RSS

PUKAT, Si Panjang Akal

 


Judul Buku       : PUKAT (Serial Anak-anak Mamak)

Penulis             : TERE LIYE

Penerbit          : Republika Penerbit

Tahun terbit    : Februari 2010

Jumlah halaman: vi + 344

 

Entah kenapa, dari keseluruhan tetralogi Serial Anak-Anak Mamak, sejak awal saya kurang antusias dengan si Pukat, anak kedua Mamak ini. Walaupun di setiap kisah saudara-saudaranya disebutkan bahwa Pukat seorang anak yang pintar, senang melakukan berbagai eksperimen (walaupun saya hanya menemukan satu eksperimen spektakularnya, yaitu membuat perahu tok-tok), namun justru dalam kisah tentang dirinya sendiri, gak ada tuh adegan dia berkutat dengan berbagai peralatan untuk membuat sesuatu.

Yup, dalam novel ini kepintaran Pukat memang bukan dalam hal penemuan teori baru bak seorang Einstein atau Archimedes. Namun kemampuan berpikir yang melebihi anak seusia dirinyalah yang membuat dirinya dikesankan sebagai seseorang yang pintar. Kemampuan untuk menghubungkan sebuah peristiwa dengan peristiwa yang lain, seperti yang disampaikan oleh Penulis (melalui penuturan Pukat) di akhir kisah, “Berpikirlah sedikit, rangkaikan sendiri kejadian-kejadian yang ada, lantas dengan cerdas mengambil keputusan. Jangan macam Burlian yang hanya sibuk  bertanya, bertanya dan bertanya.” (hal. 343)