rasa ingin tahu terhadap proses eksplorasi geologis penyelidikan kemungkinan
adanya kandungan minyak bumi di hutan dekat kampung (hal. 14), berkelahi karena
membela teman yang dibully (hal. 48), mencuri dan nekad memasang taruhan SDSB, walau
tebakannya tepat namun kupon terlanjur dirobek Emak (hal 115), menjadi salah
seorang relawan pembangunan jalan di desa tetangga dalam program ABRI Masuk
Desa (hal. 279), memenangkan lomba balap lari dengan cara curang (hal.310), hingga
secara tak sengaja menangkap residivis buron bajing loncat yang kabur dari
penjara kota (hal 330). <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Di antara begitu banyaknya kisah
heroik yang diceritakan dalam novel ini, kisah paling fenomenal adalah persahabatannya
dengan Tuan Nakamura, sang pimpinan projek pembuatan jalan propinsi yang
melintasi desa mereka. Tuan Nakamura pula yang mampu merubah nasib Burlian,
dari seorang anak desa isengan, jahil dan sukar diberi nasehat, menjadi seorang
pemuda spesial, yang mampu melanjutkan pendidikan ke ibukota, bahkan berkunjung
ke Jepang, negara kediaman Tuan Nakamura yang baik hati itu (hal 179).<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Sang Penulis (Tere Liye),
berusaha menghadirkan dialog Tuan Nakamura dalam logat orang Jepang, yang tak
mampu mengucapkan huruf l. Sehingga setiap kata yang mengandung huruf l, akan
digantikan dengan huruf r. Sayangnya, terdapat beberapa kata yang sepertinya
terlewatkan, saat editor melakukan koreksi ejaan, sehingga tetap bertuliskan huruf
l. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;"><i><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;">“Sejatinya, setiap kali ada
seseorang yang akan pergi… maka sejatinya yang pergi sama sekali tidak perlu
dicemaskan. Dia akan menemukan tempat-tempat baru. Berkenalan dengan
orang-orang baru. Melihat banyak hal. Belajar banyak hal. Dia akan menemukan
petualangan di luar sana. Sementara yang ditinggalkan… nah itu baru perlu dicemaskan.”</span></i><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"> Pesan yang sama, yang Bapak sampaikan pada Eliana, kala pertama
kali meninggalkan desa untuk menimba ilmu di ibukota kabupaten. Pesan itu
sepertinya akan selalu digaungkan setiap melepaskan salah seorang anak yang menimba
ilmu ke tempat lebih jauh. Emak yang semula terlihat tegar kala Eliana pamit ke
melanjutkan sekolah dulu, kali ini tak mampu membendung kesedihan hatinya (hal.
332).<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">Demikianlah review anak Mamak
yang ketiga. Si Anak Spesial yang memiliki berjuta pengalamanan indah di masa
kecilnya dan kelak mampu mengarungi dunia, sesuai prediksi para tetua desa. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: verdana;">RaDal, 250123 (22’46) <o:p></o:p></span></span></p><br /><p></p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-74620920333311209782023-01-20T07:49:00.003-08:002023-01-20T08:03:22.887-08:00Tak Semua Anak Bungsu, Manja!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI63KvuWELAqqOO44Y6tdk7UDe7o7TvokIyG7Wie_r0giCEAFJ-1csyWKemy1thA3x254thwXd-IWFxmt8TY7jKd1NYqByqYYfd_MsLOYWRDpn0RIUraBPmOdi4oIqAJ8bs4umypStw_HdAeIndYdL1hACLPL0CopXTmIrtEa1Pk5rs0FjCQsnJK4D/s1600/Amelia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1196" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI63KvuWELAqqOO44Y6tdk7UDe7o7TvokIyG7Wie_r0giCEAFJ-1csyWKemy1thA3x254thwXd-IWFxmt8TY7jKd1NYqByqYYfd_MsLOYWRDpn0RIUraBPmOdi4oIqAJ8bs4umypStw_HdAeIndYdL1hACLPL0CopXTmIrtEa1Pk5rs0FjCQsnJK4D/s320/Amelia.jpg" width="239" /></a></div><br /><p></p><p><span face="Verdana, sans-serif" style="font-family: verdana; font-size: 12pt;">Judul
Buku : AMELIA (Serial Anak-anak Mamak)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penulis :
TERE LIYE</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penerbit :
Republika Penerbit</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahun terbit : 2014
(cetakan III)</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah halaman: vi + 392</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pernahkah terbayang di benak kita, anak usia
tujuh tahun mampu berucap seperti ini?</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><i><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">"Paman, kalau penduduk tetap bertani
begitu-begitu saja, mereka tidak akan pernah berhasil keluar dari keterbatasan
yang ada. Tetap tidak ada uang untuk sekolah. Anak-anak kampung terpaksa
bekerja di ladang, mencari rotan, mengambil rebung di hutan, menangkap ikan di
sungai. Kampung ini bertahun-tahun hanya akan seperti itu. Anak-anaknya,
cucu-cucunya tetap akan menjadi petani miskin." (</span></i><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal. 194).</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal itu pula yang terbersit di pikiran saya,
kala membaca novel Amelia, salah satu karya Bang Tere Liye dalam serial
Anak-anak Mamak. Mana ada anak baru lepas balita, bisa memiliki pemikiran yang
sedemikian dewasa? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Begitu peduli
terhadap lingkungan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Bocah
ingusan begini mah, layaknya masih senang bermain dan memiliki egosentris yang
sangat tinggi. Apalagi Amelia berstatus sebagai anak bungsu, yang seringkali dicap
sebagai anak manja, menyusahkan, dikit-dikit nangis, lemah, tukang ngadu, tidak
bisa diandalkan, hanya merepotkan, hingga menjadi <i>si penunggu rumah</i>,
sebagaimana yang diucapkan Burlian, sang kakak ketiga (Hal. 172)<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span></span></p><a name='more'></a><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: verdana;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun, semua pertanyaan itu terbantahkan oleh
pernyataan Paman Unus, adik lelaki kesayangan Mamak. “<i>Karena kau memiliki
hati Mamakmu. Kau selalu peduli. Kau selalu ingin orang lain menjadi lebih baik.
Itu anugerah Tuhan yang hebat, Amel. Hati yang kuat dan teguh. Tidak dimiliki
oleh setiap orang, dan jelas tidak dimiliki oleh Burlian.” </i>(Hal, 195)</span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pernyataan Paman Unus inipun, seirama dengan
kalimat Bapak yang akan selalu dikenang Amelia cilik hingga kapanpun. <i>“Kau
adalah anak paling kuat di keluarga kita, Amel. Kau tahu kenapa? Karena hati
kau dibuat dari kristal paling bening. Hanya seorang putri terbaik yang
memperolehnya. Putri Amelia. <o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beruntungnya Amelia kecil, dididik oleh seorang
guru desa yang bersahaja namun penuh wibawa, hingga mampu menanamkan makna sebuah
kesabaran. <i>“… Bersabar juga usaha terbaik. Ketika tidak ada lagi yang bisa
kita buat, setelah begitu banyak usaha terbaik dilakukan, maka saatnya untuk
bersabar. Cepat atau lambat, keajaiban akan tiba. Dan ketika tiba, dia datang
tak tertahankan, bahkan tembok paling keras pun runtuh. Batu paling besar pun
berlubang oleh tetes air hujan kecil yang terus menerus…”</i> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Hal. 366)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih beruntung lagi, Ameliapun mendapatkan
banyak nasihat bernas dari seorang guru ngaji sederhana dan sudah lanjut usia, Nenek
Kiba. <i>“Dalam urusan apapun, penting sekali memiliki ilmunya. Tuntutlah ilmu
sejauh mungkin, rengkuh dia dari tempat-tempat jauh, kumpulkan dia dari
sumber-sumber terbaik, guru-guru yang tulus, agar terang cahaya kalian, terang
oleh ilmu itu. Jangan bosan karena waktu. Jangan menyerah karena keterbatasan.
Jangan malu karena ketidaktahuan. Kalian adalah anak-anak terbaik yang dimiliki
kampung ini!”<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika ucapan tersebut disampaikan dalam sebuah
adegan film layar lebar, terbayang penggambarannya seperti ini, tetiba kilat
menyambar sekumpulan anak kampung yang duduk melingkar mengitari seorang perempuan
berambut putih, di sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Disusul
kemudian gema halilintar nan menggelegar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nah, sudah terbayangkan sekarang, bagaimana
karakter tokoh Amelia, si anak kampung yang baru berusia tujuh tahun, berhasil
dibangun dengan sangat rancak oleh sang Penulis terkenal itu?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagaimana layaknya peran utama dalam sebuah
novel yang mengalami pasang-surut ritme alur cerita. Kadang dielukan bak
pahlawan kesiangan, namun di kala lain, dipaksa tuk menjadi pecundang. Demikian
pula dengan kisah si Amelia. Dia terpaksa harus mengakui kebodohan dan
kesalahannya, kala melakukan perbuatan balas dendam kepada kakak pertama,
Eliana. Namun, dia dielukan masyarakat satu kampung, berkat ide gilanya,
melakukan peremajaan tanaman kopi, menggunakan bibit unggul yang mereka
budidayakan di halaman belakang sekolah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai mahluk sosial, kehidupan anak dan remaja
yang diangkat oleh Tere Liye selalu diwarnai adegan persekutuan dalam sebuah
gank kecil berisikan tiga hingga empat anak, yang sebelumnya diwarnai
perseteruan antara tokoh utama, dengan salah seorang pemeran pembantu.
Terkadang memang berakhir bahagia, namun tak ayal adapula yang berakhir tragis,
seperti di kisah Eliana dan Burlian. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-family: verdana; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Amelia, salah satu novel dari tetralogi Anak-anak
Mamak yang sempat ngehits, di jamannya. Sayang, saya baru sempat membacanya sekarang.
Namun tak mengapa, lebih baik terlambat daripada tidak pernah berkenalan dengan
keempat tokoh sentral itu sama sekali, toh? <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face=""Verdana",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: verdana;">RaDal, 200123 (22’43)</span><o:p></o:p></span></p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-47316742621662413832023-01-05T09:01:00.002-08:002023-01-20T08:03:06.871-08:00Siapa Bilang, Jadi Anak Sulung Banyak Privilege'nya?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwAM_IQNghmya0KYHIddoUi6g9f8P5kvJ0Ay5dtcTF2sS48Eo4m5-ASoBBrF9yLY3E47c_90kzC2XdxYCB-MwhsRcYHBarqmZB49kq1WQLDFlox_ot-ziQqvSFJSJJrRLsMthaS7msyGYyTUAhTajJzumEPNpeA0hZI3YXYXgeZ3s4bEFZH4w1HLFn/s1600/ELIANA.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1196" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwAM_IQNghmya0KYHIddoUi6g9f8P5kvJ0Ay5dtcTF2sS48Eo4m5-ASoBBrF9yLY3E47c_90kzC2XdxYCB-MwhsRcYHBarqmZB49kq1WQLDFlox_ot-ziQqvSFJSJJrRLsMthaS7msyGYyTUAhTajJzumEPNpeA0hZI3YXYXgeZ3s4bEFZH4w1HLFn/s320/ELIANA.jpeg" width="239" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Judul Buku <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: ELIANA (Serial Anak-anak Mamak)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Penulis<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: TERE LIYE<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Penerbit<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Republika Penerbit<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Tahun terbit<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 2014 (cetakan v)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Jumlah halaman: iv + 520<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p><span style="font-family: verdana;"> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Apa benar menjadi Si Sulung
itu sebuah petaka? Harus bertanggungjawab terhadap semua adik-adiknya. Harus
menjadi panutan terbaik bagi adik-adiknya. Harus ringan tangan, kaki dan
menjadi tangan kanan kedua orangtuanya. Selalu disalahkan, jika adik-adiknya
melakukan kesalahan. Selalu harus mengalah, jika berhadapan dengan adik-adiknya.
Dan berbagai posisi tak enak lainnya. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Ah, rasanya tak selalu
demikian. Bukankah si Sulung yang paling merasakan kasih sayang seutuhnya dari
kedua orangtua, bahkan hingga kakek-nenek? Dia mahluk yang paling dinanti oleh
semua. Dia menjadi sumber perhatian utama dan biasanya dia mendapatkan
pelayanan yang terbaik, dibandingkan adik-adiknya. Walaupun ada juga yang
terpaksa harus mengalah, terutama jika penyebabnya berupa masalah ekonomi
keluarga belum mapan, di kala si Sulung hadir ke dunia. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;"><span></span></span></span></p><a name='more'></a><span style="font-family: verdana;">Hal inilah yang diresahkan
oleh ELIANA, tokoh utama dalam tetralogi terakhir serial Anak-Anak Mamak, karya
TERE LIYE. Dia merasa seluruh beban sebagai kakak tertua begitu tak
menyenangkan, hingga akhirnya timbul pemberontakan untuk mengakhiri status
tersebut, dengan cara kabur dari rumah. Minggat. Berbagai pikiran buruk terus
berkecamuk selama masa gonjang-ganjing jiwa tersebut. Beruntung, ELIANA
memutuskan mutung di rumah seorang tua yang bijak, Mak Wo’nya sendiri.<o:p></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Dan, di sinilah kesadaran
bahwa Mamak ternyata sangat sayang dan begitu menghargainya sebagai si Sulung
dari empat bersaudara, timbul di akhir masa pelarian dari rumah. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: verdana;"><i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;">“Jangan pernah membenci Mamak kau,
Eliana. Karena kalau kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang ibu lakulan
untukmu, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan sepersepuluh dari semua
pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian”</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US;"> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Apa yang telah
kulakukan? Aku telah menuduh Mamak benci padaku? Aku menduga Mamak tidak
membutuhkanku lagi? Mamak mengusirku?”<o:p></o:p></i></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Pada bab ini, emosi pembaca
diaduk sedemikian rupa. Tak terasa napas memberat, liang hidung mendadak
tersumbat, matapun berkali mengerjap mengatasi banjir yang seolah tak
tertahankan. Ya, novel ini berisikan berbagai nasihat hidup yang disampaikan secara
apik dan tak terkesan menggurui. Bravo buat Bang Tere Liye untuk urusan
merangkai kata seperti ini. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Banyak hal dapat diperoleh
dari membaca novel setebal 500 halaman lebih ini. Bukan sekedar bagaimana seharusnya
seorang ayah bersikap kepada anaknya, mewariskan berbagai kebijaksanaan hidup melalui
dialog bernas antara anak dan ayah, menularkan kebaikan melalui tindak yang
terlihat langsung, serta memberikan nasihat secara arif, namun juga membahas
tentang dampak kerusakan alam yang terjadi di desa mereka dan secara terus
menerus ditentang oleh penduduk setempat. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Selain itu, Pembaca juga
diajak bertualang ke sebuah hutan perawan yang ternyata menyimpan sebuah
kekayaan sejati negeri kita, lima kuntum bunga yang cuma ada di belahan bumi
ini dan mekar hanya sekali untuk kemudian mati. Emosi Pembaca juga diaduk-aduk
bak molen semen, kala “Empat Buntal”, sekawanan murid kelas 6 SD beraksi
mengharumkan nama sekolah mereka yang sesungguhnya sama sekali tak terkenal, hingga
aksi nekad mereka menghentikan proses penambangan pasir yang sangat mengganggu
kestabilan ekosistem kehidupan desa.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Hanya itu? Ah, tentu sebuah
hal yang biasa jika Penulis mampu menyajikan alur cerita yang begitu dramatik!
Justru di novel ini, ditemukan beberapa perbendaharaan kata baru yang begitu
menggoda untuk disimpan dan direnungkan. Sayangnya, saya baru menyadari hal
tersebut setelah menyelesaikan hampir separuh perjalanan novel. Kabar baiknya, saya
akan menuliskan di sini rangkaian kata yang demikian menarik minat literasi
saya, sehingga tak perlulah mencarinya kembali di ratusan lembar halaman
penyusun buku yang lumayan tebal ini. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Mengesaikan
tikar pandan<o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Ribuan
larik tetes gerimis<o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Guntur
bergemeletuk<o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Motor
meraung<o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Gerimis
tidak menderas, tidak juga mereda. <o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Sejauh
mata memandang, hutan rebah jimpah…<o:p></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">Ular
besi </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">yang kami tumpangi</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">, gagah </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">mendaki buki</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">t.
Suara bergemerutuk roda </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">bajanya
melindas batangan rel terdengar berisik. Belum lagi</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;"> auman panjang lokomotif. </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">Burung-burung
kaget, beterbangan</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">
di atas kanopi hutan</span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">…. Angin
sepoi-sepoi </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">melintasi
bingkai jendela kaca kusam, </span></i><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;">membawa
kantuk. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Bagaimana? Pilihan katanya
begitu bernas, bukan? Beberapa kata personifikasi digunakan, untuk
menggambarkan benda mati yang sifatnya seperti manusia atau mahkluk hidup lainnya.
