“Nak, sini duduk
dekat Ibu”, pintaku pada Nina putri semata wayangku yang sedang asyik bermain
tanah di halaman rumah.
“Nak, Ibu mau ke pak Haji Masyur, orang kaya yang suka
bersedekah itu sebentar ya. Ibu mau mengambil uang pemberian pak Haji buat kita
berlebaran. Nina gak usah ikut, Ibu kuatir nanti kamu terinjak-injak dan sesak
nafas didorong-dorong banyak orang. Do’akan Ibu cepat kembali.”, pamitku sebelum
melangkah menuju rumah pak Haji Mansyur yang terkenal dermawan dan setiap tahun
selalu membagi-bagikan sedekah untuk ratusan warga kurang mampu di sekitar
rumahnya.
Ini sudah tahun kelima pak Haji Mansyur melakukan hal yang
sama, namun kali ini terasa ada yang berbeda. Begitu banyak orang yang
berkumpul di depan kediamannya. Pintu gerbang belumlah terbuka, ratusan lelaki
dan perempuan beserta anak-anak kecil duduk mengantri. Semula aku ragu untuk
masuk ke antrian dan mengurungkan niatku. Namun, rengekan Nina yang ingin baju
barbie warna biru begitu teringang di telingaku.
"Ah, Nina anakku sayang, demi
engkau Ibu rela antri berdesak-desakan. Engkau pasti cantik dengan baju barbie warna biru yang kita lihat di lembaran koran yang engkau temukan semalam."
Sesaat kemudian, terdengar pengumuman bahwa pak Haji Mansyur
akan segera membagi-bagikan sedekahnya sendiri. Pintu gerbang dibuka perlahan,
beberapa orang berbadan tinggi besar siaga berdiri di sampingnya. Aksi dorong-doronganpun mulai terjadi. Aku
terjebak di tengah-tengah. Napasku mulai sesak, pandanganku mulai berkunang.
Udara terasa semakin menyengat dan aku teringat, belum sempat sarapan tadi
pagi.
Tiba-tiba, sebuah hentakan keras membuat keseimbangan
tubuhku hilang. Aku terjatuh dan tak mampu berdiri lagi. Remuk rasanya tubuhku
diinjak-injak puluhan kaki yang bergegas berlari. Sesaat kemudian kumulai
kehilangan kesadaran diri.
“Maapkan Ibu Nina, kali ini Ibu tak mampu
membelikanmu baju barbie warna biru.” Tubuhkupun terasa ringan, melayang meninggalkan ratusan
orang yang masih terus berdesak-desakan...
RaDal (AkhirRamadhan1437H, 15’56)
0 komentar:
Posting Komentar