RSS

# '85 TOUR de YOGYA (episode 3) #


Sabtu, 17 Nopember 2012

Ini hari kedua rombongan menghirup udara Yogya (Bantul, tepatnya). Pagi ini sepertinya body lebih fit dan siap bwt ngedukung seluruh aktifitas, setelah bisa istirahat dgn nyenyak semalem. 

Menu sarapan pagi, agak mendingan dikiiit, yaitu...Nasi goreng pake telor matasapi....!! hehe, plus beberapa kotak nasi yg sempat diselamatkan kerna gak kesenggol saking dah gak semangat makannya semalem di Raminten.

Bangsal Kencono
Planning hari ini, rombongan akan berkunjung ke Kraton Yogya, lanjut ke Malioboro dan siangnya maksi bakmi jawa. 

# '85 TOUR de YOGYA (episode 2) #

Pagi menjelang, rekan Tuning dan Hervin dgn penampilan segarnya, sudah menyambut di depan kamar temans yg masih terkapar kelelahan (apa malah gak bisa molor sekalian yaa?? hehe). Sementara rekan Moko dan Ichan teller, kerna gak tidur semaleman, begadang menjemput rekan Yelly yg menyusul dgn kereta Tasaka (masuk Yogya jam 5 subuh). Oya rekan Sari dan keluarga sempat ngikut rombongan hingga maksi (makan siang) tiba.

Diawali dengan menu sarapan pagi (yg ala kadarnya, soto tahu bacem), akhirnya mulai terlihat keceriaan menghiasi pagi nan cerah. Seragam kaos putih dgn kombinasi lengan oranye yg begitu menyolok, menambah kesemarakan suasana kala itu. 

Mejeng bentar sebelum raun2 ke Borobudur

# '85 TOUR de YOGYA (episode 1) #

" Welcome to Ngayogyokarto Hadiningrat "
Gak kerasa yaa, dah hampir seminggu yg lalu kita berkumpul, bersenang-senang, jalan-jalan keliling Ngayogyokarto Hadiningrat, ngelupain kerjaan rumah plus nitipin anak ke suami/istri/ortu tercinta bwt diasuh, sementara emak/babe-nya refresing dulu...hehe. 

Nih crita saya persembahkan bwt temens yg gak sempet nggabung, tapi pengen ikut ngerasain kehebohan kala itu. Critanya saya bagi beberapa episode yaaa (biar yang mbaca dan yang nulis sama2 gak jenuh...hehe)... 
Yg jelas, nih crita versi saya... rekan lain silakan nambahin, ngurangin atw protes skalian... :-D 


“NABIL dan COKLAT KERIKIL”


Sore itu, Mama pulang membawa sebuah bungkusan misterius. Nabil penasaran sekali.  Setelah menyalami Mama, Nabil langsung berusaha membuka bungkusan yang dibawa.  Tapi Mama bilang, Nabil tidak boleh melihat apalagi memegang bungkusan itu.  Nabil semakin penasaran...

Ketika Mama mandi, Nabil masuk kamar dan mencari-cari bungkusan misterius yang dibawa Mama tadi. “Aha!! Ini dia!”, teriak Nabil dalam hati, ketika melihat bungkusan misterius itu di atas meja rias Mama.

Dengan penasaran, Nabil buka pelan-pelan dan intip isinya. “Ha?? Koq seperti kerikil, kecil-kecil, tapi warna-warni?”, batin Nabil. “Hey... jangan-jangan ini coklat kerikil seperti yang pernah Bude Lidia berikan, waktu Bude pulang haji kemarin”, batin Nabil lagi.  Nabil sangat suka coklat itu, selain bentuknya lucu, rasanya juga enak.

"PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG" (Memory Melody Laskar Putih-Biru, part Three)

Malam kian larut, namun Sandra masih belum mampu pejamkan mata.  Terbayang kembali saat-saat pertemuan dengan kelima sahabat lamanya, Laskar Putih Biru... 

Bermula dari pertemanan mereka semasa masih berseragam putih biru, duapuluh tujuh tahun yang lalu.  Sempat terpisahkan oleh jarak dan waktu, namun berkat kecanggihan teknologi, akhirnya mereka bertemu kembali melalui jejaring sosial yang mampu mendekatkan yang jauh, tetapi jangan sampai menjauhkan yang dekat...