Itu baru soal pilihan kata alias diksi, belum lagi masalah filosofi kehidupan
yang dituangkan oleh Penulis dalam novel ini, melalui nasehat seorang Ayah kepada
anaknya, ataupun ucapan seorang guru kepada murid-muridnya. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">Ya, ternyata banyak hal
yang dapat diperoleh dengan rajin membaca, yang bukan sekedar membaca lho yaa…
Oke? Apakah setelah membaca tulisan ini, terbersit niat untuk memulai kebiasaan
membaca, mumpung masih awal tahun niih!<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><o:p><span style="font-family: verdana;"> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">*RaDal, 050123 (23.23)<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">#KLIP2023<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="font-family: verdana;">#H2 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><o:p></o:p></span></p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-10007031226314884752023-01-04T01:03:00.001-08:002023-01-04T01:03:23.640-08:00PROLOG, Sebuah Catatan Pendahuluan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEzkhlt-Xs9LDQz9RtqkeOq5rJMJfYvJdkVePb4ooLvclImaLUJg-rl_SaTD-TNmDsK3y2hvOSJaPY4fbMmUll1Eb8kE3LHF9lBacGvo0kVNr5-NwQGEUU5xFAizI_M8rWScYzXYYozs8OyOue3YN6Cwn20rpvyivJA0mbVy2r6Nb_BPWjw9b7X559/s856/BUKU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="856" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEzkhlt-Xs9LDQz9RtqkeOq5rJMJfYvJdkVePb4ooLvclImaLUJg-rl_SaTD-TNmDsK3y2hvOSJaPY4fbMmUll1Eb8kE3LHF9lBacGvo0kVNr5-NwQGEUU5xFAizI_M8rWScYzXYYozs8OyOue3YN6Cwn20rpvyivJA0mbVy2r6Nb_BPWjw9b7X559/s320/BUKU.jpg" width="239" /></a></div><span style="font-family: inherit;"><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>S</span><span style="font-family: verdana;">aya
termasuk yang telat menjadi penggemar karya-karya Penulis Besar TERE LIYE. Namun
setelah beberapa kali membaca serialnya, dimulai dari NEGERI PARA BEDEBAH,
lanjut ke TETRALOGI BUMI – BULAN – MATAHARI - BINTANG (walaupun baru sempat baca
yang MATAHARI doank). Kini bacaan saya teralih ke tetralogi sebelumnya, AMELIA –
BURLIAN – PUKAT – ELIANA (inipun yang tamat baru ELIANA ajah). Koq bisa sih
baca buku lompat-lompat gitu? Gak penasaran apa dengan cerita sebelumnya?
Jujurly, saya pengen banget baca semuanya, apalagi kalo sesuai urutan tahun
terbitnya. Namun apalah daya, dana tuk beli buku berada di urutan ke sekian,
setelah kebutuhan pokok keluarga tentunya. Selain itu, bujukan layar gawai terkadang
begitu melenakan. </span><p></p><p><span></span></p><a name='more'></a><p></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Nah, mumpung
awal tahun nih, sayapun mencanangkan niat tuk mengasah kembali kemampuan menulis
dengan sebuah mantra BACA-BACA-BACA-TULIS. Target saya, mengkhatamkan satu buku
per pekan dan kemudian menuliskan reviewnya sepekan sekali. Terlalu muluk?
Semoga saja tidak, karena saya merasa harus menambah amunisi menulis dengan
memperbanyak bacaan terlebih dahulu. Mengapa? Karena melalui banyak sumber
literasi, maka akan banyak informasi baru yang diperoleh, baik berupa
perbendaharaan kata, maupun tatabahasa yang digunakan. Siapa tahu, seiring
waktu ide-ide tulisan baru bermunculan. Hehe.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Kebetulan
untuk saat ini, buku-buku karya Bang Darwis yang memiliki nama pena TERE LIYE-lah yang mencuri perhatian saya.
Gaya bahasanya khas (saya paling senang membaca karya penulis dari Tanah
Sumatera, bahasa mereka runut dan membumi, dengan pilihan kata begitu indah),
latar cerita mudah dibayangkan (kalo ini barangkali faktor U, yang mempengaruhi
mempengaruhi) serta alur cerita dengan klimaks dan antiklimaks
berselang-seling, sungguh mampu membuai pembacanya. Kadang membuat tersenyum
hingga terpingkal, tak jarang mata pembaca dibuat berembun bahkan sesengukan. </span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Beruntung di
era digital ini, semua bahan literasi mudah diperoleh melalui sentuhan ujung
jari. Sayangnya, saya termasuk pembaca jadul, lebih senang membolak-balik kertas
dan memangku novel tebal, daripada harus memaksa mata menatap layar kaca, demi
melibas deretan baris demi baris yang tersaji dalam bentuk salinan pdf’nya.
Barangkali ini lebih karena faktor mata tua saya semata.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">Lantas solusinya
bagaimana? Tenaaang, ada banyak perpustakaan bertebaran di seluruh penjuru
ibukota (kebetulan rumah saya masih di area pusat kota, memudahkan akses menuju
ke sana). Mulai dari perpustakaan kecamatan, perpustakaan daerah, perpustakaan
nasional hingga perpustakaan yang dikelola pihak swasta. Di bilangan Cilandak,
Jakarta Selatan ada sebuah perpustakaan pribadi yang dibuka untuk umum, suasananya
yang hommy bikin kita betah berlama-lama berada di dalamnya. Kondisi
perpustakaan yang dikelola pemerintahpun, kini sudah beralihrupa. Lebih ramah
dan nyaman untuk mengunjunginya, bahkan tersedia arena bermain bagi balita. Ah,
seandainya perpustakaan seperti ini sudah ada di jaman kecilnya saya,
barangkali setiap hari akan bersembunyi di sini. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;"><span lang="EN-US">Ada sebuah
cita-cita tentang perpus</span>takaan yang hingga kini masih berupa mimpi, yaitu
mendirikan perpustakaan alias Rumah Baca sendiri. Di mana anak-anak bebas
membaca, belajar dan berkarya bersama teman-temannya. Menghabiskan waktu luang
sepulang sekolah, daripada terjerat rayuan gawai yang terkadang justru membuat
mereka menjadi sosok agresif dan anti sosial. Semoga cita-cita sederhana ini
segera terwujud. Aamiin. </span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="font-family: verdana;">#KLIP2023</span></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">#H_1</span></p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-47681103394247095402021-10-31T07:51:00.005-07:002021-10-31T08:07:15.038-07:00Baity Jannaty #3<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDTxeELvWq7u8tP2c6kOQiiwiADpuuV4rIeeO5yqC-ACKsIcZAZ9jLHCi7MR9BnrYsgXAeDkCNvetrv22AqOLBq2av5VDKTThh07tCN9xrX_uoWySlVU70qKxdRqK-ER9oSY8EsCrasA/s275/rumah+idaman+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDTxeELvWq7u8tP2c6kOQiiwiADpuuV4rIeeO5yqC-ACKsIcZAZ9jLHCi7MR9BnrYsgXAeDkCNvetrv22AqOLBq2av5VDKTThh07tCN9xrX_uoWySlVU70qKxdRqK-ER9oSY8EsCrasA/s0/rumah+idaman+1.jpg" width="275" /></a></div><p></p><p dir="ltr"><u><span> </span>Memasuki</u> tahun ketiga menempati rumah baru, secara perlahan namun pasti penghuni kompleks kian bertambah. Dari semula hanya lima KK, berkembang menjadi dua puluh rumah yang sudah ditempati. Kami yang awalnya tak bertetangga, kini memiliki dua teman baru di depan rumah. Suasana malampun kini benderang, semenjak lampu jalan dipasang dan malam kini terasa panjang. Setiap akhir pekan, kami berkumpul sekedar rujakan, menikmati jagung bakar, nonton bareng atau senam pagi bersama.</p><p dir="ltr"><span><span></span></span></p><a name='more'></a><span> </span>Ini memang pemukiman baru, namun karena jalanan depan rumah kami adalah jalur penghubung antar dua area pemukiman warga setempat, maka suasananya selalu ramai. Tak memandang siang atau malam, akan selalu ada kendaraan roda dua yang melintas. Terkadang kendaraan roda empat terparkir tanpa ijin di depan halaman rumah kami. <p></p><p dir="ltr"><span> Warga perumahan ini cukup guyub, arisan emak-emak dan pengajian merupakan salah satu ajang sosialisasi warga. Walaupun tak bisa dipungkiri, akan selalu saja ada yang tersinggung atau "panasan" melihat tetangganya memiliki barang baru. Namanya juga dinamika bermasyarakat. Ada sebuah kejadian yang sempat membuat saya tertawa miris. Saat itu jelang ramadhan, terlihat beberapa warga mulai membenahi penampilan rumahnya, Ada yang mewarnaikediamannya dengan warna-warna pastel, hingga warna yang mencolok mata. Bayangkan, bahkan ada warga yang nekat memadukan warna merah dan hitam dengan santainya. Tentu sayapun tak ingin ketinggalan dengan kehebohan mereka, namun saya memilih untuk realistis. Bagi saya, warna putih tulang, merupakan warna terbaik. Rumah akan terlihat bersih, luas dan yang jelas di perumahan mewah, takkan ditemukan rumah dengan warna-warna ajaib. Hehe</span><br /></p><p dir="ltr"><span> Keluarga kami tak lama menempati perumahan ini. Di tahun ke tujuh kami pindah kembali ke rumah orangtua, karena saya mendapat amanah untuk menemani Ibunda tercinta yang sudah semakin sepuh. Selain itu, kondisi rumah kamipun mulai memprihatinkan. Beberapa kusen pintu dan jendela dimakan rayap serta dinding mengalami keretakan yang cukup parah, mengakibatkan kuda-kuda atap dalam kondisi memprihatinkan. Benar saja, tiga tahun kemudian atap rumah kami rubuh, diikuti sebagian dinding bagian atas. Kini rumah kami dipenuhi belukar, tak terurus. Semoga segera ada rejeki untuk renovasi. aamiin </span><br /></p>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-58383521813907924022020-01-01T14:44:00.001-08:002021-10-31T08:06:44.564-07:00Baity Jannaty #2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE7B-HutgcQsj8A4p5ggAQJFvum9CH7nthes8Elj9UnD1fI1fZ7Xxro39v6Tnq7g8FaHVhm1U-4kYthGQf5Frx24zSto8Z5X-YkTFBjosWlKaIsZa75HJnMbtwYGCK-rylA2hN55g5ANs/s900/rumah+idaman+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="900" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE7B-HutgcQsj8A4p5ggAQJFvum9CH7nthes8Elj9UnD1fI1fZ7Xxro39v6Tnq7g8FaHVhm1U-4kYthGQf5Frx24zSto8Z5X-YkTFBjosWlKaIsZa75HJnMbtwYGCK-rylA2hN55g5ANs/s320/rumah+idaman+2.jpg" width="320" /></a></div><p dir="ltr">Kepindahan kami ke rumah idaman berlangsung tepat sehari sebelum tahun ajaran baru dan sekalian kami merayakan ulangtahun di Sulung yang ke-12.</p>
<p dir="ltr">Hari-hari kami lewati dengan sukacita dan penuh petualangan. Namanya juga baru pindahan, semua masih dalam kondisi darurat. Anggap saja lagi kemping. Hehe. </p>
<p dir="ltr">Tak ada perabot berarti yang kami miliki. Hanya sekedar sebuah kasur dan lemari untuk masing-masing kamar, sebuah kulkas dan sebentuk tipi sebagai sarana hiburan. Tak ada kipas angin apalagi AC, toh rumah kami penuh dengan bukaan, angin bebas berseliweran. </p>
<p dir="ltr"><span></span></p><a name='more'></a>Bagi saya barang paling berharga justru buku! Ya, berkardus buku yang pertama kali saya pindahkan ke rumah ini dan PR terbesar saat itu adalah menatanya dalam sebuah lemari besi dan lemari kayu.<p></p>
<p dir="ltr">Namanya juga rumah tipe 4L (Loe Lagi, Loe Lagi). Semua aktifitas tumplek blek dalam satu ruangan. Masak, makan, nonton tipi, hingga bercengkrama bersama, semua dilakukan di situ-situ juga. Kecuali kala mandi, buang hajat & istirahat.</p>
<p dir="ltr">-------------<br />
Letak rumah yang di ujung belakang kompleks, tanpa ada tetangga di kiri-kanan serta tanpa penerangan jalan, membuat kami mulai kesepian, terutama kala malam tiba. </p>
<p dir="ltr">Ya, namanya juga perumahan baru. Penghuninya saja masih dapat dihitung dengan sebelah tangan. Itupun letaknya saling berjauhan. </p>
<p dir="ltr">Namun justru keadaan ini membuat keluarga kami semakin akrab. Jika malam menjelang, jadwal rutin bagi anak-anak untuk mengaji dan belajar bersama. Tak lama kemudian, saatnya makan malam diakhiri bercengkrama dan jam sembilan merekapun sudah terlelap di alam mimpi. </p>
<p dir="ltr">Suasana malam di sini sungguh indah. Aneka suara binatang malam dan kunang-kunang yang beterbangan, masih dapat kami jumpai. Jika subuh menjelang, kabutpun mulai turun dan membuat kami menarik selimut kedinginan.</p>
<p dir="ltr">Namun hal ini tak berlangsung lama. Seiring semakin bertambahnya warga yang menempati perumahan, kedamaianpun kian berkurang....</p>
<p dir="ltr">*bersambung...</p>
<p dir="ltr">#OneDayOnePosting<br />
#OneDayOneArticle<br />
#KelasLiterasiIbuProfesional<br />
#H_2</p>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-56998296117633238782019-12-31T22:53:00.001-08:002021-10-31T08:05:48.755-07:00Baity Jannaty<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaI8sQ2_SSkDv-T0kbJUupE69-9rw5aQ0EaxxyJE39j32_QAnBSLDvQJK0U763hyM5vwmZANNTQPdL_HZPdNy-G4pprnjJyrXddOEvSAJMBJpi9fPsXLnzG6wQGXTzGOb2j_AsxtAIUr0/s474/small+home.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="412" data-original-width="474" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaI8sQ2_SSkDv-T0kbJUupE69-9rw5aQ0EaxxyJE39j32_QAnBSLDvQJK0U763hyM5vwmZANNTQPdL_HZPdNy-G4pprnjJyrXddOEvSAJMBJpi9fPsXLnzG6wQGXTzGOb2j_AsxtAIUr0/s320/small+home.jpg" width="320" /></a></div><p dir="ltr">BAITI JANNATI, Rumahku Surgaku. <br />
Kalimat itu terngiang selalu saat saya harus melakukan penentuan lokasi rumah yang akan kami tempati.<br />
----------------<br />
Semuanya serba mendadak dan seolah tanpa persiapan matang. Saat itu, beberapa bulan setelah kepergian Ayahanda tercinta untuk selamanya, saya dicerca sebuah tanya oleh Maminda "Kalo kamu punya uang, mau buat apa?" </p><span><a name='more'></a></span><p dir="ltr">Mendengar pertanyaan Beliau, saya hanya mampu terdiam.</p>
<p dir="ltr">"Belilah rumah!", titahnya tak dapat dielak. Aku faham, Beliau tentu prihatin melihat keluarga muda Bungsunya ini masih tak memiliki tempat tinggal. Kebetulan harta waris dari Ayah siap dibagi.</p>
<p dir="ltr">Sejak hari itu, saya dan Paksu mulai berburu rumah idaman. Berbagai lokasi perumahan didatangi. Mulai dari pinggiran kota, hingga Jakarta coret. Akhirnya saya pasrah dan bertanya pada Paksu setelah hampir sebulan mencari, namun belum jua bertemu. </p>
<p dir="ltr">"Apa gak ada rumah mungil berhalaman cukup luas yang harganya di bawah 200juta?" </p>
<p dir="ltr">Angan saya tentang rumah idaman hanya satu. Aman dan nyaman. Tapiii, kriteria dua kata ini sebenernya cukup ribet. Lihat aja penjelasan di bawah ini...</p>
<p dir="ltr">Lokasi kudu tinggi, jauh dari aliran sungai. Saya tak ingin pengalaman kakak yang sekarang rumahnya selalu terendam air yang numpang lewat, akan kami alami. Padahal dahulunya asri di pinggir jalur irigasi.</p>
<p dir="ltr">Selain itu, bangunan harus berdiri di atas tanah kebon bukan bekas sawah. Sehingga struktur bangunan kokoh dan air sumur tidak bau lumpur. </p>
<p dir="ltr">Kedua, posisi tanah harus di hook, sehingga akan ada kelebihan tanah yang bisa dijadikan taman atau perluasan rumah suatu saat kelak jika dibutuhkan. </p>
<p dir="ltr">Kriteria ketiga tapi utama adalah, rumah kami harus dekat mesjid atau musholla. Kami ingin hari-hari kami dekat dengan aura agama. Minimal, bisa melaksanakan sholat lima waktu berjama'ah, tanpa harus berjalan jauh. Selain itu, bukankah Rasul juga mengajarkan umatnya agar memilih lingkungan yang baik untuk tempat tinggalnya?</p>
<p dir="ltr">Keempat dan yang tak kalah penting, akses ke rumah kami harus dapat dijangkau kendaraan umum 24jam, alias bukan terletak di pelosok nan sepi tanpa penghuni di jalanan kanan-kiri. </p>
<p dir="ltr">Ternyata, Maminda punya kriteria lain. Kami harus tinggal di perumahan, bukan di kampung pinggiran! Beliau tak ingin cucunya terpapar bahasa yang tak layak didengar.<br />
----------------<br />
Setelah berburu ke sana ke mari, akhirnya setengah terpaksa kami memutuskan melakukan akad pembelian sebuah rumah di seputaran Limo, Cinere. Dua dari empat kriteria dimiliki oleh rumah yang kami incar, harganyapun masih dalam jangkauan. </p>
<p dir="ltr">Namun seiring berjalannya waktu, ternyata kami tak pernah mendapat progres yang berarti. Sebulan telah berlalu, tak ada tanda-tanda rumah kami akan didirikan. </p>
