RSS

HADIAH UNTUK CLARA

ilustrasi
Hari ini kali pertama Melia bersekolah di tempat baru, semua serba baru. Sekolah baru , seragam baru,  ibu guru baru, teman-teman baru dan suasana baru. Pagi-pagi Melia sudah bersemangat mempersiapkan diri. Seragam dan sepatu sudah dikenakan, tas sudah dirapikan, serta sepiring nasi goreng spesial buatan Bunda sudah Melia habiskan.

Dengan diantar Ayah hingga gerbang, Meliapun memasuki halaman sekolah dengan penuh percaya diri sembari bersenandung riang lagu yang didengarnya tadi pagi. Tanpa ragu Melia langsung menuju ke kelas yang sudah ditunjukkan Bunda kemarin, kelas IV C.

“Assalamu’alaikum, saya Melia murid baru di sini”, sapa Melia pada seorang murid yang kebetulan sedang berdiri depan kelas.

“Oh, aku Clara. Kamu anak baru ya? Pindahan dari mana?”, tanya Clara penasaran.

“Iya, saya baru pindah dua hari yang lalu dari Banjarmasin. Ayah saya pindah tugas, jadi kami juga  harus pindah rumah.”, terang Melia sambil berjalan mengikuti Clara memasuki kelas.

Ternyata di samping Clara ada sebuah kursi kosong dan Meliapun duduk berdampingan dengan Clara yang baik hati.

Hari itu Melia senang sekali bersekolah di tempat baru, berkenalan dengan banyak teman baru yang ramah serta diajar oleh Ibu Guru yang penuh perhatian.
-----------------------
Keesokan harinya, Clara telah menanti Melia di depan kelas.

“Hei Melia, Minggu depan aku ulang tahun lho. Kamu datang ya”, sapa Clara sambil menyerahkan sepucuk undangan bergambar Frozen, karakter kartun yang sedang digandrungi anak-anak saat ini.

“Insya Allah ya, Clara. Nanti aku usahakan datang ke pesta ulangtahunmu.”, janji Melia.

Sepulang sekolah, Melia menceritakan perihal undangan ulangtahun Clara kepada Bunda.

“Bunda, Minggu depan ada temanku berulangtahun. Aku diundang, ini undangannya. Aku boleh datang ya Bun.”, pinta Clara sembari menunjukkan kartu undangan yang tadi pagi diterimanya dari Clara.

“Iya, kamu boleh datang. Temanmu baik ya, kamu anak baru sudah langsung diundang ke pesta ulangtahunnya.”, jawab Bunda.

“Iya Bun, Alhamdulillah temanku di sekolah yang baru baik-baik semua. Jadi aku tidak sedih lagi meninggalkan teman lamaku di Banjarmasin”, ujar Melia.
-----------------------
Hari berganti, hingga tibalah saat hari ulangtahun Clara esok sore.

“Bunda, besok Clara ulangtahun, Melia kasih hadiah apa?”, tanya Melia pada Bunda sepulang sekolah.

“Hmmm, apa ya?”, Bunda balik bertanya pada Melia.

“Apa saja deh Bun, yang penting Melia datang ke pesta ulang tahun sambil bawa hadiah istimewa buat Clara. Dia sudah baik sekali. Sejak pertama Melia masuk sekolah, Clara selalu menemani”,  jawab Melia.

“Bagaimana ya Melia. Kita baru pindah, saat ini persediaan uang Bunda sudah menipis, rasanya tidak mungkin beli hadiah untuk teman barumu Clara.”, ujar Bunda sambil mengelus rambut Melia.

“Yaaah, aku malu Bun, kalau datang tidak membawa hadiah”, rajuk Melia, matanya mulai berlinang.

“Bunda usul, bagaimana kalau hadiahnya kita buat sendiri saja? Pasti Clara akan senang menerima hadiah istimewa dari kamu, apalagi kalau dia tahu bahwa hadiah itu bikinan kamu sendiri. Nah, kamu kan pintar jahit, bagaimana kalau kamu buatkan sebuah boneka untuk Clara.”, lanjut Bunda memberikan ide untuk hadiah Clara.

