“Gitu aja masak gak
bisa! Coba dulu, kalau gagal, baru boleh bilang gak bisa!!” (nasihat seorang Ibu, dengan niat memberi
motivasi positif, tetapi ternyata dinilai nyinyir oleh anaknya yang beranjak
remaja)
“Kerjain aja sendiri,
gue lagi sibuk!!”
(teriak seorang suami kepada istrinya yang meminta tolong untuk membantunya
sebentar, padahal ternyata si suami sedang asyik main game)
“Cari duit sono!! Jangan bisanya
cuman makan tidur doank!!” (ucap seorang istri kepada suaminya yang dinilai malas-malasan)
“Yah, cemen amat sich loe!! Ngadepin ceweq cakep
dikit, langsung ngelingker!!” (ledek Dani ke Sony yang pemalu)

“Eh, loe jangan
deket-deket ama gue deh... bau loe tuh ngak nahan, got aja kalah!” (kata Bedu kepada si Badi, temannya
yang beda status sosial)
Yah...begitu
banyak kata-kata yang seringkali tak sengaja kita ucapkan, entah kepada anak,
suami, istri, saudara, orangtua kita sendiri, teman, sahabat, tetangga atau
bahkan kepada orang yang baru kita kenal, yang sebenarnya kita lontarkan dalam
konteks bercanda, ternyata dapat berakibat fatal, terutama jika lawan bicara
kita sedang “sensi” (istilah anak sekarang).