<p dir="ltr">Hingga suatu ketika secara tak sengaja saya melihat promosi sebuah perumahan di bilangan Sawangan. Saya sangat tertarik dan mengajak Paksu untuk mengunjungi lokasi. </p>
<p dir="ltr">Saat pertama kali melihat rumah itu, sayapun langsung jatuh cinta. Letaknya di hook, ujung belakang sebuah kompleks perumahan mungil. Berdiri sendiri dan lokasinya paling tinggi. Asyiknya, di belakang rumah terhampar padang rumput seluas 9 hole. Ya, itu adalah lapangan golf tua yang sudah jarang dikunjungi. Akses kendaraan umum 24 jam, maklum kompleks kami terletak hanya 700m dari jalan raya Ciputat-Parung.</p>
<p dir="ltr">Sayapun sujud syukur. Inilah rumah idaman kami! Tak butuh waktu lama, kamipun memutuskan untuk segera memilikinya. Apalagi setelah ditelusuri, saya menemukan sekolah untuk anak-anak yang letaknya cukup dekat dan sesuai dengan kriteria saya tentang sebuah sekolah (nahlo, apalagi nih kriterianya.. hahaha).</p>
<p dir="ltr">Tapi, bukankah kami sudah tak memiliki cukup dana untuk membayar DPnya? Untung Maminda bersedia membantu, Beliau ikhlas meminjamkan dana, hingga DP dari perumahan yang di Limo cair.<br />
-----------<br />
Tak sampai dua bulan, kami sudah menempati rumah idaman. Penuh sukacita, saya tata rumah baru kami sesuai selera dan Mamindapun sempat terpana. Tak menyangka Bungsunya yang manja mampu mengatur rumah mungil dengan taman indah di sekelilinginya... </p>
<p dir="ltr">*bersambung</p>
<p dir="ltr">#OneDayOnePost<br />
#OneDayOneArticle<br />
#KelasLiterasiIbuProfesional<br />
#H_1</p>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-50272602063137117442018-08-25T17:29:00.001-07:002019-07-21T07:39:33.910-07:00Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiara4MdggfBO8DC_N-g4VZvJ0q6LN_WJPoJvgyN5WWDi3V0VY3-jen1tSX9UnLG4qF6E1snoyCpJfzPmyVcg5-wKK4KyLKIz1mBoYooKdBaZVsR8WcytjIS-Wta9-ZpFExMP76Cj8kZcA/s1600/Buku+Konspirasi+Global+20180826_084318.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiara4MdggfBO8DC_N-g4VZvJ0q6LN_WJPoJvgyN5WWDi3V0VY3-jen1tSX9UnLG4qF6E1snoyCpJfzPmyVcg5-wKK4KyLKIz1mBoYooKdBaZVsR8WcytjIS-Wta9-ZpFExMP76Cj8kZcA/s200/Buku+Konspirasi+Global+20180826_084318.jpg" width="200" /></a></div>
<div dir="ltr">
<i style="font-family: verdana, sans-serif;">"Sejatinya Pelabuhan adalah kawasan strategis dan simbol kedaulatan sebuah negara. Maka privatisasi pelabuhan kepada asing, sama saja mengobral rahasia pertahanan negara. Jika putra putri bangsa mampu kelola dan operasikan pelabuhan nasional, kenapa harus dikontrakkan terus ke asing</i><span style="font-family: verdana, sans-serif;">?"</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">_Capt Subandi_ Ketua GINSI (Gabungan Importir Nasional Indonesia)</span></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Perjuangan SP JICT dalam advokasi hak-hak pekerja, melebihi perjuangan kebanyakan yang hanya sebatas memperjuangkan hak-hak atas upah yang layak, jaminan sosial dan hak-hak dasar lainnya. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Mereka sudah dalam taraf perjuangan politik hingga ideologis, yang mensasar pada penentuan sikap negara untuk memperkuat sistem ekonomi kerakyatan yang saat ini diikhtiarkan oleh seluruh elemen bangsa, termasuk SP JICT.</i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Kegigihan para pekerja JICT dalam memperjuangkan aset-aset negara ini patut diapresiasi tidak saja melalui pengambilan kembali seluruh saham dari pihak luar, melainkan juga meletakkan sistem perekonomian kerakyatan sebagai irah-irah dan nafas pembangunan di Indonesia.</i> "</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">_ Alvin Kurnia Palma, SH_ (Praktisi Hukum)</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">===============</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Buku ini merekam sebuah paradoks besar antara semangat kemandirian yang digelorakan dan realitas yang dipraktekkan melalui kebijakan ekonomi-politik negara. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Secara detil dan runut kita juga diajak menjadi saksi bagaimana perjuangan sebuah serikat pekerja melawan tak hanya manajemen perusahaan, juga korporasi global dan jejaring lobinya di pusat-pusat kekuasaan. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Bukankah sejarah mengajarkan bahwa kolonialisme dan imperialisme selalu melibatkan mitra-mitra lokal?</i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">_Dandhy Laksono_ (Penulis "Indonesia for Sale)</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">------------------------------------</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tiga pendapat tersebut cukup mewakili bagaimana buku ini dibuat dalam rangkaian perjuangan anak bangsa yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT Jakarta Indonesia Container Terminal (SP JICT). Mereka dengan kesadaran penuh berusaha melakukan berbagai upaya, demi aset bangsa tetap dikuasai negara, bukan dikekep oleh pihak asing. </span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kecurigaan demi kecurigaan mereka kumpulkan dan dijadikan barang bukti untuk kemudian diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lobi-lobi terhadap pihak wakil rakyat hingga pihak keamanan keuangan negara mereka lakukan, walaupun hasilnya masih belum terlalu memuaskan, namun ada setitik asa membayang di ujungnya. </span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semoga perjuangan dan ikhtiar keras mereka membuahkan hasil sesuai yang diharapkan dan jangan sampai ada lagoli aset negara yang dilego ataupun digadaikan kepada pihak asing. Negara kita telah 73 tahun merdeka, apakah rela dan ikhlas bila dijajah kembali? Dimana peran kita dalam menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang segenap jiwa-raga demi sebuah kata MERDEKA!!!</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">-------------------------------<br /><br />
</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk mensosialisasikan Buku "<b>Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta</b>" ini, pada hari Rabu (15 Agustus 2018), di Sanggar Maos Tradisi - Sleman, telah dilakukan Bedah Buku dengan menghadirkan pembicara Dr. Arie Sujito (Sosiolog UGM), Dr. Aris Arief Mundayat (Dosen Lemhanas) dan Nova Sofyan Hakim (Ketua Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia). Dimoderatori oleh Ahmad Fadli (Penggiat SMT)</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam kata sambutannya Firman dari SP JICT menyampaikan ;<br />
"<i>Kami tidak anti investasi asing tapi kami ingin pelabuhan dikelola oleh Indonesia sendiri. SP JICT akan melakukan roadshow ke kota-kota agar masyarakat mengetahui bahwa Pelabuhan harus dikelola oleh anak bangsa sendiri.</i>"</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Kami tertarik menulis buku Konspirasi Global Teluk Jakarta karena ini adalah isu global yg penting. Bahan satu dus kami terima, kami melakukan riset dan wawancara. Bahkan kaca mobil Mas Nova ditembak, ada yg di PHK, dan teror lainnya. Konspirasi di JICT merugikan negara hingga trilyunan</i>", ungkap Ahmad Khoirul Fata, penulis buku ini.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Penulisan buku hanya 1 bulan, dengan dua penulis satu di Jakarta dan satu di Surabaya</i>", lanjutnya. </span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Pengelolaaan aset aset negara harus dipegang anak bangsa. Kita punya sejarah panjang dalam mengelola laut, kok sekarang kita tidak mengelola sendiri, kenapa harus oleh orang lain</i>", Tegas Nova Sofyan Hakim, Ketua Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Diskusi buku seperti "Konspirasi Global Teluk Jakarta" ini perlu diangkat ke media sosial agar rakyat lebih banyak yang tahu</i>, kata Dr. Arie Sujito. </span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Relevansi isu ini adalah bahwa ketika bicara kemaritiman dan potensi laut, itu bisa mendudukan kemandirian Indonesia secara ekonomi.</i>, Lanjutnya.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menurut Dr. Aris Arif Mundayat, </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Laut Cina Selatan adalah arus laut perdagangan yang sangat padat. Harus ada reformasi BUMN, bukan hanya sekedar jauh dari korupsi tapi juga punya banyak manfaat untuk rakyat. Pak jokowi sudah membangun pelabuhan hingga ke Indonesia Timur. Ini adalah potensi yg luar biasa di masa yang akan datang. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Pola pengelolaan pelabuhan adalah 52% harus dimiliki Indonesia, sisanya 49% baru milik asing. Jangan kebalik karena kedaulatan negara bisa menurun dan otoritas negara bisa berkurang. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Jumlah generasi precarius, yaitu generasi yang sangat tergantung pada faktor luar, sangat mempengaruhi pola pertumbuhan ekonomi Indonesia. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Tujuan Pak jokowi menciptakan kedaulatan maritim adalah untuk menciptakan unit-unit pasar ekonomi yang kuat. </i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Tahun 2018 import gandum sudah mencapai 8 juta ton. Ini salah satu sebab nilai rupiah terus menurun</i>"</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"<i>Serikat Pekerja sangat rentan dengan tekanan dan intimidasi dari perusahaan, maka harus dijaga dari generasi precasius - generasi yang sangat tergantung pada pihak luar-agar lebih produktif dan kuat. </i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Serikat Pekerja atau SP, tidak hanya memperjuangkan nasib buruh, tapi juga kedaulatan maritim NKRI </i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i><br /></i></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>"Serikat Pekerja JICT harus bertemu Pak Jokowi untuk membahas kasus JICT</i>, " usul Dr Arie Sujito. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">------------------------------------</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Demikianlah acara Bedah Buku "MELAWAN KONSPIRASI GLOBAL DI TELUK JAKARTA", yang diselenggarakan di Sanggar Maos Tradisi - Sleman - Yogyakarta. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">-Ghee- </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-30817923690212130952018-02-05T15:50:00.002-08:002019-07-21T07:40:33.255-07:00DOMPET DHUAFA, 25 TAHUN MEMBENTANG KEBAIKAN<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOUHb9zWpK5RYoEuoqMUBvkcbDIj8cN1Dj8RYJ2BaQDsIn5_RonoDXy-hRehuc_sMnYWR3PwRVn0Jax0J5plG6iUrTUx-lugDFS4263DVmxdrndL45LAY5rmEtv_yhQdBHeSTSb7Fs7s/s1600/IMG_20180130_130141_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOUHb9zWpK5RYoEuoqMUBvkcbDIj8cN1Dj8RYJ2BaQDsIn5_RonoDXy-hRehuc_sMnYWR3PwRVn0Jax0J5plG6iUrTUx-lugDFS4263DVmxdrndL45LAY5rmEtv_yhQdBHeSTSb7Fs7s/s320/IMG_20180130_130141_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Backdrop & Press Release Public Expose Dompet Dhuafa 2018 </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di hari
Selasa 30 Januari 2018 yang lalu, Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
acara Public Expose 2018, Laporan Kinerja Dompet Dhuafa tahun 2017, bertempat
di Gado-gado Boplo-Menteng-Jakarta Pusat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hadir di
acara tersebut empat orang narasumber; Drg. Imam Rulyawan, MARS. Direktur Utama
Dompet Dhuafa Filantrophi; Bapak Iwan Ridwan, Direktur Utama Dompet Dhuafa
Enterprise; Bapak Fadil. Pendamping Program Dompet Dhuafa di Mojokerto; serta Bapak
Mukhlis, Direktur PT Pachira Group, pengusaha dan pakar agroindustri.<o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOyooawzOYljfL0UnG6EW0bydYopLSsZYknvZupgiPTh3WtVVF2En5wkLpl4DET8XPrz0Obr9CHcqdThLpkVfAwpMoPMrWF_i7GZtENmJGSfPVUqiOmT4g716wET95jT1InU_clGVWJ0/s1600/IMG_20180130_133106_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOyooawzOYljfL0UnG6EW0bydYopLSsZYknvZupgiPTh3WtVVF2En5wkLpl4DET8XPrz0Obr9CHcqdThLpkVfAwpMoPMrWF_i7GZtENmJGSfPVUqiOmT4g716wET95jT1InU_clGVWJ0/s320/IMG_20180130_133106_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Narsum KiKa: Bpk Mukhlis, Bpk Fadil, Bpk Iwan Ridwan, Bpk drg Imam Rulyawan, MARS</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Diskusi yang
dimoderatori oleh Mariana Suci Swastika dan dibuka oleh Bapak Yudha Abadi, Direktur
Corporate Secretari Dompet Dhuafa tersebut, berlangsung secara khidmat dan
peserta berhasil dibuat terperanjat dengan berbagai bukti pencapaian prestasi
Dompet Dhuafa selama hampir 25 tahun perjalanannya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFwBjUO8HY1UjVX48sAM5VYAg5wCTtfhl0d1bZheNaF5kRSrBHSZf7v2Tze2fyfpTxq4-5mRCv-xGaHVRQsp7WGxvfvXLoUmj1ypK-QJ8vcf-DRF53qNn95csnsy66Wh7AfRGR9l2vjKw/s1600/IMG_20180130_132102_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFwBjUO8HY1UjVX48sAM5VYAg5wCTtfhl0d1bZheNaF5kRSrBHSZf7v2Tze2fyfpTxq4-5mRCv-xGaHVRQsp7WGxvfvXLoUmj1ypK-QJ8vcf-DRF53qNn95csnsy66Wh7AfRGR9l2vjKw/s320/IMG_20180130_132102_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sambutan Bpk Yudha Abadi, Directur Corporate Secretari Dompet Dhuafa</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dompet
Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat,
Infak, Sedekah dan Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, baik
berasal dari perorangan – kelompok – maupun dana CSR perusahaan/lembaga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ5UFlP4QF_TMoY3XslRFGZwgeNwLmtuDxTegKpb4HqMCs1FgXfRWw_lmFGHzEDY5VMYqow1XDSLHFdG4BCXUTCUoQbh_x3RFSDiO4hNEwhIkkuGHCcseJcY0di7sn4DFJOWZQ4iCZuDQ/s1600/IMG_20180130_135927_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ5UFlP4QF_TMoY3XslRFGZwgeNwLmtuDxTegKpb4HqMCs1FgXfRWw_lmFGHzEDY5VMYqow1XDSLHFdG4BCXUTCUoQbh_x3RFSDiO4hNEwhIkkuGHCcseJcY0di7sn4DFJOWZQ4iCZuDQ/s320/IMG_20180130_135927_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Milestone Program Dompet Dhuafa, 1993 - 2018</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berawal dari
kegiatan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Tebar Hewan Kurban (THK) dan Baitul Maal Wa
Tamwil (BMT) di tahun 1994, kini di usia menjelang ke 25 tahun Dompet Dhuafa
semakin membentangkan kebaikan dengan terus menguatkan ekosistem pemberdayaan
dhuafa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Melalui dua
divisinya, yaitu Dompet Dhuafa Filantrophi dan Dompet Dhuafa Enterprise, Dompet
Dhuafa kian berupaya melakukan berbagai layanan bagi perkembangan ummat dalam lima
bidang, yaitu: sosial, kesehatan, ekonomi, kebencanaan serta CSR. Salah satunya
melalui Program M3 (Mustahiq Move To Muzakki), yaitu aktivitas usaha dan
pendampingan usaha bagi kaum Mustahiq (penerima ZIS), agar mampu segera
berpindah zona menjadi Muzakki (pemberi ZIS)</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdrwH9dGcZAqz4pJBw_UwXnhZhepI42bWtTykhIYFLDUoACaVEILR8ZNcUc0ueYycybI-bGG1A0niziAcNf5t-OiEZpCgQKhxkaRvxLIHcT0jm9Jav7JOgLg4KTaY9TsyWGevcHbc710/s1600/IMG_20180130_135433_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdrwH9dGcZAqz4pJBw_UwXnhZhepI42bWtTykhIYFLDUoACaVEILR8ZNcUc0ueYycybI-bGG1A0niziAcNf5t-OiEZpCgQKhxkaRvxLIHcT0jm9Jav7JOgLg4KTaY9TsyWGevcHbc710/s320/IMG_20180130_135433_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Konsep Sinergi Dompet Dhuafa Philantrophy & Dompet Dhuafa Socio Enterprise </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Paguyuban
Padusa Agro yang beranggotakan 30 petani, merupakan salah satu bukti nyata
keberhasilan program pendampingan usaha Dompet Dhuafa tersebut, seperti yang
disampaikan oleh Bapak Fadil, Pendamping Program Dompet Dhuafa di Mojokerto.