“Oh iya, makasih ya Bun atas idenya.”, senyum Melia senang.

Sore itu Melia terlihat sibuk mempersiapkan hadiah istimewa untuk Clara, sahabat barunya.
Menjelang jam 8 malam, Bunda yang sedari tadi memperhatikan kehebohan Melia, mendatangi kamar Melia dan bertanya,

“Bagaimana, sudah jadi bonekanya?”, tanya Bunda sembari memperhatikan hasil karya putri semata wayangnya itu.

“Wah, cantik sekali. Pipinya gempil, bibirnya lucu, matanya indah”, puji Bunda melihat boneka imut buatan Melia.

“Iya Bun, tadi aku melihat contohnya di majalah ini. Ternyata cara membuatnya gampang, ya aku langsung buat polanya. Untung persediaan kain flanel sisa prakarya waktu aku di Banjarmasin kubawa ke sini. Jadi aku bisa membuatkan hadiah istimewa untuk Clara.”, urai Melia dengan mata berbinar senang, mendapat pujian dari Bunda. 
-----------------------
Pesta ulangtahun Clara berlangsung sangat mewah dan meriah di sebuah restoran terkenal. Banyak tamu yang datang, semua berpakaian ala princess. Walaupun hanya bergaun sederhana, Melia dengan penuh percaya diri mengikuti seluruh rangkaian acara.

Di pintu masuk restoran, Melia dan Bunda disambut sepasang badut gendut nan lucu.  Di depan panggung, Clara terlihat sangat cantik dengan baju ala bintang Frozen. Rupanya  pertunjukan sulap telah dimulai, mereka datang agak terlambat, setelah meletakkan hadiah yang dibawa,  Meliapun larut dalam kemeriahan suasana pesta. Ada acara bermain tebak-tebakan, bernyanyi dan menari bersama. Melia terlihat sangat senang dan gembira, karena berhasil memenangkan beberapa hadiah di acara tersebut.  Bunda hanya memandang dari kejauhan sambil menikmati hidangan yang disediakan.
-----------------------
Keesokan harinya, Clara terlihat menyambut Melia di depan kelas, di tangannya ada sebuah boneka. Melia sangat kenal boneka itu, hasil karyanya semalam.

“Makasih ya Melia, bonekanya cantik sekali. Aku suka. Kamu beli di mana?”, cecar Clara penasaran.

“Boneka itu aku yang bikin sendiri kemarin sore”, ucap Melia tersenyum senang, karena ternyata Clara sangat suka dengan boneka bikinannya.

“Ohya? Wah, kamu pintar sekali. Kapan-kapan ajari aku membuat boneka seperti ini yaa”, pinta Clara.

“Tentu saja boleh, tapi kamu sudah bisa menjahit belum?”, kejar Melia balik bertanya.

“Hehehe, belum sih. Mama gak pernah ngajarin aku menjahit”, jawab Clara sambil tersenyum pahit.

“Oh tenang saja, aku siap mengajari kamu menjahit sampai kamu bisa membuat boneka sendiri”, hibur Melia.

“Benar Melia? Kamu mau mengajari aku menjahit dan membuat boneka cantik seperti ini?”, ujar Clara setengah berteriak kegirangan.

“He-eh, nanti kita beli bahannya di pasar. Kamu bilang saja sama Mamamu, biar kita ke pasar diantar pak Yono supirmu itu”,  sambut Melia.
-----------------------
Sejak hari itu, Clara semangat belajar menjahit dan bermimpi suatu hari nanti akan membuat boneka cantik sendiri, seperti  yang dihadihkan Melia sahabat barunya di pesta ulangtahun kemarin.
-----------------------

RaDal, 03’04’15 (15’50) 

3 komentar:

Nurul Fitri Fatkhani mengatakan...

Cerita bagus... tentang kreatifitas anak dan persahabatan ya mbak...

www.fitrirestiana.web.id mengatakan...

ayo semangaat teh gina... :)

gina hendro mengatakan...

makasih teh Nurul dan mb Fifi... :-D

Posting Komentar