RSS

"PAK TUA dan SULINGNYA"

Sayup kudengar senandung suling di kejauhan.  Lamat namun pasti kian mendekat. Hingga kumampu mengamatinya dengan jelas.

Sesosok tua nan ringkih, tampak asyik memainkan sepotong suling bambu. Merdu...kadang melengking sendu, bak buluh perindu.

Tanpa alas kaki, berbalutkan busana serba hitam dan tas tali terselempang di pundak kanan, dia berjalan ke sane kemari.  Tak peduli apakah ada yang kan memberi.

Putih bunga jagung di kepalanya, menambah keagungan wibawa yang terpancar sempurna.  Udeng batik, menghias dengan indahnya.

Aah... Pak Tua dan Suling Bambu, telah membawa kuhanyut dalam suasana.  Hingga kulupa kesemrawutan ibukota, tuk sementara.  Terimakasih Pak Tua.

Lamunanku membuncah.  Terlontar ke masa silam.  Puluhan tahun yang lalu....

Di tengah keheningan malam kala itu.  Di suatu dusun nan sunyi.  Di pedalaman ranah sunda nan asri.  Alunan suling bambu nan merdu memecah keheningan malam.  Membawaku melayang... jauuuh...jauuuh... Dalam penantian nan tak tentu.  Sesosok bayang nan tak kunjung datang.

Asa dan harapan senantiasa tertanam.  Dalam lubuk hati terdalam...

Terimakasih Pak Tua dan Suling Bambunya... Akhirnya penantianku berujung di pelabuhan akhir nan bahagia...


Bojongsari, 17-02-12 (13.13.13)
Ditulis di tengah kemacetan cireundeu...

0 komentar:

Posting Komentar