Kini mereka telah mampu memberikan manfaat lebih luas dengan menyantuni 50
dhuafa di daerahnya. Lahan pertanian mereka yang semula dikelola secara
tradisional dan kurang menghasilkan, kini telah disulap menjadi Lahan
Agrowisata yang ramai dikunjungi wisatawan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Pantang
Lihat Bahan Baku!”, demikian ungkap Bapak Mukhlis, pengusaha dan pakar
agroindustri. Menurut Beliau, saat ini pembangunan agro industri di Indonesia
tidak terstruktur secara baik. Pembangunan industri hulu tidak diimbangi dengan
pembangunan industri intermediate. Padahal jika bahan baku yang kita miliki
terlebih dahulu diolah menjadi bahan setengah jadi (<i>food igredient</i> ),
maka akan diperoleh nilai tambah yang berdampak pada peningkatan penghasilan
petani produsen. Peluang bagi industri <i>food
igredient</i> ini masih terbuka sangat lebar dan PT Pachira Group siap bermitra
serta mendukung berbagai usaha agrobisnis Dompet Dhuafa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jangan
selalu berfikir tentang teknologi tepat guna, sebab tidak akan berhasil. Namun,
ubahlah mindset, bahwa keunggulan <i>distingtif</i> dapat mengalahkan
keunggulan <i>kompetitif</i>, dengan cara membangkan produk unggulan daerah
tersebut, pesan Bapak Mukhlis sang Direktur PT Pachira Group.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">---------------------------<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kesadaran
bahwa setiap muslim mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan zakat minimal
sebesar 2.5 persen dari penghasilannya telah meningkat di kalangan Muslim
Indonesia akhir-akhir ini. Terbukti dana Dompet Dhuafa yang terhimpun dari
berbagai sumber di tahun 2017 sebesar Rp 373,83 Milyar, terb</span>esar berasal
dari zakat (43%), wakaf tunai - non tunai (11%) <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dan infaq (10%). <o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCvwSdwAntWSfzoyOzN0iPRzdKNOtusPicgTRjM8WjTxYTCoD03eJ3Jyd7V59O4qcgSit2b_vNpO5GXTwobJOLF8d3T6rWOWKdzB4J8T1rb9uqngKjNX0rxuZSa72ziadovOL4rdWFT8/s1600/IMG_20180130_135729_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCvwSdwAntWSfzoyOzN0iPRzdKNOtusPicgTRjM8WjTxYTCoD03eJ3Jyd7V59O4qcgSit2b_vNpO5GXTwobJOLF8d3T6rWOWKdzB4J8T1rb9uqngKjNX0rxuZSa72ziadovOL4rdWFT8/s320/IMG_20180130_135729_HDR.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penghimpunan dana Dompet Dhuafa tahun 2017</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Dana
tersebut disalurkan terutama untuk membiayai layanan kesehatan cuma-cuma bagi
kaum Dhuafa (35%), serta meningkatkan</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">
</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">kualitas generasi penerus bangsa melalui program beasiswa pendidikan
(12%).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBSaSxnXihO9SiASB8oG_3aGBU0ydTW9VhU1TDTiliD5hIkMx4HD7zTQRbNJ_EG__sZW54Bf47AO_L1tfRHfbh3hMbPocoFCyGcPbCb5VIGiEDJZomTEyTWkQDel4bUZ_z1OuXuXJzgUY/s1600/IMG_20180130_135740_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBSaSxnXihO9SiASB8oG_3aGBU0ydTW9VhU1TDTiliD5hIkMx4HD7zTQRbNJ_EG__sZW54Bf47AO_L1tfRHfbh3hMbPocoFCyGcPbCb5VIGiEDJZomTEyTWkQDel4bUZ_z1OuXuXJzgUY/s320/IMG_20180130_135740_HDR.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penyaluran Dana Dompet Dhuafa tahun 2017</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di tahun
2017, Dompet Dhuafa telah menyebarkan kemanfaatannya kepada 1.682.895 penerima
manfaat yang tersebar di 34 propinsi, serta kepada 82.853 penerima manfaat yang
berada di 26 negara. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM-S6AflinyTH3ErDID9lm5xDb1BYwgQRQLxVWuMo7-HbsFAOT7i5q40Gq8fTN1vMOJNROTAnSTMykqhl6DBCym_lHJI3Y-EISOq8HfhK5hgH7td98WWaGZX7Ra5Cg1TFTl4hytGtVqnU/s1600/IMG_20180130_140227_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM-S6AflinyTH3ErDID9lm5xDb1BYwgQRQLxVWuMo7-HbsFAOT7i5q40Gq8fTN1vMOJNROTAnSTMykqhl6DBCym_lHJI3Y-EISOq8HfhK5hgH7td98WWaGZX7Ra5Cg1TFTl4hytGtVqnU/s320/IMG_20180130_140227_HDR.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebaran penerima manfaat </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu
dampak Program yang dilakukan Dompet Dhuafa terhadap SDG’s adalah semakin
terhapusnya kemiskinan. Berdasarkan kaji
dampak program
pertanian-peternakan-perikanan dan usaha mikro pada tahun 2016 terhadap 700 rumahtangga miskin di
perkotaan dan pedesaan, terdapat peningkatan pendapatan sebesar 30% sehingga
mereka mampu keluar dari garis kemiskinan. Sedangkan berdasarkan Kaji Dampak
STF yang dilakukan di Kabupaten Wasior-Padang Pariaman dan di Tasikmalaya,
dijumpai pengurangan jumlah rumah tangga miskin rata-rata sebesar 78.97%.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi7KZfJDCw4V8YcwphUTIYmjC2b4xb2Y9uFOas-DpxfUGcGvOsACb9LULHQiAU86y3mj3YgYGihNl3XBmMfnjiWpDpirQsYkMNnfhI564mQhcNQbUH-RxMDS7jPMRQKJaYzVFSvy4OPpY/s1600/IMG_20180130_140331_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi7KZfJDCw4V8YcwphUTIYmjC2b4xb2Y9uFOas-DpxfUGcGvOsACb9LULHQiAU86y3mj3YgYGihNl3XBmMfnjiWpDpirQsYkMNnfhI564mQhcNQbUH-RxMDS7jPMRQKJaYzVFSvy4OPpY/s320/IMG_20180130_140331_HDR.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sampak Program terhadap SDG's</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kepercayaan
masyarakat Indonesia untuk menjadikan Dompet Dhuafa sebagai wadah yang tepat
dan terpercaya bagi penyaluran Zakat-Infaq- Shodaqoh-Wakaf (ZISWAF) mereka
terus berlangsung hingga saat ini. Kegiatan Dompet Dhuafa itu luas, bidang
kegiatannya beragam dan tidak semua menggunakan dana zakat. Peruntukannya
selalu dijaga oleh Dewan Pakar dan Dewan Syariah. Untuk model pengembangan
sosial bisnis saja, inverstornya harus diklarifikasi secara syar’i. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat ini
penduduk miskin Indonesia diprediksi sejumlah
25.68 juta jiwa (sumber BPS 2017), sedangkan penerima manfaat Dompet
Dhuafa yang terlayani baru sebanyak 1.76
juta jiwa dengan memanfaatkan penghimpunan dana Dompet Dhuafa sebesar 340.78
Milyar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnGVgTdoHNr-GoKeNuprmTYSqTMYFbpGnk-KtE-QH-rrnSXktf5Zy_oI3P6WfkU1iVeleroQnmo8RlA5M18W0qdXdiohiMerd4VcjO1LV1FBa0HlOGK3nNnaV8CHSljRKzvWq7OkIcmiA/s1600/IMG_20180130_140910_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnGVgTdoHNr-GoKeNuprmTYSqTMYFbpGnk-KtE-QH-rrnSXktf5Zy_oI3P6WfkU1iVeleroQnmo8RlA5M18W0qdXdiohiMerd4VcjO1LV1FBa0HlOGK3nNnaV8CHSljRKzvWq7OkIcmiA/s320/IMG_20180130_140910_HDR.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Proyeksi penanggulangan kemiskinan versi Dompet Dhuafa</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Marilah kita
mengeluarkan ZISWAF dengan mengingat bahwa nisab zakat penghasilan hanyalah
seberat 653kg beras atau sekitar 3.8 juta/tahun. Masih terdapat 23,92 juta jiwa
mustahik yang harus dibantu dan membutuhkan dana sebesar 90.89 Trilyun Rupiah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ7sjm_4nMr7WLR6RI8NK7tZPSDa6dqbbwGCLwLPYmhaFqqdlvFcgUzIdqzrUL2993cyZ0XyuQaLFS-buZDcPlo_NK884-qRKUSH6Z1QlODuJLiD-HR41mzTOpjESPnuD5v0cNmsqDN7M/s1600/IMG_20180130_141258_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ7sjm_4nMr7WLR6RI8NK7tZPSDa6dqbbwGCLwLPYmhaFqqdlvFcgUzIdqzrUL2993cyZ0XyuQaLFS-buZDcPlo_NK884-qRKUSH6Z1QlODuJLiD-HR41mzTOpjESPnuD5v0cNmsqDN7M/s320/IMG_20180130_141258_HDR.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mari berwakaf...</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Setelah
mengikuti acara ini, mata hati saya semakin terbuka tentang kondisi saudara
seiman kita, betapa mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita untuk
mengangkat derajat hidup dari Mustahik menjadi Muzakki, dari sang penerima menjadi
sang pemberi. Saya yakin, jika semakin banyak lembaga amil zakat masyarakat Indonesia yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF yang amanah
seperti Dompet Dhuafa ini, maka tak lama lagi Indonesia akan makmur dan menjadi
negara terpandang di dunia. Bukankah sumber daya negera kita Indonesia tercinta sangat kaya???</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ghee
(05’02_23’10)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-38507609141752841772017-11-28T08:15:00.001-08:002019-07-21T07:41:37.163-07:00Hari Ini Hari Dongeng Sedunia...<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqzCshl1AO1EzxTA3sqjIpNVtoRR3GDTCzlfsylLsoD-H_rRcg94KkJXU1W6fjjhLZQxAJUo-hBPpeKtMH-zY9QSTXSmj1Z_8SDxQlBO0wMgbRzkPyLuDQqlb30jjOKUGfk6iwDLnzD10/s1600/dongeng+jelang+tidur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="881" data-original-width="1300" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqzCshl1AO1EzxTA3sqjIpNVtoRR3GDTCzlfsylLsoD-H_rRcg94KkJXU1W6fjjhLZQxAJUo-hBPpeKtMH-zY9QSTXSmj1Z_8SDxQlBO0wMgbRzkPyLuDQqlb30jjOKUGfk6iwDLnzD10/s320/dongeng+jelang+tidur.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.123rf.com/photo_12325632_illustration-of-kids-listening-to-a-bedtime-story.html" target="_blank">Ayah-Ibu Mendongeng Penghantar Tidur </a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... dan tetiba aku teringat akan ibuku yang rajin mendongeng sebagai penghantar tidur kala kami kecil. Terkadang suaranya lirih merintih, di saat lain besar menakutkan dan sesekali diiringi nembang. Aaah, ibuku memang bukan pendongeng sempurna, namun beliau pandai memainkan intonasi suara. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... dan ibuku tak pernah mendongengkan kisah putri-putri raja di seberang sana. Ia hanya bercerita tentang Pak Tani dan si Kancil, Si Kancil dan Buaya, Bawang Merah-Bawang Putih, Klenting Abang-Klenting Kuning, Timun Mas, Ande-ande Lumut & Si Yuyu Kangkang. Semua kisah dirancang berakhir bahagia.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjscIGT5nY4UJ_f-lY3yU56doa7YG0sumR9xd9dbAfL2Wqphnu38IEbKo7ZDIqyDm1Pe7sa42hzJ4m75vj9hThzeZrt7pXS2okQhb21JdXR72OTMd03moczqfqNCanKj1AaB3enoiurPNQ/s1600/bawang+merah-bawang+putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="724" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjscIGT5nY4UJ_f-lY3yU56doa7YG0sumR9xd9dbAfL2Wqphnu38IEbKo7ZDIqyDm1Pe7sa42hzJ4m75vj9hThzeZrt7pXS2okQhb21JdXR72OTMd03moczqfqNCanKj1AaB3enoiurPNQ/s320/bawang+merah-bawang+putih.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.publik.id/kumpulan/hari-dongeng-sedunia-seperti-apa-dongeng-di-indonesia" target="_blank"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dongeng Bawang Merah-Bawang Putih </span></a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... Usai ibu bercerita, terkadang kami justru tak mampu memejamkan mata. Masih terhanyut rasa sedihnya si Bawang Putih yang sempat sengsara, terbawa amarah pada Klenting Abang yang serakah serta terpukau dengan kecerdikan si Kancil nan bijaksana. </span><br />
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... dari dongeng ibu, kami belajar banyak hikmah kehidupan. Jadilah manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti. Jangan tamak dan sombong. Berlaku lemah lembutlah pada sesama. Cerdik dan pandailah saat bertindak. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia.. dan ibuku tak pernah berpetuah panjang lebar. Ia hanya bercerita...dan bercerita tentang apa saja. Dari kisah yang sederhana hingga rumitnya konflik kehidupan. Semua diuntai dalam baris kata nan menawan dan membuat kami terpana. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia...dan kakakku hanya teringat satu dongengan Ibu, "Pak Tani Berhidung Tujuh". Dongeng abadi yang selalu diulang setiap malam kepada anak-anaknya. </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="247" data-original-width="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirT0ANWQ4WRcTIYQXGoAuCKGlPmd6_2jH5UzLS3PE4ZL_b0MLruZ7-YrcVGrVHT1Mmm8vIxVBAbTwcEceyfv88ghhKLQBpBdR4dL3Y0oxm50eh2xi8UKzYcM5DuHprqTsA8hyphenhyphencuzogr5Y/s1600/hansel+%2526+gretel.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.getscoop.com/id/buku/kumpulan-dongeng-klasik-dunia" target="_blank"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hansel &Gretel</span></a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... Masihkah anak-anak kita mengenal berbagai cerita rakyat Indonesia? Ataukah mereka lebih mengenal Snow White & The Seven Dwarfs, Cinderella, Pinochio, Hansel & Gratel, Three Little Pig, Little Red Riding Hood, The Ugly Duckling, Aladdin & The Magic Lamp dan berbagai dongeng klasik dunia?</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia... Masihkah anak-kita kita mengalaminya? Menikmati berbagai kisah menjelang tidur yang dibawakan Bunda atau Yanda? Ataukah mereka tertidur berteman gadget belaka?</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hari Ini Hari Dongeng Sedunia...dan tak banyak orang yang mengetahuinya...</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">RaDal, 28'11'17_22'43</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-40513756253697988322017-11-27T09:33:00.003-08:002019-07-21T07:41:52.383-07:00Naura & Kontroversinya<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeihgprbjUf39qvFD_c-alsWEvZkcr90zlnXPiGE364d5PClNJ7NMYLKbFp76CRkDE__VkHtxJaCK-Oe7jmIhiqYgy0IXLYWfoyElJ7yFx3FZQO3avhJlYVQ66ZxI8CafrxDXIkGXZttM/s1600/film+naura.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeihgprbjUf39qvFD_c-alsWEvZkcr90zlnXPiGE364d5PClNJ7NMYLKbFp76CRkDE__VkHtxJaCK-Oe7jmIhiqYgy0IXLYWfoyElJ7yFx3FZQO3avhJlYVQ66ZxI8CafrxDXIkGXZttM/s320/film+naura.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://palembang.tribunnews.com/" target="_blank">Poster Film Naura dan Genk Juara</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Film Naura dan Genk
Juara, berkisah tentang Naura (Adyla Rafa Naura Ayu), Okky (Joshua Rundengan)
dan Bimo (Vickram Priyono) yang terpilih mewakili sekolahnya untuk bersaing
pada kompetisi sains di Kemah Kreatif yang berlangsung di kawasan hutan
konservasi Situ Gunung.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mereka tanpa sengaja
bertemu dengan Trio Licik, sekelompok pencuri satwa yang ternyata didalangi
oleh salah seorang Ranger penjaga hutan konservasi tersebut. Bekerjasama dengan
Kipli, sang Rangers cilik_diperankan oleh Adryan Sulaiman Bima_ yang selalu ditemani
si Cepot monyet kecilnya serta anak-anak peserta Kemah Kreatif, merekapun
berusaha mengalahkan para pencuri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Film yang disutradarai
oleh Eugene Panji ini, memang tengah ditayangkan di layar bioskop Indonesia.
Namun tiba-tiba protes mencuat, bahkan diiringi seruan untuk tidak menonton
film tersebut. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi saya yang
kebetulan berkesempatan menemani si Bungsu menonton film ini, isue tersebut terasa
menohok dan memojokkan. Seolah semua orang yang tahu anak saya menonton film
tersebut menuding bahwa saya telah menjerumuskan anak sendiri. Apalagi jika mereka
tahu bahwa seluruh anak saya menonton, bahkan si Bungsu menyaksikannya hingga
dua kali?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jujur, sepanjang
film diputar saya memang tidak terlalu memperhatikan dialog para pemain.
