Bermula dari status seorang teman di salah satu jejaring sosial...
“Selama ini, kirim paket barang ato
dokumen, kemanapun yang ada di kepala adalah layanan T*K* atau J*E...karena
Brand yang melekat seperti itu. Selama beberapa hari ini saya mencari layanan
terdekatnya d Mghyu.. Heran juga gak dapat yang dekat.. Luppaa kalo ngirim dokumen
mah bisa ke kantor pos ajah..! Aya di terminal angkot..haha..#kekuatan Branding ruaar biasa...”
Pembicaraan kemudian berkembang
menjadi diskusi seru tentang keberadaan PT Pos Indonesia, bahasa awamnya mah “Kantorpos”
(perhatikan cara penulisannya!). Sosok yang dulu sangat akrab, terutama
bagi mahasiswa perantauan penanti wesel
pos, para penggemar korespodensi
dan para kolektor benda pos alias filatelis.