RSS

PRAMUDYA...part 4


Pramudya, kala kukenal pertama kali, adalah sosok pendiam berkacamata, hitam manis dan jika berbicara agak gagap.


“Bo…boleh gak aku pinjem catatanmu?”, pintanya seraya menghampiri.  Saat itu aku sedang berkemas-kemas pulang setelah bel berdentang tanda jam pelajaran usai.

“Boleh, tapi apa kamu bisa baca tulisanku?”, candaku


“Y...yaa… ka..kalo gi..gi..gitu, sekalian de…dengan kamusnya de..deh…”, ucapnya tergagap


“Ah, aku becanda koq… Nih ambil, tapi jangan diilangin yaa… ini barang langka, gak ada catatan sekomplit punyaku loo”, selorohku.


“Ju…justru itu, aku jadi pengen pi…pinjem ca..catatanmu”, kilahnya sambil tersenyum.  Ah senyuman termanis dari seseorang yang selama ini kukagumi diam-diam.


Duapuluh lima tahun kemudian, di saat kami berdiskusi di YM, masalah kegagapannya itu sempat terlontar secara tak sengaja.

PRAMUDYA...part 3


“AWW…”, kursor di layarku berkedip-kedip.  Kirim gak yaa?? Pikirku ragu.  Ah, biarin deh, ada yang lagi pengen kutanyain, debat batinku, kala kulihat statusnya  online di Blackberry Mesengger.


“Apa tuh AWW?”, balasnya tak lama kemudian.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh, pa kabar akhy?”, timpalku cepat


“Bi khoir wal hamdulillah bi rahmatillah.  Nah gitu dong, kalo nyapa seseorang harus lengkap, jangan disingkat, karena itu merupakan do’a”, balasnya


Subhanallah…selalu jawabannya terkadang membuatku tergagap.


“Ada yang mau ditanya, boleh?”, pintaku memelas


“Boleh”, jawabnya ringkas

PRAMUDYA...part 2


“Pageee…”, sapaku di yahoo messenger, kala kulihat dia online

“Tumben gak pake lam lekum”, tegurnya.

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuuh wak hajiii…”, sapaku kembali

“Wa’alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh, apa kabar??”, jawabnya seraya membalas salamku

“Bi khoir wal hamdulillah, berkat do’a akhy juga”, balasku berbunga-bunga. 

Itulah kebiasaannya setiap kami memulai sebuah perbincangan, selalu menanyakan kabarku, entah hanya sekedar basa basi yang sudah basi atau memang dia cukup peduli dengan keadaanku, entahlah hanya dia dan Allah lah yang tahu jawabnya.

PRAMUDYA...part 1


“Sudah terima emailku??”

Tiba-tiba BB-ku menampilkan pesan singkatnya. “Hah, tumben dia BBM aku…ada apa gerangan?”, pikirku sepintas, sebelum akhirnya kubalas BBM-nya “Lom sempet. Aya naon??”

“Pengajuan aplikasi beasiswa buat mahasiswa UGM, anaknya penjual martabak”, balasnya.

“Ok. Insya Allah, ntar kulihat”, tulisku dan langsung ku pencet tombol enter…

“Tolong usahakan disetujui yaa…”, pintanya kembali

“Iya, sabar…do’akan saja si anak memenuhi syarat pengajuan beasiswa.  Lagian kamu ngajuinnya mahasiswa sih, kemaren kan aku bilang buat anak SD/SMP”, timpalku

“Yah…namanya juga usaha ”, balasnya.

Aaah…percakapan yang sangat singkat, namun sempat menggetarkan hatiku walaupun isinya serba formal.  Yaa…dialah my firstlove berpuluh-puluh tahun yang lalu dan karena kecanggihan teknologilah, yang mempertemukan kami kembali.