Pandangan saya sudah terlanjur jengah dengan gaya berpakaian sang pemain utama,
yang menurut saya memang tidak tepat digunakan di alam pegunungan yang dingin
dan tentu banyak serangga berkeliaran. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari sudut tema dan
alur cerita cukup menarik, walaupun di beberapa bagian banyak hal yang terasa
dipaksakan. Bukankah banyak film dan sinetron Indonesia yang memang dibuat
dengan adegan penuh keterpaksaan dan sering kali gak nyambung dengan jalan
cerita.?<o:p></o:p></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="730" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePhGi0byuDJXqteD9f8gXeo5Wbr58DufHbayQrNNsoA73ZCi9ZWt-f3LKt3wF-MPOYgBKaNUwgWgSl2QaT8QkHWvnK30mqpjWcJnSzOni2u81TA4E85CS6u317wZlnaQ8TlYfFT2lPDA/s320/Tiga-pemeran-penjahat-dalam-film-naura-dan-genk-juara.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://fajar.co.id/" target="_blank">Trio Licik</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Profil penjahat
digambarkan berjenggot? Bagi saya itu sesuatu hal yang biasa saja. Di
film Home Alone, sosok penjahatnya juga digambarkan brewok. Penjahatnya
mengucapkan kalimat takbir dan baca do’a secara Islam? F</span><span style="background: white; font-family: "verdana" , sans-serif;">ilm ini dibuat dengan </span><em style="font-family: Verdana, sans-serif; outline: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word; word-wrap: break-word;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">setting </span></em><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Indonesia yang
mayoritas penduduknya muslim. Jika penjahatnya beragama Islam ya wajar-wajar
saja. Saya setuju dengan ucapan Pak Imam Suhardjo, Ketua Komisi I Lembaga
Sensor Film Indonesia (LSF) </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">tentang
masalah dialog ini.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sepanjang film
diputar, pikiran saya malah berkelana ke <i>behind the scene</i>, ke proses
pembuatan film ini sendiri. Saya teringat saat <i>press release</i> rencana pembuatan
film Naura di tobuk Gramedia, saya bertemu dengan teman yang meliput acara
tersebut. Saat anak saya tahu bahwa Naura akan segera merilis film
pertamanya, diapun sangat antusias dan tak sabar untuk segera menonton.
Hingga kemudian film tersebut tayang di bioskop, beberapa komunitas serta
perusahaan membuat kuis nobar gratis melalui sosmed, anak-anak sayapun
bersemangat memperebutkan tiket dan berhasil memenangkannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Singkat cerita, di dalam
gedung bioskop, saat layar menayangkan adegan demi adegan, pikiran saya justru sibuk membayangkan... “Berapa lama syuting film ini? Berapa setel pakaian disiapkan
untuk adegan yang hanya berlangsung selama tiga hari dua malam di film tersebut? Apa si bocah tidak kedinginan
berpakaian seperti itu? Kenapa tuh si Ibu Kepala Konservasi yang notabene pastilah seorang Rangers justru mengenakan <i>wedges</i> di tengah hutan? Gak saltum tuh?"</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Di mana lokasi syutingnya, boleh donk didatangi." Apalagi
ada menara pandang yang terletak di atas ketinggian pohon, maka jiwa petualang
saya langsung merespon rasa ingin tahu. “Kamu
takut gak berada di menara pandang itu?”, tanya saya pada si Bungsu. “Enggak,
seru malah”, jawabnya. Weleh, saya baru melihatnya aja udah keder...”Hiii,
tinggi amat, hebat nih si Naura berani berada di ketinggian”, batin saya
sembari membayangkan bahwa adegan itu rekayasa kamera semata. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja7uF5cnqvKn-xgSA3l4mfVsud1glaOSoC7iV3oK6DawxE-_-lArOE4szN4uIePmBgHn82TpH-Xy6VTgFWqis4gEL20QJEhNZcyEvgZLG6O_c1goBrTikdcdmF40fm_-u6WLihh0VsFmQ/s1600/beda+naura+%2526+sherina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="850" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja7uF5cnqvKn-xgSA3l4mfVsud1glaOSoC7iV3oK6DawxE-_-lArOE4szN4uIePmBgHn82TpH-Xy6VTgFWqis4gEL20QJEhNZcyEvgZLG6O_c1goBrTikdcdmF40fm_-u6WLihh0VsFmQ/s320/beda+naura+%2526+sherina.jpg" width="263" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.grid.id/" target="_blank">Naura vs Sherina</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kesimpulan akhirnya
sih, setelah menilik dari segala sisi saya lebih merekomendasikan kisah
Petualangan Sherina, daripada film Naura dan Genk Juara. Walaupun si Bungsu
sempat nonton film ini hingga dua kali, ternyata iapun tidak terlalu
memperhatikan dialog para penjahat. Dia terpukau dengan lagu-lagu dan keseruan
jalannya cerita. Yah, beda kepala memang beda sudut pandang. Semua kembali pada
FoR (Frame of Reference) dan FoE (Frame of Experience) masing-masing.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Radal, 28'11'17_00.13</span></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-53454865365399605092017-11-26T01:34:00.001-08:002019-07-21T07:42:04.867-07:00MIMPI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOztaRQcLXDduXsEHZUIWMTN4wouHJiZLObHu8ratZLrw5365t083chrN_J7P0TzINBOvPYR85zSDtpWUEx0RfT8Y2gAhgpNMrybl6bE_wCTB3FXErQm84dzICegVHh1YN8Wb9yknN1EY/s1600/sleepbaby.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="750" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOztaRQcLXDduXsEHZUIWMTN4wouHJiZLObHu8ratZLrw5365t083chrN_J7P0TzINBOvPYR85zSDtpWUEx0RfT8Y2gAhgpNMrybl6bE_wCTB3FXErQm84dzICegVHh1YN8Wb9yknN1EY/s320/sleepbaby.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.dailymoslem.com/inspiratio" target="_blank">Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang pasti pernah punya mimpi, </span><i style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, sans-serif;">dream</i><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">,
impian. Membayangkan sebuah kejadian, sebuah tempat ataupun sebuah keadaan yang
diinginkan, itu merupakan kebahagiaan tersendiri. Terlepas dari apakah mimpi
itu bisa diraih atau hanya sebuah angan belaka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kau, aku dan dia... tua...muda. Kita semua pasti punya mimpi. Ada yang
berusaha untuk segera mewujudkannya, namun banyak juga yang terhenti sebagai
keinginan saja. Berjuta alasan dilontarkan untuk membenarkan tindakan
menghentikan mimpi itu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hingga suatu saat ia terhenyak, kala satu demi satu sahabatnya berhasil mewujudkan mimpi mereka, sementara ia hanya mampu termangu
menyesali keadaan diri yang tak pernah mau terbangun dari mimpi. Ia merasa
sangat nyaman hidup di alam mimpi. Kenyataan hidup itu pahit, Sis! Lebih pahit lagi jika
sukses temanmu hanya menjadikan dirimu kian terpuruk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Bangun! Ayo bangun!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Bagaimana caraku untuk bangun? Ah jangan bercanda! Aku
telah menghabiskan puluhan tahun hidupku hanya untuk tenggelam dalam mimpi, adakah
yang salah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Apa kau mau hidupmu berakhir di alam mimpi yang tak bertepi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pergolatan batin kian bergemuruh. Saling mempengaruhi, bak
Juwita dan Siti Sirik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Aaaargghhhh... apalagi ini? Pergi kalian! Pergi!!!” Bentakan
itu tetap tak mampu membangunkannya dari mimpi. Entah sampai kapan...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Radal, 26’11’17_14’07 </span><o:p></o:p></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-46292289341166113452017-11-15T08:43:00.000-08:002019-07-21T07:42:18.314-07:00Aku Cinta Rupiah! Kamu??<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6wuI0N2A9wP3m9pM9u2xPLQZQVd9WGmvZ2Z3rRwZbQw242ggZE_pRO3J9nGn1HrTFvtCbFEhnEY5J9kyNI4doEgwhx4Kb4qaFIHC1nnATEjJlnAM7Mg0x6hqExhogH3zare63gxtIxA/s1600/gulanggulingdotcom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="175" data-original-width="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6wuI0N2A9wP3m9pM9u2xPLQZQVd9WGmvZ2Z3rRwZbQw242ggZE_pRO3J9nGn1HrTFvtCbFEhnEY5J9kyNI4doEgwhx4Kb4qaFIHC1nnATEjJlnAM7Mg0x6hqExhogH3zare63gxtIxA/s1600/gulanggulingdotcom.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://gulangguling.com/" target="_blank">Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">Ya
benar, aku cinta rupiah! Aku harus cinta rupiah, karena rupiah adalah mata uang
negaraku. Jika bukan aku, siapa lagi yang harus cinta dengan mata uangnya
sendiri? Dengan rupiah aku bisa </span>memperoleh hal-hal yang kuinginkan
dan dengan rupiah pula aku dibayar untuk setiap tetes jerih payah yang telah
kulakukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dengan
rupiah aku bisa memanjakan diriku, memanjakan orang-orang di sekelilingku. Dan,
dengan rupiah juga, aku bisa membahagiakan orang-orang yang hidupnya kurasakan
tak seberuntung diriku, walaupun itu hanya recehan rupiah yang sering kali tak
dianggap sebelah mata bagi orang yang hidupnya bergelimang harta.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata
mamaku, di jaman kemerdekaan dulu nilai rupiah sempat terpotong hingga 1000
kalinya. Pada masa sulit itu, uang senilai Rp 1.000,- mendadak harus menjadi Rp
1,-. Ya, nilai uang yang semula sebesar seribu rupiah mendadak mengalami
pemotongan nilai drastis menjadi hanya satu rupiah. Bayangkan, betapa nilai
uang menjadi tak berharga. Kehidupan rakyat yang sudah susah, tiba-tiba menjadi
bertambah menyedihkan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namun
demikianlah kebijakan yang harus dilakukan pemerintah saat itu, demi mengatasi
inflasi yang sangat tak terkendali (<i>hiper inflasi)</i>. Kaum ekonom menyebut
keadaan ini dengan istilah <i>Sanering Rupiah. </i>Tujuannya memang mulia,
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Namun,
keadaan ini tak ayal memicu keresahan yang sangat di kalangan masyarakat umum,
karena harga barang mendadak melonjak tinggi hingga daya beli masyarakat
menurun drastis. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada
tahun 2010, Gubernur Bank Indonesia berniat untuk me<i>redenominasi</i> rupiah
dan isue ini rupanya diaminkan oleh Bu Menteri Keuangan. Wah, istilah apalagi
nih? <i>Redenominasi</i> adalah Pengurangan digit (angka 0) dengan maksud untuk
menyederhanakan mata uang sehingga angka 0’nya menjadi lebih sedikit tanpa
mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal, uang dengan pecahan Rp 1.000,-
berubah menjadi Rp 1,-, namun nilai yang terkandung di dalamnya tetap sebesar
Rp 1.000,-. Dengan demikian rakyat tak perlu khawatir, sebab kebijakan ini
diambil justru di saat kondisi makro ekonomi dinilai stabil, sehingga daya beli
masyarakatpun tidak terancam turun. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah
terbuktikan, walau bagaimanapun kondisi rupiah di negaraku, rupiah akan tetap
kucinta, karena segala transaksi ekonomi yang kulakukan menggunakan rupiah.
Bagaimana dengan kamu??? </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(Ghee’15’11’17-23’31)</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-75704175028650987462017-08-10T11:49:00.001-07:002019-07-21T07:42:35.032-07:00Bukan Perempuan Biasa... "Nyai Ahmad Dahlan The Movie"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtlzHMiw6GIYwHxLDra_OOKxXLGE0Y8cB1T90Q0WdbivI8j93xk7TDvFiIZFJ-WTs8eHPs4M4vzaBBTR634vUCwrCmU3TK5VdrsQYV0oWw5fmhFKODD7PHC2ROyp3YUV4hvDXnqNoVf9s/s1600/nyai-5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtlzHMiw6GIYwHxLDra_OOKxXLGE0Y8cB1T90Q0WdbivI8j93xk7TDvFiIZFJ-WTs8eHPs4M4vzaBBTR634vUCwrCmU3TK5VdrsQYV0oWw5fmhFKODD7PHC2ROyp3YUV4hvDXnqNoVf9s/s320/nyai-5.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“<i>Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang
munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” </i>(QS Ali Imran:104)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ayat tersebutlah sumber inspirasi hidup tokoh ini.</span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak banyak yang mengenal sosok beliau. Siti Walidah,
perempuan tangguh, cerdas luar biasa yang hidup sejaman dengan RA Kartini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 4.5pt 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Seorang
inspirator-Ibu-guru-sahabat serta pejuang. Supporter setia sang suami KH Ahmad
Dahlan. Berdua mereka bersinergi saling mensupport perjuangan masing- masing.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 4.5pt 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Beliaulah NYAI AHMAD DAHLAN. Pendiri gerakan Sopo Tresno yang
kelak menjadi Aisiyah. Jauh sebelum masa kemerdekaan, blio sudah mampu
mengumpulkan 500 perempuan dari seluruh wilayah Nusantara dengan berbagai latar
belakang, dalam sebuah Konggres Perempuan di Solo.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kedekatan beliau dengan Bung Karno dan Jendral Sudirman,
membuat mereka sering berdiskusi seputar perjuangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tentu bagi yang pernah berkunjung ke Mesjid
Kauman-Yogyakarya, aura NYAI AHMAD DAHLAN, begitu kuat terasa di sana hingga
kini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Kalian harus berani mengorbankan jiwa-raga &
harta, untuk menegakkan kalimat Allah", ucap Nyai mengingatkan kaumnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Jangan sampai urusan dapurmu, menghalangi
kegunaanmu bagi masyarakat", tegur sang suami.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">--------------------</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOESVxsf9ykeplsOL5H2G06tcUZQFQsK9socJhnc680kxoXx-K1SqP1xztosgjnHldLOEDhhXoi7-DjVybHfoR2fKDWJ5FDn8IbLL8udVbFZkVyabpeoHvx-Ra2HRS0G0Cjr8hXvxR_Qg/s1600/nyai-4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="781" data-original-width="716" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOESVxsf9ykeplsOL5H2G06tcUZQFQsK9socJhnc680kxoXx-K1SqP1xztosgjnHldLOEDhhXoi7-DjVybHfoR2fKDWJ5FDn8IbLL8udVbFZkVyabpeoHvx-Ra2HRS0G0Cjr8hXvxR_Qg/s320/nyai-4.jpg" width="293" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siapakah
Siti Wahidah, atau Nyai Ahmad Dahlan sebenarnya? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Beliau terlahir
dari keluarga pemuka agama Islam. Ayahnya bernama Kiai Haji Fadhil, seorang Penghulu
resmi Keraton. Pada masa itu, seorang anak perempuan jika beranjak baligh akan
mengalami fase dipingit di rumah hingga tiba saatnya untuk menikah. Beruntunglah
sedari kecil Siti Wahidah mendapat pendidikan agama yang baik dari sang Ayah,
hingga akhirnya ia dinikahkan dengan sepupunya, Kiai Haji Ahmad Dahlan yang
baru pulang dari Tanah Suci. Mereka dikaruniai enam putra-putri. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebagai
istri dari seorang pemuka agama yang berpikiran revolusioner, Siti Wahidah
sering mendapat kecaman dan tentangan sebab pembaharuan yang mereka sampaikan. Akibat kedekatannya dengan tokoh Muhammadiyah
dan pemimpin nasional lainnya, menyebabkan Nyai Ahmad Dahlan mempunyai
pandangan yang luas walaupun tidak sempat mengenyam bangku pendidikan umum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada tahun
1914 dibentuklah kelompok pengajian Sopo Tresno yang dipandu oleh pasangan
suami-istri Kiai dan Nyai Ahmad Dahlan. Pengajian ini merupakan cikal bakal
organisasi kewanitaan berbasis Islam yang berada di bawah naungan Muhammadiyah.
Tepat pada malam Isra Mi’raj, 22 April 1917 Aisiyah resmi berdiri dengan ketua
pertamanya, Nyai Ahmad Dahlan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">---------------------------<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penasaran dengan kiprah beliau bagi perempuan
Indonesia? Nantikan kisahnya di layar bioskop 24 Agustus 2017.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tokoh Nyai Ahmad Dahlan sejak usia belasan nan ceria,
hingga renta namun tetap tegar, diperankan secara apik oleh Tika Bravani.
