![]() |
Aqil sang pemilik bakat istimewa |
Memiliki anak special
need alias anak berkebutuhan khusus merupakan sebuah anugerah dan ujian tersendiri,
terutama bagi seorang Ibu. Banyak
orangtua yang tak bisa menerima kelainan anaknya tersebut, bahkan berusaha
menyembunyikan dan memungkiri kehadiran sang anak.
Tak terkecuali bagi Amalia Prabowo, seorang singlet parent, CEO sebuah perusahaan advertising. Terlahir dari ayah yang cenderung otoriter dan memaksa anak-anaknya selalu harus tampil
sempurna dan berprestasi, menyebabkan Amalia menuntut hal yang sama dari
anaknya Aqillurachman AH Prabowo, yang ternyata penyandang disleksia, yaitu anak yang mengalami
kesulitan membaca dan membedakan huruf. Setiap membaca, semua huruf seolah menari-nari.
![]() |
Aqil dan Amalia |
Ayah Amalia berkali-kali menyatakan bahwa Aqil, cucu
satu-satunya itu sakit dan memaksa Amelia untuk mengobati, berapapun biayanya.
Sebagai perempuan karir yang selalu fokus dengan kepentingan dirinya sendiri,
semula Amelia tak terlalu peduli keadaan Aqil. Hingga ia mendapat info tentang
pengobatan alternatif dari rekan sekantornya.
Amaliapun memutuskan untuk segera mengobati Aqil. Telah
empat psikolog dan terapis yang dikunjungi, namun Amelia merasa tak puas juga.
Akhirnya mereka berdua menempuh perjalanan panjang mencari berbagai teknik
pengobatan mulai dari mengunjungi perguruan silat, ke tabib pengobatan
alternatif herbal, hingga terdampar di sebuah pulau tempat tinggal Dukun Sakti
yang ternyata seorang dukun cabul.
Berbagai pengalaman dan kedekatan selama perjalanan itu
membuat Amalia tersadar, bahwa selama ini ia telah menyia-nyiakan bakat
menggambar anaknya, padahal begitu banyak orang lain yang mengapresiasi karya
Aqil. Proses transformasi hubungan ibu-anak yang semula kaku dan bersifat ibu oriented, perlahan mencair menjadi anak oriented inilah yang akhirnya diceritakan
Amalia dalam buku “Wonderful Life” , yang kemudian diangkat menjadi film dengan
judul yang sama.
Film yang mengusung tema parenting ini, besutan sutradara
Agus Makki dan diproduseri Rio Dewanto, suami Atiqah Hasiholan yang menjadi
pemeran utama. Sinyo, aktor cilik pendatang baru yang berperan sebagai Aqil,
cukup membuat film ini menjadi lebih hidup.
Film ini merupakan hasil kolaborasi Creative & Co bersama Visinema
Production serta disponsori oleh Mustika Ratu.
Banyak yang menyatakan bahwa kisah dalam film ini mirip
dengan sebuah film produksi India Tarre Zamen Par. Namun percayalah, bahwa film
ini berbeda! Walaupun mengangkat tema serupa, namun dibahas dari sudut pandang
berbeda. Ini adalah film parenting yang tidak hanya layak ditonton oleh
keluarga, namun wajib disaksikan para guru yang harus menghadapi anak didik
dengan berbagai karakter, kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Ya, tidak ada yang salah dengan anak, karena semua anak
terlahir sempurna! Anak-anak bukanlah musuh yang harus ditanggulangi, namun
dijadikan sahabat! *kutipan dialog film Wonderful Life
**) Sedikit oleh-oleh kala nonton gala premier film Wonderful Life di Bioskop XXI Senayan City akhir pekan yang lalu...
![]() |
Narsis bareng Atiqah Hasiholan |
![]() |
Narsis dulu aaah, ama sang produser nan ganteng Rio Dewanto |
![]() |
jumpa arteees... |
Detail Film
Wonderful Life
Sutradara
Agus
Makkie
Penulis Skenario
Produser
Pemain
Atiqah
Hasiholan, Alex Abbad, Lydia Kandou, Sinyo
2 komentar:
Huaa... Bikin pgn nonton... Terapi yg dijalani akhire opo mbak?
Aku justru pinisirin pengen segera baca bukunya, yang konon kabarnya lebih jleb... hehehe
Info tentang terapi yang dijalaninya, bisa dilihat di sini..
http://www.jitunews.com/read/29721/amalia-prabowo-buku-ini-berisi-perjalanan-hidup-saya-dengan-aqil-yang-merupakan-kontemplasi-buat-saya
Posting Komentar