RSS

Pengamen Monolog nan Eksentrik

ilustrasi
Lelaki bertubuh sedikit gempal, berambut rada ikal, bertopi kupluk, sedikit berewok dan berkulit sawo cenderung kematangan itu, tiba-tiba merangsek ke dalam bis kota yang perlahan melaju meninggalkan terminal bayangan di tepian tol pinggiran ibukota.

Semula sosoknya cukup mengganggu pemandangan, apalagi ketika suara serak berlumpur mulai menyeruak dari bibir hitamnya, ditingkahi gurauan dan tawa yang terkesan dipaksa, mengusik keheningan dalam bis kota.

Diawali tiupan suling yang tak jelas nadanya, dilanjutkan suara ketokan palu bak seorang dalang sedang beraksi, iapun memulai monolog



"Trok-tok-tok-tok-tok-tok... Tersebutlah di negeri Alengka, seorang putri bernama Dewi Shinta yang berkenalan dengan seorang pemuda pujaan hati nan rupawan, Sang calon Prabu Rama melalui situs jejaring sosial fesbuk. Selain dikaruniai wajah elok, pribadi menawan, santun dan keturunan priyayi, Dewi Shinta terkenal ramah dan suka menolong. Pemuda idaman mana yang takkan terpesona?"

"Singkat cerita, menikahlah mereka, namun keadaan mengharuskan Rama meninggalkan kerajaan dan memboyong Dewi Shinta menyepi di hutan belantara antah berantah, ditemani oleh sang adik nan setia, Lesmana."

"Rupanya, ada sesosok raksasa mengetahui keberadaan putri cantik yang ditengarai ditinggal di hutan sendirian, maka menyamarlah ia menjadi seekor kijang emas dan berusaha menggoda sang putri agar meninggalkan garis perlindungan dirinya"

"Tertawan dengan kecantikan kijang emas, Shintapun meminta Lesmana untuk menangkapnya. Kesempatan emas ini tak disia-siakan sang raksasa durjana yang ternyata sosok jelmaan kijang cantik nan menawan. Segera diculiklah sang Dewi dan diboyong ke negerinya sendiri."

"Di tengah gelombang kebingungan kehilangan Dewi Shinta, Lesmana bertemu Hanoman, seekor kera putih. Berdasarkan kicauan para kera putih lainnya melalui twitter, diketahui posisi Dewi Shinta yang disekap Rahwana, sang Raksasa."

"Segera Rama melesat ke kediaman Rahwana dan menantangnya berduel untuk melepaskan Dewi Shinta. Ciaat, ouwhg-slap-zwing-zap-zeugh. Akhirnya Rahwana si sombongpun terkapar dan Dewi Shinta bebas kembali ke pelukan Prabu Rama. Adapun Rahwana, dengan langkah terhoyong-hoyong, iapun mendatangi kediaman dewi lainnya, yaitu Dewi Persik" :D

Berbagai ungkapan ala anak alay masa kini tercurah dengan lincahnya dari bibir hitam si pengamen monolog yang berani-beraninya mengaku sebagai kembaran Gubernur Banten itu.

Kembali sedikit pengantar penuh nuansa canda dilontarkan untuk menarik minat penumpang bis merogoh kocek dan mengikhlaskan coin-coinnya berpindah tangan.

"Yah para penumpang, ngamen dengan gitar dan nyanyian mah sudah biasa, namun monolog di atas bis kota, hanya dapat anda temui bersama saya. Ingat saja tampang saya yang seperti Rano Karno", candanya.

"Esok, saya akan mempersembahkan sebuah kisah baru "Bandung Bondowoso". Kali ini, dia bukan diminta membangun seribu candi, namun 1000 bedeng. Kenapa bedeng, karena masih banyak gelandangan di sekitar mereka.", demikian penutup dari si pengamen yang ternyata sangat berjiwa sosial itu...

Selepas si pengamen turun, akupun tersenyum sendirian..."Ah, sepertinya om Butet Kartaredjasa harus siap-siap lungsur, kalau begini cara mengamennya..." :D


RaDal, 11'08'15(01'54)

0 komentar:

Posting Komentar