Ada sesak di dada
Ada segumpal gundah merana
Ada gelegak membara
Ada sesal menghiba.....
Kala sunyi menyergap
Kala diri tergagap
Kala nurani terperangkap
Kala bisik merayap....
Kian gemuruh mendekat
Kian tatapan melekat
Kian gugatan melaknat
Kian tangisan menyayat
Wahai jiwa nan hampa
Wahai jiwa nan terperdaya
Wahai jiwa nan penuh nuansa
Antara ada dan tiada
Sungguh.... dulu tak ku sadari
Sungguh.... dulu tak ku mengerti
Sungguh.... dulu tak ku ratapi
Sungguh... dulu tak ku sesali
Namun ku sadari .... kini
Namun ku mengerti .... kini
Namun ku ratapi .... kini
Namun ku sesali .... kini
Pupus harapan, kala impian
Meraja kenangan, kala di pembaringan
Menatap bayangan tak bertepian
Sesali kenyataan tanpa kesudahan
Ada sesak di dada
Ada segumpal gundah merana
Ada gelegak membara
Ada sesal menghiba
Mungkin tah kan terulang??
Dalam hitungan yang berbilang??
Mungkin tah asa dan harapan??
Tewujud nyata bagai impian??
Yah...
Sang Kuasa lah yang tahu
Tangis dan sesal membiru
Sang kholiq lah yang mengerti
Betapa diri teramat menyadari
catatan:
Awak ini apalah... ??
Hanya sahaya nan penuh salah!!
Tiada arti, tiada mengerti
Sungguh diri tersadar kini
Takol, zan'94
0 komentar:
Posting Komentar