RSS

"SHINKANSEN & ANAK TUKANG SAMPAH"

sbr: blogdetik.com
Depok, medio Juli 2004

Tatapanku nanar, memandang  punggung seorang lelaki renta yang tengah menarik gerobak sampah tua dan reyot. Alunan bunyi berdecit, mengiringi putaran roda, yang seolah akan lepas dari asnya.

Terngiang kembali kata-katanya, menghantam relung hatiku terdalam

Kamu harus terus sekolah, Nak! Jangan seperti ayah, yang SD-pun tak tamat! Ayah tak mau, nasibmu akan berakhir sebagai seorang tukang sampah, seperti ayahmu ini!”, lirih suara ayah, menyampaikan keinginannya terhadapku, si putra sulungnya.

Ya, aku, Kanta, remaja ingusan yang terlahir dari rahim seorang buruh cuci dan berayahkan tukang sampah.