Dipandanginya foto yang diupload Zizi di pesbuk, tiba-tiba semua kejadian dan celotehan mereka kala bertemu beberapa hari yang lalu, melintas silih berganti bak sebuah tontonan berseri.
=================

"DONGENG NINI..." (Memory Melody Laskar Putih-Biru, part two)

Adzan dzuhur telah bergema... pertanda para lelaki muslim harus segera beranjak menuju rumah-rumah Allah tuk melaksanakan sholat jum'at.  Kini tinggallah Zizi, Sandra dan Baskoro...

"Ayo masuk aja ke dalam...", tiba-tiba Nini telah berada di pinggir taman, mengajak pasukan Laskar Putih Biru yang tersisa.  Bergegaslah tiga sahabat itu menuju kediaman ortu Sonny...

Rumah yang nyaman, dengan ciri khas rumah pensiunan... Taman yang asri, menghiasi sebuah bangunan yang cukup besar dengan perabot dan hiasan jadul berikut deretan foto-foto menutupi hampir seluruh dinding ruangan.

"SUATU HARI di RUMAH SONNY" (Memory Melody Laskar Putih-Biru, part one)

"Beneran nih, besok ngumpul di rumah Sonny?", ungkap Zizi

"Bener Ziii... kutunggu jam 9 pagi, di Taman depan rumah emakku yaa...", balas Sonny

Keesokan paginya, mulailah berdatangan anggota Laskar Putih Biru ke Taman depan rumah ortu Sonny, diawali dengan kedatangan Baskoro.

BASKORO Episode 1, "MARRIED & DIVORCE..."

Kutatap wajahnya lekat... Setengah tak percaya, kuamati raut tanpa ekspresi itu... Datar dan tenang... Tiada gejolak apapun yang mampu ketemui di sana. Seperti biasanya...

Kemudian, senyum tipisnya mulai menyadarkanku tuk segra melepaskan pandangan penuh tanyaku...


"Sejak kapan Bas? Kenapa kamu gak pernah cerita-cerita...???"


Beribu tanya serasa berterbangan keluar dari tenggorokanku mengalahkan rasa penasaran dan keherananku.

==========

"KETIKA SAAT-SAAT AKHIR ITU TIBA...(DI BALIK GERBANG SMP...)"


Selasa....23 April 1985...

Pagi itu tampak serombongan anak2 berseragam putih-biru berjalan menuju gerbang sebuah bangunan sekolah. Didepan gerbang, terbentang sebuah lapangan olahraga yang cukup luas...


Udara bertiup semilir, kicauan burung masih terdengar,embunpun masih enggan berpisah dengan sang daun... Dibalik pohon nan rindang, kelembutan sinar surya mulai menerpa...menyapa rombongan anak2 berseragam itu...

"PRAMUDYA...part 5"

Lagi...lagi tentang Pramudya...
Namun kali bukan bukan tentang sosoknya langsung, namun tentang keluarganya kini...


Yaaa... Pramudya, sosok yang selalu terlihat serius namun ternyata humoris itu, mempunyai dua putra dan dua putri. Kedua putranya sudah jelang dewasa.  Si sulung bahkan sudah bekerja sambil kuliah desain grafis, sedang putra keduanya sekarang sedang berjuang menghadapi UN di sebuah boardingschool elite milik pemerintah... 


Putri pertamanya alias si ketiga nyantren di Sukabumi dan tahun ini akan menyelesaikan Tsanawiyahnya, sedang si bungsu nan imut (dan cerewet seperti tantenya, kata Pram), masih duduk di kelas I SD (waah...jauuh buanget yaaa... ama kakak-kakaknya...)

"PAK TUA dan SULINGNYA"

Sayup kudengar senandung suling di kejauhan.  Lamat namun pasti kian mendekat. Hingga kumampu mengamatinya dengan jelas.

Sesosok tua nan ringkih, tampak asyik memainkan sepotong suling bambu. Merdu...kadang melengking sendu, bak buluh perindu.

Tanpa alas kaki, berbalutkan busana serba hitam dan tas tali terselempang di pundak kanan, dia berjalan ke sane kemari.  Tak peduli apakah ada yang kan memberi.

"T.I.K.U.S"

T.I.K.U.S...Tikus... 
Iiihh...ngapain sih ngajak ngobrol soal binatang yang sangat menjijikkan dan menyebalkan ini?? Gitu kali ya, komen temen2?? hehehe... Sebenernya saya terinspirasi ketika melihat sebuah tayangan di "planet animal" tentang TIKUS... 
Iya...tikus... alias mouse...