![]() |
Para Peserta Blogger Trip to Zona Madina |
Setiap
melintasi jalan raya Parung dari Bogor menuju Jakarta, pandangan saya selalu
tertuju dengan sebuah papan di kiri jalan “D’Jampang Village”. Papan itu cukup
menarik perhatian dengan maskot seorang pendekar silat. Jujur, saya penasaran
banget, ini padepokan silat atau daerah wisata? Akhirnya pertanyaan saya terjawab
kala mengikuti event “Blogger Trip to
Zona Madina”, sebuah kesempatan yang tak boleh disia-siakan tentunya.
Siapa tak
kenal daerah Parung? Beberapa puluh tahun lalu Parung identik sebagai kawasan
remang-remang penyedia jasa layanan pemuas syahwat sesaat. Situ Lengkong Barang
yang terletak di daerah Jabon tak jauh dari Parung juga menjadi salah satu
kawasan yang menakutkan di masa lalu karena terkenal sebagai tempat penyimpanan
barang curian. Sejak berdirinya Zona Madina kawasan itu kini telah berubah
total.
Zona Madina
adalah sebuah kawasan terpadu seluas 3.5 hektar. Meliputi 17 desa di empat
kecamatan yaitu Kemang, Parung, Ciseeng dan Tajur Halang. Zona Madina ini dikelola
oleh Dompet Dhuafa dengan menggunakan dana zakat-infaq-sedeqah para muzakki.
Program rintisan yang diharapkan mampu menjadi pilot project atau proyek percontohan pengelolaan dana umat.
Mengaplikasikan
konsep Rosulullah dalam membangun sebuah kawasan terpadu meliputi aspek ekonomi, kesehatan,
pendidikan dan budaya masyarakat sekitarnya, sehingga akan tercipta tatanan
masyarakat madani yang sejahtera, aman dan tentram.
Banyak
fasilitas yang ditawarkan di Zona Madina, salah satunya ya D’Jampang Village
tadi. Desa Jampang yang dulu terkenal dengan para jawara, kini telah berkembang
menjadi daerah tujuan wisata. Di sana selain dapat belajar silat di 20 perguruan
silat ala pendekar D’Jampang, wisatawan juga diajak belajar membuat golok Jampang,
samurai, cangkul, linggis dan berbagai alat pertanian lainnya. Maklum, daerah
ini memang terkenal dengan para pande besinya.
![]() |
Silat D'Jampang |
Tertarik
dengan dunia pertanian dan peternakan? Tenang, ada industri jamur berikut hasil
olahannya seperti keripik jamur, industri tahu tiwul siap santap dan keripik
tahu, budi daya lele beserta olahannya berupa abon lele dan keripik lele serta tentunya
peternakan kambing dan domba, sebagai penyuplai hewan kurban saat musim haji
tiba.
Agar kawasan
percontohan ini dikenal lebih luas terutama di kalangan dunia internasional,
maka diadaptasilah suasana Kampung Pare yang terkenal sebagai kampung Inggris
dengan menghadirkan JEV (Jampang English
Village). Didatangkan native speakers
dan guru Bahasa Inggris. Mereka bertugas mempersiapkan masyarakat setempat
menyambut wisatawan yang ingin mengetahui serta belajar lebih banyak tentang konsep
masyarakat madani sesungguhnya.
![]() |
Area outbond yang luas |
Bukan hanya
itu, di kawasan Zona Madina ini, juga disediakan arena untuk belajar memanah (Jampang Archery Club) setiap akhir pekan. Bukankah Rasulullah mengajak para
orangtua untuk mengajari putra-putrinya memanah-berenang dan berkuda? Selain
itu, di kawasan ini juga tersedia arena outbond
dengan fasilitas lengkap, termasuk saung untuk berteduh dan taman luas di mana
anak-anak bisa berlarian bebas.
Jika berkunjung
ke sini jangan takut kelaparan, sebab jejeran kantin yang menyediakan aneka
menu sehat dan terjamin kebersihannya siap melayani. Kantin ini dikelola oleh
masyarakat setempat secara gratis. Jadi keuntungan yang mereka peroleh dari
hasil penjualan, bisa dinikmati seutuhnya.
Bagi
penggemar ikan, di kawasan ini juga tersedia lokasi khusus penjualan aneka
jenis ikan hias serta ikan konsumsi. Nah, sebelum pulang jangan lupa membeli
oleh-oleh hasil industri masyarakat setempat. Ada kripik jamur, kripik lele,
abon lele, tahu tiwul, hingga golok dan samurai.
![]() |
Mesjid Al Madinah |
Mesjid
adalah sentral atau pusat seluruh kegiatan masyarakat, sebagaimana konsep
pemukiman yang telah dicontohkan Rasulullah. Demikian pula di Zona Madina ini,
sebuah mesjid nan megah dengan kubah berwarna merah-putih telah berdiri dengan gagah.
Suasana mesjid yang sejuk dan terbuka membuat jama’ah betah berlama-lama di
dalamnya. Mesjid Madinah ini sedang dalam proses penyelesaian tahap akhir dengan
menghadirkan taman dan jembatan penghubung antara mesjid dengan jalanan di
depannya.
![]() |
Adem berada di dalamnya.. |
Jika seluruh
konsep Zona Madina telah terwujud nyata dan diterapkan di banyak wilayah
Indonesia, bukan tak mungkin akan segera terbentuk negara yang aman, tenteram, gemah ripah loh jinawi. Baldatun thayibatun
wa rabbun ghafur..
RaDal,
250616’12.20
#BloggerTrip
#BloggerTriptoZonaMadina
0 komentar:
Posting Komentar