RSS

TIGA JAM BERSAMA SANG SUHU

Membuntuti kesibukan teh guru Indari Mastuti, sangat mengasyikkan. Selain bisa bertanya dan belajar banyak, juga menambah panjang daftar koneksi yang dimiliki. Itulah kesan yang terekam saat berhasil “menempeli” sosok penting di balik IIDN dan IIDB ini selama tiga jam.

“Kita ketemu di kantin gedung Citicon, lt 6 yaa”, demikian pesan yang diposting teh Iin di grup NIAT-IIDN. Dengan penuh semangat, tepat pukul 12.30 saya sudah duduk manis menikmati segelas jus strawberi di kantin yang siang itu mulai sesak dipenuhi karyawan yang sedang makan siang.

Tak lama kemudian, muncullah sosok yang selama ini hanya berada dalam angan semata. Penampilannya yang modis, senyum ramah yang senantiasa menghiasi serta gaya akrabnya, langsung melumerkan kekakuan di antara kami.

Seusai melahap sepiring nasi pecel ala Madiunan, teh Iin langsung mengajak saya menemui klien pertamanya siang itu, dua orang perempuan muda yang sedang merintis usaha penitipan anak di bilangan Matraman-Jakarta Timur. Dengan gaya tegas, namun jelas, teh Iin menanyakan permasalahan yang dihadapi kedua klien’nya tersebut dan kemudian memberikan berbagai solusi. Ada sekitar 20 point yang harus dikerjakan, sebelum berlanjut ke pertemuan berikutnya.

Banyak pelajaran berharga yang saya peroleh dari hasil “nguping” sesaat itu. Kebetulan beberapa tahun yang lalu saya memang bergerak di dunia pendidikan anak, khususnya playgrup. Jadi semua informasi yang disampaikan teh Iin, benar-benar riil, sesuai dengan kenyataan di lapangan. Yah, memang demikianlah seharusnya tugas konsultan bisnis. Bukan sekedar teori semata, namun saran-saran yang disampaikannya merupakan perpaduan antara pengamatan dan analisa yang cukup mendalam. Pantas memang, teh guru Indari dijadikan “suhu” bagi emak-emak  yang tergabung dalam IIDN.

Selanjutnya, kamipun berpindah ke lantai 8, untuk menemui narasumber yang sesungguhnya. Dalam bayangan saya, akan bertemu dengan sosok Wempy Dyocta, seorang bisnismen yang kerajaan bisnisnya ada di beberapa negara, pemilik Systec Group. Agak grogi juga, saat teh Iin bilang bahwa kalau ngobrol dengan Wempy, menggunakan bahasa Inggris. Maklum, kelemahan saya memang bahasa asing.

Rupanya Tuhan tahu, bahwa saya tidak siap berhadapan dengan seseorang sekaliber Wempy. Maka, bertemulah saya dengan Vanya dan Andreas. Anak muda gaul yang akrab dengan dunia digital dan marketing.

Saat ngobrol santai dengan Vanya, hanya masalah keseharian yang saya tanyakan. Jujur, malam sebelumnya saya memang hanya sempat mengintip sedikit profil Vanya, yang memegang jabatan sebagai VP of sales dari Touchpoint. Anak perusahaan Systec Group.

Tak lama kemudian, Andreas memasuki ruangan. Kami melanjutkan obrolan, kali ini teh Indari berinisyatif membimbing saya melakukan wawancara dengan Andreas. Topik utama pembicaraan kami, tentang perkembangan dan potensi blogger di Indonesia. Menarik, namun sayang waktu jua yang mengharuskan kami mengakhiri pembicaraan.

Matahari mulai meluncur ke barat, sayapun harus berpisah dengan teh guru Indari, yang rencananya akan bertemu dengan pimpinan ISIC dan Wempy. Wah, sayang sekali, saya tidak sempat bertemu dengan dua tokoh penting dan sibuk tersebut, sebab ada kewajiban lain menanti.

Banyak hikmah dan ilmu yang saya peroleh selama tiga jam mendampingi teh Iin berkegiatan. Satu yang paling saya pegang, yaitu tentang manajemen waktu! Betapa teh Iin telah merancang kegiatannya hari itu secara detil dan rinci, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Saya harus belajar lebih banyak dari beliau, walaupun secara usia jelas saya di atas teh Iin, namun secara pengalaman berbisnis, pengalaman menulis dan manajemen waktu, teh Indari Mastuti memang patut diangkat sebagai suhu.


RaDal, 11’06’14 (01.19)

0 komentar:

Posting Komentar