Sementara lawan mainnya adalah David Chalik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Film produksi Iras Film & disutradarai Olla Atta
Adonara, diyakini bukan sekedar tontonan namun juga tuntunan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dyah Kalsitorini, sang produser merangkap penulis
skenario memerlukan waktu hingga 6 bulan untuk meriset kisah tokoh luar biasa
ini. "Alhamdulillah tepat setahun sejak ide awal muncul, film ini siap
tayang", ujarnya sumringah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aransemen musik film biopic nan megah, digarap secara
serius oleh Tya Subyakto, membuat film ini layak diperjuangkan di berbagai
ajang festival film.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penasaran?? Skali lagi... Nantikan tayang perdananya
di bulan kemerdekaan ini... Ciao....</span></span><a data-hovercard-prefer-more-content-show="1" data-hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=889496041143616&extragetparams=%7B%22fref%22%3A%22mentions%22%7D" href="https://web.facebook.com/NyaiAhmadDahlanTheMovie/?fref=mentions" style="cursor: pointer; font-family: Verdana, sans-serif;">Nyai Ahmad
Dahlan the Movie</a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://web.facebook.com/hashtag/pressconferencenyaiahmaddahlan?source=feed_text&story_id=10209550193697025" style="cursor: pointer;"><span class="58cl"><span aria-label="tagar" style="unicode-bidi: isolate;"><span style="color: #4267b2; text-decoration-line: none;"><span style="unicode-bidi: isolate;">#</span></span></span><span class="58cm"><span style="color: #365899; text-decoration-line: none;">PressConferenceNyaiAhmadDahlan</span></span></span></a><br />
<a data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://web.facebook.com/hashtag/nyaiahmaddahlanthemovie?source=feed_text&story_id=10209550193697025" style="cursor: pointer;"><span class="58cl"><span aria-label="tagar" style="unicode-bidi: isolate;"><span style="color: #4267b2; text-decoration-line: none;"><span style="unicode-bidi: isolate;">#</span></span></span><span class="58cm"><span style="color: #365899; text-decoration-line: none;">NyaiAhmadDahlanTheMovie</span></span></span></a><br />
<a data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://web.facebook.com/hashtag/pejuangperempuanindonesia?source=feed_text&story_id=10209550193697025" style="cursor: pointer;"><span class="58cl"><span aria-label="tagar" style="unicode-bidi: isolate;"><span style="color: #4267b2; text-decoration-line: none;"><span style="unicode-bidi: isolate;">#</span></span></span><span class="58cm"><span style="color: #365899; text-decoration-line: none;">PejuangPerempuanIndonesia</span></span></span></a><br />
<a data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://web.facebook.com/hashtag/ibugurusahabat?source=feed_text&story_id=10209550193697025" style="cursor: pointer;"><span class="58cl"><span aria-label="tagar" style="unicode-bidi: isolate;"><span style="color: #4267b2; text-decoration-line: none;"><span style="unicode-bidi: isolate;">#</span></span></span><span class="58cm"><span style="color: #365899; text-decoration-line: none;">IbuGuruSahabat</span></span></span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mR_Yz6cDRvPYRW2PUkM8KbRPIaMd_tEhrQP7ja0FOauqJeLZK3eyWX8pR-hIMvl2nn_3gKq81CbCgO3LG8kJrw6jeYJTcqK3Ahu3upOc755HS47I0wox0W46QALtR7Va01FbAK5sBkY/s1600/Nyai-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mR_Yz6cDRvPYRW2PUkM8KbRPIaMd_tEhrQP7ja0FOauqJeLZK3eyWX8pR-hIMvl2nn_3gKq81CbCgO3LG8kJrw6jeYJTcqK3Ahu3upOc755HS47I0wox0W46QALtR7Va01FbAK5sBkY/s320/Nyai-1.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXc8eZI5de5NbYKrHmTl50my6cKnk4tf8uUA96QkPmztJAM7RBilGNnqmz2ZwPCD1f9j3-6pWKMyhKonN7vUn-888wic6O_FdUhRK15y-IKAyGxxEbw813vSl1vN7JHfriW2Nz9T9NxAk/s1600/nyai-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXc8eZI5de5NbYKrHmTl50my6cKnk4tf8uUA96QkPmztJAM7RBilGNnqmz2ZwPCD1f9j3-6pWKMyhKonN7vUn-888wic6O_FdUhRK15y-IKAyGxxEbw813vSl1vN7JHfriW2Nz9T9NxAk/s320/nyai-6.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3CfWqye_P7QLCyDMKzIDZOu8zEi-agvq9vgD-MKHWNRReNzHxFl6r7-EnWYKfftunvRUiZaOUjafmSqQsAh4NUCK2NGh1fPiFt9qGdkfw_Yd1Jg-t85hxJptNb_lfdweplUy1BQejc6Y/s1600/nyai-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3CfWqye_P7QLCyDMKzIDZOu8zEi-agvq9vgD-MKHWNRReNzHxFl6r7-EnWYKfftunvRUiZaOUjafmSqQsAh4NUCK2NGh1fPiFt9qGdkfw_Yd1Jg-t85hxJptNb_lfdweplUy1BQejc6Y/s320/nyai-3.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizxNfHOcbFBTeakkoYj75HImzKObfEybHFjS6yeFDBubqlkgUoW53fEQHVaGDW3HoBkMp2sRQtUph2RNuQBpnCpwKzbXMJs9CA0o1RIvJEGppRl0OJV_3xpzCHLBc51wW82Wfw4uaKaMo/s1600/nyai-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizxNfHOcbFBTeakkoYj75HImzKObfEybHFjS6yeFDBubqlkgUoW53fEQHVaGDW3HoBkMp2sRQtUph2RNuQBpnCpwKzbXMJs9CA0o1RIvJEGppRl0OJV_3xpzCHLBc51wW82Wfw4uaKaMo/s320/nyai-2.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<o:p></o:p>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-13399800315976452612017-03-21T10:49:00.000-07:002019-07-21T07:42:52.400-07:00Persahabatan itu Bak Air Mengalir #Sahabat Total Web Series<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3HWWwZNk-f7Fqt9L-oiJSCm6D0xWE2RqXdT76UiI6bXVNhR5QMGYcI4ik9z56JHeKJtf4U-V5C7rI-9SWrFt1V_SY0xclc2SzQRh-fhErgQBkvG86fmXgh_Cf9GhkHIwQn0iF7BhG5cU/s1600/8%252B+2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3HWWwZNk-f7Fqt9L-oiJSCm6D0xWE2RqXdT76UiI6bXVNhR5QMGYcI4ik9z56JHeKJtf4U-V5C7rI-9SWrFt1V_SY0xclc2SzQRh-fhErgQBkvG86fmXgh_Cf9GhkHIwQn0iF7BhG5cU/s320/8%252B+2.jpeg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaman berganti, tehnologi semakin merajai. Jika dahulu perusahaan-perusahaan beriklan melalui media massa baik cetak maupun televisi, kini jamannya promosi melalui media sosial. Itupun tak cukup, karena trend di kalangan anak muda bukan sekedar saling bc meme atau saling sapa melalui chatting di dunia maya, namun komunikasi dengan gambar bergerak lebih diminati. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lihatlah betapa banyaknya youtubers-youtubers yang bermunculan setiap hari, mereka bukan hanya sekedar ingin tampil mengeksiskan diri, bahkan sudah menjadi ikon dan diendorse untuk mepromosikan produk tertentu sebagai ambassador.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fenomena inilah yang dimanfaatkan oleh Total 8+ alkaline water, dengan menggandeng Idealights Creative Indonesia, sebuah creative agency yang menyediakan solusi kreatif dalam beriklan. Tim yang mayoritas anak muda ini, menggarap setiap proyek dengan profesional, tak terkecuali Sahabat Total Web Series. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sahabat Total Web Series terdiri dari 20 episode, digarap dalam tempo sepekan dengan rencana tayang selama Maret-Desember 2017. Series episode pertama tayang di youtube dan me tube pada 1 Maret 2017, telah ditonton 150 ribu viewers. Dil</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">anjutkan dengan episode kedua pada 20 Maret yang lalu dan direncanakan akan tayang setiap awal atau pertengahan bulan, hingga genap 20 episode di akhir tahun nanti.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sahabat Total Web Series menceritakan tentang persahabatan 3 perempuan lajang yang tinggal di sebuah apartemen. Cerita diangkat dari konflik sehari-hari yang dialami oleh Mila-Bella-Lola. Milla seorang personal trainer yang bermimpi menjadi model profesional. Ia tak pernah jenuh mengajak Bella _seorang barista yang hobi melukis_ serta Lola _seorang personal asistant yang </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">hobi ngemil</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">_ untuk bergaya hidup sehat, dengan selalu mengkonsumsi air putih dan rajin berolah raga.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Konflik yang terbangun dalam setiap series, dimeriahkan dengan kelucuan Lola sehingga saat shooting sedang berlangsung, terpaksa mengalami pengulangan take adegan akibat pemain, kru bahkan sutradara tak mampu menahan tawa.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa hubungannya air putih dengan persahabatan? Ya, air selalu dibuhtuhkan oleh tubuh setiap hari, demikian pula dengan persahabatan. Seorang sahabat harus saling mengingatkan dan seperti air pula, persahabatan harus mengalir walaupun banyak aral melintang. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah, bagaimana kelanjutan</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> tayangan ke-18 episode </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sahabat Total Web Series</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> ini?? Mari kita nanti</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kan hingga akhir tahun!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sahabat Total Web Series</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1Y2AWUCCubIcMVC2rdkwo9QxGzUsD_eYd4uXjr3HIw3ouYJv2hStRo5bt8rnRaCzdC-m7dEwFXAlts8-vkkyoWQLjUg_w8pE5T3RKsabEICNKgRsOtNllDoE6_ocFeheJnhOj27VopE/s1600/8%252B.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1Y2AWUCCubIcMVC2rdkwo9QxGzUsD_eYd4uXjr3HIw3ouYJv2hStRo5bt8rnRaCzdC-m7dEwFXAlts8-vkkyoWQLjUg_w8pE5T3RKsabEICNKgRsOtNllDoE6_ocFeheJnhOj27VopE/s320/8%252B.jpeg" width="240" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-14775728147335025172016-12-13T09:55:00.001-08:002019-07-21T07:43:30.965-07:00Inilah Keuntungan Menggunakan E-Money<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKnkye4z86pSlpvA-Ax8ej_7nfUX1NNO0EbDVwP8h9fk8NBuD8yinizl4LcrUtpMqiMKNoa1dripztfNp0It3BAfBEGuNUwdaCpcB_3JvKJbdK9yGUyyLg_g1dabt2VcFCSIUBBqfuSB8/s320/e+money.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.okahr.co/tools/fintech_philippines/" target="_blank">Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt;">J</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">aman Sudah
berganti, sekarang bukan saatnya lagi bertransaksi menggunakan uang tunai. Pemerintahpun
sudah menggalakkan sistem pembayaran non tunai ini melalui Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span></span>
<a name='more'></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai kemudahan bertransaksi menggunakan sistem pembayaran non tunai
menyebabkan banyak orang yang beralih melakukan transaksi dari sistem tunai ke non
tunai. Apalagi sekarang kemajuan teknologi juga sangat mendukung. Transaksi
keuangan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, 24 jam dalam sehari,
tanpa perlu harus ke bank atau ke ATM terdekat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu
sistem pembayaran non tunai, adalah dengan menggunakan E-Money, alias Uang
Elektronik. Apa saja keuntungan menggunakan E-Money? Ini beberapa
keuntungannya:</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
perlu mencari mesin ATM terdekat atau mengantri di depan teller bank hanya
untuk mentransfer sejumlah dana. Cukup dilakukan melalui sms banking, internet
banking ataupun dompet elektronik. Semua itu membuat Anda tidak perlu keluar
rumah, bahkan tak perlu bergeser tempat.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak
perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak, sehingga dompet lebih tipis dan
tampak lebih rapi.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
perlu antri mengular di loket untuk membeli tiket saat hendak menggunakan moda
transportasi umum seperti bis kota serta Computer line.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
perlu mengantri di pintu tol saat membayar</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
perlu khawatir kala dompet tertinggal, sebab transaksi Online dilakukan melalui
smartphone.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
perlu khawatir mendapatkan uang kembalian dalam bentuk permen, saat berbelanja
di minimarket/merchant tertentu.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bisa
digunakan untuk membeli bahan bakar.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mendapatkan
diskon serta berbagai penawaran menarik, jika menggunakan kartu kredit ataupun
kartu debit.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mendapatkan
diskon menarik kala Hari Belanja Nasional tiba atau di event-event tertentu
yang diselenggarakan oleh merchant bekerjasama dengan bank penerbit e-money.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mendapatkan
tambahan point jika transaksi dilakukan menggunakan kartu debit. Point tersebut
dapat dimanfaatkan pula untuk memperoleh diskon di merchant tertentu.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dapat
melakukan transfer melalui smartphone (m-banking) ataupun komputer (internet
banking) selama 24 jam.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dapat
membeli pulsa telepon maupun pulsa listrik, tanpa perlu ke atm atau ke agen
pulsa.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Demikianlah
sejumlah kecil keuntungan menggunakan E-Money (*)</span><o:p></o:p></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-73463204711620124762016-12-13T08:25:00.003-08:002019-07-21T07:43:43.621-07:00Emak Gahoel dan Uang Elektronik <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcRcz7-xC2jSd_-By5iyk1S-F1XB80xhwJIAcJDGDSNwiUdPpHgFpqPXKu0LP-StKuEeas-v99NJRYC-PrJu7B8M3vXa9isdJ1ee9DUjRgAyk94cwE2gG5QECVNywsK1KGJeQg3N0iEuY/s1600/Alat-Pembayaran-Non-Tunai-gadget-676x380.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcRcz7-xC2jSd_-By5iyk1S-F1XB80xhwJIAcJDGDSNwiUdPpHgFpqPXKu0LP-StKuEeas-v99NJRYC-PrJu7B8M3vXa9isdJ1ee9DUjRgAyk94cwE2gG5QECVNywsK1KGJeQg3N0iEuY/s320/Alat-Pembayaran-Non-Tunai-gadget-676x380.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ilustrasi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Emak Gahoel jaman sekarang tentu sudah sangat akrab dengan
istilah transaksi Online, yaitu sebuah transaksi bisnis yang melibatkan jaringan
internet. Apalagi jika si Emak Gahoel ini mempunyai bisnis Online, sudah bukan
sesuatu yang asing lagi, menawarkan produknya di facebook, instagram, whatsapp, line, marketplace
dan online shop serta menerima pembayaran melalui transfer bank. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namun, sebagai Emak Gahoel yang senantiasa gak boleh kudet,
tentu kudu tahu tentang perkembangan pesat di dunia perbankan saat ini. Palagi di
tangan Emak Gahoel’ lah ujung tombak pengaturan ekonomi keluarga. Beliau yang
mengatur perputaran uang serta keberlangsungan kesejahteraan ekonomi keluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika Emak pintar mengatur uang, maka selamatlah keluarga
tersebut. Namun jika Emak hobi belanja, hura-hura dan bersosialita sementara
sumber pemasukan tambahan tak ada, bersiap-siaplah menghadapi bencana di masa
depannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Emak Gahoel masa kini tak lagi berciri membawa tas besar
dengan dompet tebal di dalamnya. Mereka lebih praktis dan simpel. Cukuplah tas
tangan, bahkan banyak pula yang lebih senang menggunakan tas selempang ala anak
sekolahan, sebagai asesoris penunjang penampilan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Demikian pula dengan kebiasaan dalam melakukan transaksi
pembayaran. Emak Gahoel tak mau kalah trendi. Jika tak menggunakan aneka Uang
Plasik seperti Kartu Kredit dan Kartu Debit, mereka kini beralih menggunakan
E-Money, alias Uang Elektronik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa sih E-Money itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">E-Money adalah sebuah alat pembayaran transaksi ekonomi
dengan menggunakan media elektronik, yaitu jaringan komputer dan jaringan
internet. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada dasarnya, Uang Elektronik ini terdiri dari dua bentuk, yaitu
Kartu PraBayar (Prepaid Card) dan e-Wallet (Dompet Elektronik). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Persamaan mendasar dari kedua Uang Elektronik tersebut
adalah: Penggunaanya sama-sama tidak membutuhkan rekening di bank manapun.
Cukup melakukan top up atau cash in, maka dana akan tersimpan secara otomatis
sebagai Uang Elektronik. Jika dana mau digunakan, tak perlu diserta PIN atau tanda
tangan, cukup menempelkan atau menggesekkan pada sebuah alat yang mampu membaca
kode yang tertera (EDC) dan saldo akan terpotong secara otomatis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sedangkan perbedaannya hanya dibentuk fisiknya. Jika Kartu
Prabayar berbentuk uang plastik dengan disain cantik seukuran ktp atau gelang karet beraneka warna,
maka Dompet Elektronik merupakan aplikasi yang diunduh melalui toko aplikasi Online.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namun, keduanya memiliki fungsi yang sama, sebagai pengganti
pembayaran transaksi yang biasanya menggunakan uang tunai, menjadi transaksi
secara non tunai.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebagai Emak Gahoel, Anda tentu sangat tertarik kan? <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-78430189347593634392016-12-12T08:57:00.003-08:002019-07-21T07:43:57.087-07:00Dompet Elektronik, Alternatif Sistem Pembayaran yang Menarik<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJeTbpLFKkjVbdwc0JElzpmuNZQEmo-hNJIManJ0MMVEV9IMq5SV18uxKi_VvCpOU3Sbr7-GgO5fNJ4ujFTlR6Sc4xHOE_lSZrROKzQDfj4M6oanDBW_R9aS0Ol3xuTFcMnNCyho-uWds/s1600/mobile+banking-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJeTbpLFKkjVbdwc0JElzpmuNZQEmo-hNJIManJ0MMVEV9IMq5SV18uxKi_VvCpOU3Sbr7-GgO5fNJ4ujFTlR6Sc4xHOE_lSZrROKzQDfj4M6oanDBW_R9aS0Ol3xuTFcMnNCyho-uWds/s1600/mobile+banking-1.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.uzex.uz/ru/news/2014/7/31/online-auction-of-uzex-is-gaining-momentum/316" target="_blank">ilustrasi </a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika selama
ini kamu selalu mengandalkan menggunakan uang tunai atau sebentuk uang plastik
untuk melakukan berbagai transaksi jual beli baik barang maupun jasa, kini kamu
tak perlu khawatir dompetmu tertinggal, kartumu terjatuh atau tertinggal di
suatu tempat. Saat ini sudah ada sebuah aplikasi di smartphone yang mampu
menggantikan semua fungsi uang tunai dan uang plastik tersebut. Dompet Elektronik
namanya!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cukup dengan
menggunakan smartphonemu, kamu sudah bisa berhang out alias bersenang-senang
bersama teman-teman. Kamu hanya perlu mendownload aplikasi uang elektronik di <i>application store, </i>isi data, lakukan
verifikasi dan membuat PIN. Setelah aplikasi uang elektronik tersebut aktif,
kamu harus segera melakukan <i>top up</i>
atau <i>cash in</i> sejumlah uang tertentu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Jika semua
prosedur tersebut telah kamu lalui, maka kamu sudah dapat mulai melakukan transaksi
menggunakan smartphonemu. Transaksi apa saja yang dapat dilakukan menggunakan
aplikasi uang elektronik di smartphone alias dompet elektronik? Ini beberapa di
antaranya:</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bayar
Belanja. Dengan menggunakan dompet elektronik ini, kamu dapat membayar
belanjaan kamu serta membayar makanan dan minuman yang sudah kamu nikmati di
merchant-merchant tertentu.</span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Isi pulsa.
Nah penting nih untuk kamu yang suka mendadak kehabisan pulsa. Kamu bisa
mengisi sendiri, mengirim pulsa ke teman atau meminta temanmu yang mempunyai
dompet elektronik untuk mengisikan
pulsamu. Jadi, kalau kamu sedang jauh dari konter pulsa, kamu gak kelabakan
lagi dan bisa tetap eksis di jagad permayaan, sebab paket datamu selalu terisi.</span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Transfer.
Kamu bisa mentransfer sejumlah uang ke temanmu, atau meminta orangtuamu yang
memiliki dompet elektronik untuk mentransfer sejumlah uang ke kamu, tanpa kamu
perlu ke atm apalagi ke teller bank.</span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i style="font-size: 12pt;">Spilt Bill</i><span style="font-size: 12pt;">
alias berbagi tagihan secara merata dengan teman-temanmu yang sama-sama
mempunyai dompet elektronik dengan batas saldo tertentu.</span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tarik tunai.
Nah, fitur ini yang paling menarik. Kamu dapat menarik tunai uangmu tanpa kartu
di atm terdekat yang berlogo uang elektronik. Asyik kaan? Syaratnya, saldo yang
tersimpan di smartphonemu memenuhi jumlah tertentu.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah
bagaimana? Hare gene masih pamer uang plastik palagi kemana-mana bawa dompet tebal? Mari segera beralih ke Dompet Elektronik!(*)<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span><o:p></o:p></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-86488739396995276332016-12-06T07:57:00.001-08:002019-07-21T07:44:12.753-07:00Yuk Berwisata Murah, Aman dan Meriah<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4MiPDvAogaZxLAgGQhexc5pulrernqR9VPvCBx7jQ6hXE_PgN3Cj1u4wBO_mhESRwL_p_-CHKZRZ6q9XINK4r1ewZPIj3e6iNT6jZh3Ij5FW0cT6nmxpiXqtUAUowzLOTF2K0404GX8g/s1600/ragunan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4MiPDvAogaZxLAgGQhexc5pulrernqR9VPvCBx7jQ6hXE_PgN3Cj1u4wBO_mhESRwL_p_-CHKZRZ6q9XINK4r1ewZPIj3e6iNT6jZh3Ij5FW0cT6nmxpiXqtUAUowzLOTF2K0404GX8g/s400/ragunan.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://ragunanzoo.jakarta.go.id/language/id/" target="_blank">Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di mana
tempat wisata yang murah meriah, serta tidak memerlukan waktu lama untuk
mencapainya? Yap, Kebun Binatang!
Lokasinya yang terletak di tengah kota serta mudah dicapai dari segala penjuru
membuat Kebun Binatang menjadi tujuan rekreasi kalangan menengah ke bawah.
Lihat saja keramaian yang terjadi saat libur nasional tiba, Kebun Binatang
sudah layaknya pasar kaget. Pengunjung melonjak drastis dan pastinya sampah
akan berserakan di mana-mana. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan memang masih harus ditanamkan sejak dini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak
terkecuali di Kebun Binatang yang terletak di Ibukota negara. Sejak awal Mei
kemarin, terlihat suasana berbeda di Kebun Binatang Ragunan-Jakarta Selatan.
Tampak antrian mengular di gerbang masuk kendaraan beroda dua. Rupanya sedang
ada sosialisasi penggunaan e-money oleh petugas kebun binatang. E-Money, uang
elektronik yang dikeluarkan oleh sebuah Bank Daerah ini, menjadi pengganti
tiket masuk pengunjung.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak
pengunjung yang protes dan sedikit kecewa dengan kebijakan baru tersebut, namun
petugas Kebun Binatang Ragunan dengan sabar terus melayani segala pertanyaan
dan komplain yang dilontarkan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menurut
Pengelola, penggunaan e-money ini justru akan mempermudah pengunjung saat mengakses
semua fasilitas yang tersedia di dalam Kebun Binatang Ragunan. Mulai dari
pengganti tiket masuk ke dalam arena kebun binatang, tiket masuk ke lokasi
tempat Gorila berada (Taman Primata), Kebun Binatang Mini (Children Zoo), tiket
untuk menaiki kereta keliling, hingga makan di kantin yang berada dalam area
Kebun Binatang Ragunan. Asyiknya, e-money ini juga bisa digunakan saat naik bus
transportasi massal di Jakarta.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa sih
kelebihan menggunakan e-money daripada menggunakan uang cash? </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ini antara lain
kelebihannya:</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Praktis.
Tidak perlu ribet mengurus uang kembalian. Tinggal tap, transaksi langsung
berjalan.<span style="font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"> </span></span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aman,
karena hanya berbentuk uang plastik.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cepat.
Tidak perlu melakukan antri panjang untuk melakukan transaksi.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saldo
akan berkurang sesuai penggunaan, jadi tidak perlu khawatir tidak mendapatkan
kembalian uang receh</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bisa
digunakan untuk berbagai keperluan di merchant-merchant yang sudah bekerjasama
dengan Bank pengeluar e-money tersebut.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah
bagaimana? Ingin berwisata murah, aman dan meriah tanpa perlu terlalu lelah?
Berkunjung ke Kebun Binatang saja... (*)</span><o:p></o:p></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-36523429080135979582016-11-26T05:58:00.000-08:002019-07-21T07:44:27.586-07:00E-Money, Evolusi Transaksi Keuangan Masa Kini<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNfg8O9lOheNjZ55QFWZmyGAPf1GN2LKTK3_MYe166-PGYmHvrtn7NOEYZhWupcjzov_2wRSG83j94Dzmj_qgg5H-i7ILA5U038_-lH3FDtqYK9463g8Fl7d59lmAH_a726UQ9Y8Fj00A/s1600/unduhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNfg8O9lOheNjZ55QFWZmyGAPf1GN2LKTK3_MYe166-PGYmHvrtn7NOEYZhWupcjzov_2wRSG83j94Dzmj_qgg5H-i7ILA5U038_-lH3FDtqYK9463g8Fl7d59lmAH_a726UQ9Y8Fj00A/s1600/unduhan.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://bebasinspirasikitayuk.blogspot.co.id/2013/12/e-money-produk-praktis-saat-ini.html" target="_blank">Ilustrasi </a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">E-Money
merupakan kependekan dari Elektronik Money, alias uang elektronik atau uang
digital yang digunakan dalam transaksi internet dengan cara elektronik. E-Money,
tak berwujud layaknya mata uang konvensional yang terbuat dari kertas atau
logam, namun tetap memiliki sejumlah nilai uang di dalamnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">E-Money
alias uang plastik, merupakan sistem pembayaran non tunai yang akan semakin
sering digunakan masyakarat untuk melakukan berbagai transaksi barang dan jasa di
masa depan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di negara
maju, transaksi ekonomi yang meliputi hampir seluruh aspek kehidupan dilakukan
menggunakan e-money alias transaksi secara non tunai. Ditengarai tak lama lagi,
sistem pembayaran non tunai ini akan menjadi platform aneka transaksi bisnis di
dunia. Ya, sifatnya yang terjangkau, mudah dioperasionalkan serta efektif
sungguh menunjang gaya hidup masyarakat masa kini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></span><br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sistem
pembayaran non tunai adalah masa depan, dia merupakan produk hasil evolusi
transaksi keuangan masa kini. Jika di awal peradaban, manusia melakukan
transaksi atau pertukaran barang melalui sistem barter, dimana barang yang
dibeli akan dihargai setara dengan barang yang ditukar. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;">Selanjutnya beralih ke
mata uang dalam bentuk logam mulia dan kemudian ditemukanlah sistem pembayaran
menggunakan uang kertas dan uang logam yang nilainya tertera pada kedua sisi
uang tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maka, beribu
tahun kemudian, ditemukanlah teknologi canggih yang mampu menyimpan data
sejumlah nilai uang tertentu di dalam sebentuk chip yang kemudian ditanamkan
dalam kartu berbentuk persegi panjang seukuran tanda pengenal dan terbuat dari bahan
plastik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada
perkembangannya, chip ini bukan hanya dapat ditanamkan dalam kartu plastik,
namun juga dalam bentuk gelang, ditanamkan dalam gadget, bahkan tak menutup
kemungkinan chip ini kelak akan ditanamkan di dalam tubuh manusia. Sehingga tak
akan ditemukan lagi istilah “ketinggalan dompet atau kecopetan”, tapi beralih
menjadi “maap, saldo anda tidak mencukupi”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dengan
demikian, jika melakukan transaksi jual-beli baik barang maupun jasa di masa
depan, takkan direpotkan lagi dengan urusan mencari uang kembalian atau antri
mengular, semua transaksi dilakukan secara non tunai menggunakan e-money. (*) </span><o:p></o:p></span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-27833393537297950662016-11-16T11:10:00.002-08:002019-07-21T07:44:42.983-07:00Inilah Tips Mendampingi Lelaki Akhir Jaman<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAAnZBbVavVu692bYIVe0F7YuMRVS9q5-qbEQ5twEFi5XuXIv_gQQsP9PdZN2ku2rtdlabhzFCZa8tkOO4Kj1z_IU_C-Q8921NnH2CutaMEqQik5Z7nm_qS9LbgUGShZ_rPz82hYUiZY/s1600/lelaki+akhir+jaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAAnZBbVavVu692bYIVe0F7YuMRVS9q5-qbEQ5twEFi5XuXIv_gQQsP9PdZN2ku2rtdlabhzFCZa8tkOO4Kj1z_IU_C-Q8921NnH2CutaMEqQik5Z7nm_qS9LbgUGShZ_rPz82hYUiZY/s1600/lelaki+akhir+jaman.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://muslimstudi.wordpress.com/2012/10/09/percayailah-yang-terbaik/" target="_blank">Ilustrasi </a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Telah dua tulisan tentang sosok lelaki akhir jaman kurangkai *bisa diintip di <a href="http://omahsemutku.blogspot.co.id/2014/09/aku-dan-lelaki-akhir-jamanku.html" target="_blank">sini</a> dan <a href="http://omahsemutku.blogspot.co.id/2014/09/suamiku-laki-laki-akhir-zaman-asli.html" target="_blank">di sini</a> . Kemarin kala bertemu dengan Sang Ustadz, beliau memintaku kembali untuk menuliskan kelanjutan dari kisah tersebut dan memberi judul "Tips Mendampingi Lelaki Akhir Jaman". Hmmm, baiklah kucoba menerima tantangan ini! </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebagai istri dari salah seorang lelaki akhir jaman, rasanya takkan sulit bagiku tuk menyampaikan apa yang telah kulakukan saat ini, agar harga diri dan kehormatan beliau tetap terjaga. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semula, sebagaimana perempuan normal lainnya, betapa gejolak kekecewaan dan kemarahan terhadap sang lelaki akhir jaman yang seharusnya menjadi tokoh panutan dalam keluarga, pelindung, pengayom serta pemberi nafkah lahir-batin begitu mengusik keharmonisan rumahtangga kami. Tak cukup setahun dua tahun, namun memasuki tahun ke duapuluh satu pernikahan kami, rasanya tak banyak yang berubah dari dirinya.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akhirnya, akupun mulai pasrah dan terngiang kembali nasehat Ustadz "Jangan pernah berharap kamu mampu mengubah watak seorang lelaki!". Ya, aku telah mengalaminya sendiri. Sejak awal aku telah "<i>melihatnya</i>" dan kini berpuluh tahun kemudian aku harus bersedia menerima apa adanya. Menerima segala kelebihan dan kekurangannya.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">---------------------</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hingga, gelombang besar itupun datang, bukan dari luar namun justru dari pihak terdekatku. Apakah hal ini membuat biduk kami terguncang? TIDAK! Alhamdulillah, kami justru semakin solid! Komunikasi menjadi lancar dan kami mulai dapat membenahi visi-misi keluarga yang selama ini hanya wacana dalam pikiran kami masing-masing.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kamipun tersadar dan mulai melakukan berbagai persiapan serta percepatan untuk meraih mimpi yang sempat tertunda. Bismillah...biidznillah, semua urusan dilancarkan dan dimudahkan. Aamiin.. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika semua urusan dikembalikan kepada Sang Khaliq yang Maha Pencipta Makhluk, maka TAKKAN ADA KATA TAK MUNGKIN!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sooo... Apa sih TIPS MENDAMPINGI LELAKI AKHIR JAMAN? Ini dia:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terimalah lelaki akhir jamanmu apa adanya, yakinlah bahwa engkau ditakdirkan untuk mendampingi serta saling melengkapi.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pahamilah gaya komunikasinya dan berkomunikasilah dengan gaya tersebut kepadanya. </span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rumuskan kembali visi dan misi berkeluarga.</span></li>
<li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rancang dan raihlah mimpi bersama, jadikan <i>enemy</i> sebagai sumber kekuatan utama.</span></li>
</ol>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semoga 4 tips sederhana tersebut dapat menjadi akhir penerimaan dari SOSOK LELAKI AKHIR JAMAN....</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">RaDal, 17'11'16 (02'04)</span></div>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-25711216571739603162016-10-09T00:02:00.003-07:002019-07-21T07:44:57.501-07:00Inilah Curhatku... Emak Penulis Lebay<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv58s1uJir9vU6vQupp46hFRY46ofyRC56g2gKqIZV64UFOnn9Iwc81wTnPmsYGfgKqUgD64FDFHWDtRe3QrbrjKUUqsS6Wng8G09rWi8igG7qTDewQQzvDvA1ewjHjVtCNXnTz6kZb6s/s1600/menulis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv58s1uJir9vU6vQupp46hFRY46ofyRC56g2gKqIZV64UFOnn9Iwc81wTnPmsYGfgKqUgD64FDFHWDtRe3QrbrjKUUqsS6Wng8G09rWi8igG7qTDewQQzvDvA1ewjHjVtCNXnTz6kZb6s/s320/menulis.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.rosediana.net/tag/menulis/" target="_blank">Teruslah menulis.</a>.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjadi penulis artikel pesanan, sebenarnya bukanlah
cita-citaku. Namun, kesibukan ini membuatku harus selalu berfikir keras,
menyusun huruf demi huruf hingga menjadi sebuah kata dan kemudian merangkainya
untuk menjadi rangkaian kalimat, hingga terciptalah artikel yang enak dibaca
dan perlu *eh koq jadi kayak slogan sebuah majalah tempo dulu.. hehehe<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketertarikanku terhadap dunia tulis menulis sudah dimulai
jauh sebelum aku membisniskannya seperti saat ini. Kala masih ingusan hingga
menikmati masa kuliah kerja nyata di desa, aku selalu menorehkan cerita dan
derita yang kualami sehari-hari. Tak banyak memang coretan yang kuhasilkan
selama periode itu, namun ada sebuah
diary mungil yang amat sangat kujaga hingga kini. Diary yang berisikan episode
cinta bebek monyetku bersama sang cinta pertama. *jiah, lagi nyerok serpihan
kisah cinta nih ceritanya?? :p<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cukup lama aku <i>vacum</i>
di kegiatan ini. Biasalah, emak-emak kalo sudah menikah, alasan terbesarnya ya rempong
ngurus anak dan rumah. Hingga, di tahun 2009 aku tersadar, ternyata sudah
sedemikian lama aku tak menyapa lembaran diary lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Medio 2009, seorang sahabat lama membangkitkan semangat
menulisku lagi. Dia support dengan membuatkanku sebuah blog. Sepanjang malam
kami berdiskusi tentang judul blog yang akan dibikin, akhirnya pilihan jatuh ke
judul blog yang lagi dibaca ini ;)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semangat saja rupanya tak cukup. Akupun mengasah kemampuan
menulis dengan mengikuti komunitas blogger khusus emak-emak, yaitu Kumpulan
Emak Blogger (KEB) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Bahkan, di IIDN, aku
mengikuti kelas pelatihan menulis. Syaratnya mah gak susah, hanya diwajibkan
menulis secara rutin dan kontinu, setiap hari satu artikel, hingga tugas itu diberi
nama ODOA (One Day One Article). Komitmen dan konsistensi yang tinggi sungguh
amat membutuhkan pengorbanan yang tak sedikit tentu. Bersyukurnya, di bulan ke
Oktober 2011, bulan keempat mengikuti tantangan ODOA, akhirnya aku berhasil
mengalahkan rasa malas, hingga berbuah penghargaan dalam bentuk rupiah dari teh
Indari Mastuti, sang founder IIDN.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak lama kemudian, buku antologi pertamaku terbit “Anakku
Bukan Anakku”, yang merupakan hasil keroyokan dengan teman-teman jebolan ODOA. Disusul
dengan kabar bahwa tulisanku di blog Institut Ibu Profesional telah dibukukan
dalam antologi “Bunda Sayang”. Aaah, betapa bersyukur dan bangganya aku.
Walaupun belum menerbitkan bukuku sendiri, minimal aku sudah bisa menunjukkan
pada dunia bahwa aku punya karya ;)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Blog sudah punya, buku sudah ada, penghargaanpun sudah
diterima... Tiba-tiba... Aku sempat galau menentukan pilihan. Serius menekuni
bisnis tulisan, atau beralih ke bisnis produk nyata. Tepat setahun yang lalu,
akupun memutuskan berhenti sementara dari dunia tulis menulis dan mulai
menekuni profesi baruku sebagai pedagang bumbu “Mak Bakul Bumbu Pintar”, itu
brand yang kuusung. Alhamdulillah, produk yang kutawarkan cukup laku di
pasaran. Hanya melalui pertemanan di berbagai grup whatssapp dan sedikit narsis
di fesbuk, aku berpromosi dan membranding diri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenuh dengan bisnis bumbu? Ah gak juga. Bagaimanapun, aku
harus tetap mengasah kemampuan menulisku. Aku nekad menawarkan diri jadi
cikgunya rumbel menulis di IIP Jakarta dan IIP Bogor. Gayung bersambut, kami
sempat melakukan beberapa tantangan, sebelum akhirnya vacum kembali. Aaah,
memang emak-emak di manapun sama saja. Selalu mempunyai seribu satu alasan
untuk membenarkan tindakan... hehehe. Yaaa, kata-kata “lagi sibuk ngurus
anak-anak, mbak”, selalu jadi alasan utama... Eits, ini komunitas Ibu
Profesional looh, segera ubah kata “alasan” menjadi “tantangan”. Ehm, kalo di
komunitas BeKel (yang aku terlempar dari sanaaa..hiks), tak ada satupun yang
boleh menerbitkan buku “1001 Alasan”, ubah menjadi buku “1001 Solusi”... *wuiih,
keren kaan?? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ah, kembali ke soal tulis menulis... Setelah menjadi
cikgunya rumbel menulis, terasa ada yang kurang. Di mana-mana, seorang master
harus bisa membuktikan ilmunya, bukankah begitu? Akhirnya, akupun memutuskan
untuk menjadi seorang penulis artikel pesanan. Gak papa... Gak perlu malu,
minder apalagi frustrasi. Ini hanyalah langkah kecil untuk mencapai 10.000 jam
terbang yang menjadi syarat utama seseorang dapat disebut
p.r.o.f.e.s.i.o.n.a.l!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada beberapa teman yang semula kukenal bukan dalam komunitas
penulis, namun empat bulan kemudian menjelma menjadi blogger profesional, yang
setiap artikel dan kegiatan liputannya dihargai sejumlah uang. Hmm, aku
tertarik melirik ke sana? Bisa jadi! Namun, fulus bukanlah tujuan utama, sebab
kemampuan menulis ituuu, dibutuhkan oleh siapapun dan untuk keperluan apapun.
Gak percaya?? Tanya nooh ama pebisnis pemula yang masih carut marut membuat
artikel <i>copy writing</i>.. *soalnya aku
termasuk di dalamnya.. :p<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah, sekarang.. Mulai detik ini.. Aku menyatakan diri “<b>I Go Back to Writing Every Day</b>”. Tiada
hari tanpa menulis! Tiada hari tanpa menginspirasi... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Radal, 09'10'16'13'58</span></div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-50319648559253398462016-10-08T20:22:00.001-07:002019-07-21T07:45:11.224-07:00Wonderful Life For Wonderful Woman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwX2yQo2kM9WXdevElObDhVMvCqu-d3pdNM06VSkjHh9C0m6EhESgdvJsTyBpPr-S_uC_vka4xaHeoleeOYkVs9CzoZRJDBIEzX2Dwl3JyKcPs9GmytvKGuqEU2s_52LW0QhR9hEfnLFo/s1600/WL-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwX2yQo2kM9WXdevElObDhVMvCqu-d3pdNM06VSkjHh9C0m6EhESgdvJsTyBpPr-S_uC_vka4xaHeoleeOYkVs9CzoZRJDBIEzX2Dwl3JyKcPs9GmytvKGuqEU2s_52LW0QhR9hEfnLFo/s320/WL-5.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.kompasiana.com/didik_djunaedi/wonderful-life-bermula-dari-penyandang-disleksia_555fd0224d7a61e7038b4575" target="_blank">Aqil sang pemilik bakat istimewa</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memiliki anak <i>special
need</i> alias anak berkebutuhan khusus merupakan sebuah anugerah dan ujian tersendiri,
terutama bagi seorang Ibu.<i> </i>Banyak
orangtua yang tak bisa menerima kelainan anaknya tersebut, bahkan berusaha
menyembunyikan dan memungkiri kehadiran sang anak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak terkecuali bagi <a href="http://www.suara.com/lifestyle/2015/06/03/100806/amalia-prabowo-mengubah-disleksia-menjadi-berkah" target="_blank">Amalia Prabowo</a>, seorang <i>singlet parent,</i> CEO sebuah perusahaan advertising. Terlahir dari ayah yang cenderung otoriter dan memaksa anak-anaknya selalu harus tampil
sempurna dan berprestasi, menyebabkan Amalia menuntut hal yang sama dari
anaknya <a href="http://www.jpnn.com/read/2014/10/17/264184/Jalani-Terapi-Disleksia-Aqilurahman-Ikut-Bantu-Para-Pengusaha-UKM-" target="_blank">Aqillurachman AH Prabowo</a>, yang ternyata penyandang disleksia, yaitu anak yang mengalami
kesulitan membaca dan membedakan huruf. Setiap membaca, semua huruf seolah menari-nari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9lBD5mhprdluDxiv_0lPgVX4qo9cuTD5VbabQS_1hjVhqdpxYr7-iz3q98gYPMufUo8S10Z4xkJ5Zykd1SaQm1abemiIY0t9M6QKbVXMztBPD_2X1Z0PFedH51_2lTaBcxFa7apcsNVE/s1600/WL-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9lBD5mhprdluDxiv_0lPgVX4qo9cuTD5VbabQS_1hjVhqdpxYr7-iz3q98gYPMufUo8S10Z4xkJ5Zykd1SaQm1abemiIY0t9M6QKbVXMztBPD_2X1Z0PFedH51_2lTaBcxFa7apcsNVE/s320/WL-6.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://print.kompas.com/baca/gaya-hidup/kehidupan/2015/06/14/Gembira-Menerima-Disleksia" target="_blank">Aqil dan Amalia</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ayah Amalia berkali-kali menyatakan bahwa Aqil, cucu
satu-satunya itu sakit dan memaksa Amelia untuk mengobati, berapapun biayanya.
Sebagai perempuan karir yang selalu fokus dengan kepentingan dirinya sendiri,
semula Amelia tak terlalu peduli keadaan Aqil. Hingga ia mendapat info tentang
pengobatan alternatif dari rekan sekantornya.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Amaliapun memutuskan untuk segera mengobati Aqil. Telah
empat psikolog dan terapis yang dikunjungi, namun Amelia merasa tak puas juga.
Akhirnya mereka berdua menempuh perjalanan panjang mencari berbagai teknik
pengobatan mulai dari mengunjungi perguruan silat, ke tabib pengobatan
alternatif herbal, hingga terdampar di sebuah pulau tempat tinggal Dukun Sakti
yang ternyata seorang dukun cabul. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai pengalaman dan kedekatan selama perjalanan itu
membuat Amalia tersadar, bahwa selama ini ia telah menyia-nyiakan bakat
menggambar anaknya, padahal begitu banyak orang lain yang mengapresiasi karya
Aqil. Proses transformasi hubungan ibu-anak yang semula kaku dan bersifat <i>ibu oriented</i>, perlahan mencair menjadi <i>anak oriented</i> inilah yang akhirnya diceritakan
Amalia dalam buku “<a href="http://www.penerbitkpg.id/book/wonderful-life-cu/" target="_blank">Wonderful Life</a>” , yang kemudian diangkat menjadi film dengan
judul yang sama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQLzfR8tF8QYMCH2NEL7dipnQ_XqWkMOXraoZKCLRny35UdbF9ejq-ipPJXpxVbzpay-nlFnqBprMNFTJM9E42nZYpT1WA7Tocwu-_pNMrTa_kMab-Ohq-KItFGLsJtcSnKIlxTuv09qs/s1600/WL-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQLzfR8tF8QYMCH2NEL7dipnQ_XqWkMOXraoZKCLRny35UdbF9ejq-ipPJXpxVbzpay-nlFnqBprMNFTJM9E42nZYpT1WA7Tocwu-_pNMrTa_kMab-Ohq-KItFGLsJtcSnKIlxTuv09qs/s320/WL-2.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Film yang mengusung tema parenting ini, besutan sutradara
Agus Makki dan diproduseri Rio Dewanto, suami Atiqah Hasiholan yang menjadi
pemeran utama. Sinyo, aktor cilik pendatang baru yang berperan sebagai Aqil,
cukup membuat film ini menjadi lebih hidup.
Film ini merupakan hasil kolaborasi Creative & Co bersama Visinema
Production serta disponsori oleh Mustika Ratu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak yang menyatakan bahwa kisah dalam film ini mirip
dengan sebuah film produksi India<a href="http://ulasanfilm21.blogspot.co.id/2014/11/sinopsis-film-taare-zameen-par-semua.html" target="_blank"> Tarre Zamen Par</a>. Namun percayalah, bahwa film
ini berbeda! Walaupun mengangkat tema serupa, namun dibahas dari sudut pandang
berbeda. Ini adalah film parenting yang tidak hanya layak ditonton oleh
keluarga, namun wajib disaksikan para guru yang harus menghadapi anak didik
dengan berbagai karakter, kekurangan dan kelebihannya masing-masing. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b style="font-style: italic;">Ya, tidak ada yang salah dengan anak, karena semua anak
terlahir sempurna! Anak-anak bukanlah musuh yang harus ditanggulangi, namun
dijadikan sahabat! </b>*kutipan dialog film <a href="http://www.bukafilm.com/2016/04/Film-Wonderful-Life-2016.html" target="_blank">Wonderful Life</a></span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">**) Sedikit oleh-oleh kala nonton gala premier film Wonderful Life di Bioskop XXI Senayan City akhir pekan yang lalu...</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTj3Gcm-_bAg4tHOqMUhY1pEVIQeJpPlguQ1QL9JsZDp5-sbk-AaH-CuFv8A83wS1LYA5ZsJ8GrS-M456GSxLlHiKZh0UQJKoEoAdRQ95EoW_CzQzlna9jQymxs1QPpxcOP6DeFmWOGyc/s1600/WL-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTj3Gcm-_bAg4tHOqMUhY1pEVIQeJpPlguQ1QL9JsZDp5-sbk-AaH-CuFv8A83wS1LYA5ZsJ8GrS-M456GSxLlHiKZh0UQJKoEoAdRQ95EoW_CzQzlna9jQymxs1QPpxcOP6DeFmWOGyc/s320/WL-3.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Narsis bareng Atiqah Hasiholan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzTnx0HSemPtVHetQNzxcITEolqBut5uJyCP1tz8VH9YWYTIdeWMcR7cmrp40uSIOYCYnE8cgdvtA5-CvD8_DcWCbtKnzgpRB5gehoWoXPZgUZnSoecmwl5X5cjn1LwBRxr8sJe4mzL6w/s1600/WL-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzTnx0HSemPtVHetQNzxcITEolqBut5uJyCP1tz8VH9YWYTIdeWMcR7cmrp40uSIOYCYnE8cgdvtA5-CvD8_DcWCbtKnzgpRB5gehoWoXPZgUZnSoecmwl5X5cjn1LwBRxr8sJe4mzL6w/s320/WL-4.jpg" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Narsis dulu aaah, ama sang produser nan ganteng Rio Dewanto</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjutwzQtuAA3Plkj7zlitExpbWLExdB_PoX-9Ri7Atxinm4zp0K2RMQvsgKXmRuSj9t9L4FDMuvKT_3Hub8xeLWKJbfAI3XDxf84kkjWnHsr4ALm72wZvoQ_Uh-fc2PLqZoNOG1aK90VsE/s1600/WL-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjutwzQtuAA3Plkj7zlitExpbWLExdB_PoX-9Ri7Atxinm4zp0K2RMQvsgKXmRuSj9t9L4FDMuvKT_3Hub8xeLWKJbfAI3XDxf84kkjWnHsr4ALm72wZvoQ_Uh-fc2PLqZoNOG1aK90VsE/s320/WL-1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jumpa arteees... </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt;">
<b><span style="background: white; border: none 1.0pt; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; padding: 0cm;">Detail Film
Wonderful Life</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;">Sutradara</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;">Agus
Makkie</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;">Penulis Skenario</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><a href="https://movie.co.id/profile/jenny-jusuf/"><span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; text-decoration: none;">Jenny Jusuf</span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;">Produser</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><a href="https://movie.co.id/profile/angga-dwimas-sasongko/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Angga Dwimas
Sasongko</span></a>, <a href="https://movie.co.id/profile/handoko-hendroyono/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Handoko Hendroyono</span></a>, <a href="https://movie.co.id/profile/rio-dewanto/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Rio Dewanto</span></a></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;">Pemain</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt;">
<span style="font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 0.9pt; line-height: 115%;"><a href="https://movie.co.id/profile/atiqah-hasiholan/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Atiqah
Hasiholan</span></a>, <a href="https://movie.co.id/profile/alex-abbad/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Alex Abbad</span></a>, <a href="https://movie.co.id/profile/lydia-kandou/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Lydia Kandou</span></a>, Sinyo</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<br />
<dt class="cast-role" style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: montserrat, verdana, arial; font-size: 14px; font-weight: 700; letter-spacing: 1.2px; line-height: 1.42857;"><br /></dt>
</div>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2262903369499914800.post-1948136074118160182016-08-31T09:48:00.001-07:002019-07-21T07:46:12.145-07:00Ini Dia Kursus Penulisan Artikel SEO Nan Seru <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv-ST-5Cqeq3noRe8L6WxswfKvGgGfEoBPiqxBC6DsEsRwJV2zEzW4cs-d9VWZHOG6sn4XzUR4LmESPWHUBj9SHGwtKTaDNShPLl0Bs-Dkhov8Ws7czvffHyzgDMCwNHrawGj3Q7Hd8aA/s1600/kelas+artikel+seo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv-ST-5Cqeq3noRe8L6WxswfKvGgGfEoBPiqxBC6DsEsRwJV2zEzW4cs-d9VWZHOG6sn4XzUR4LmESPWHUBj9SHGwtKTaDNShPLl0Bs-Dkhov8Ws7czvffHyzgDMCwNHrawGj3Q7Hd8aA/s320/kelas+artikel+seo.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamu lagi megap-megap kayak ikan Mas Koki kehabisan nafas atau pusyiiing pala barbie, gegara artikel dan iklan yang udah kamu tulis susah payah gak nongol juga di Page 1 halaman pencarian Mang Gugel?</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal segala upaya sudah kamu lakukan. Mulai dari inisyatif nulis-nulis sendiri, nerapin ilmu di sebelah, sampai nyontek artikel tetangga yang kamu nilai ngehits abis. Semua mentoq tanpa ada kemajuan. Artikel dan iklanmu tetap tak tampak bahkan hingga halaman 10 gugel pencarian.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akibatnya bisa diduga. Jualanmu tak laku-laku, stok numpuk, cadangan danapun menipis.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hmmm, berarti ada yang salah!</span><br />
-------------------------------------------------<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayapun sempat mengalami hal yang sama. Hingga akhir Juli kemaren saya diajak mbak Isah mengikuti kelas PENULISAN ARTIKEL SEO bersama ISAH KAMBALI.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Wow, harganya terjangkau, belajarnya onlen pulak. Tak perlu lah awak keluar uang buat dandan dan ongkos bepergian", begitu pikir saya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akhirnya, saya membulatkan tekat ikut kelas itu berbarengan dengan kelas BeKel (Belajar Kelompok). Lengkaplah sudah. Di kelas Penulisan Artikel SEO saya mendapatkan ilmu meningkatkan penjualan dengan gugel plus, membuat artikel Soft Selling dan Hard Selling dengan memanfaatkan GKP (Google Keyword Planner) sedangkan di BeKel saya mendapatkan ilmu-ilmu dasar berbisnis.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belajar bersama mbak Isah itu ngeri-ngeri syedap lho. Aslinya beliau seorang peramah, tidak sombong juga senang membantu, tapiii.. lengah sedikit "golok" melayang. Di setiap kelasnya, jangan harap bisa tidur nyenyak. PR menumpuk dan kalau nawar, bakalan nambah tinggi deh tumpukan PR'nya *seperti yang saya alami kini. Hiks...</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun, kini kelas segera berakhir. Padahal ilmu yang diserap baru sekian persen. Ya, bener juga kata mbak Isah, yang penting PRAKTEK dan PRAKTEK. Harus perbanyak LATIHAN, maka engkau akan jadi EKSPERT. Gitu deh kira-kira slogannya. Makanya beliau paling hobi ngasih PR gak kira-kira... hahaha *ngumpet di balik dandang</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#KelasArtikelSEOwithIsahKambali</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#TugasReview</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
gina hendrohttp://www.blogger.com/profile/01216700326137292527noreply@blogger.com3